Rakerda Dan Agenda Perubahan Perempuan Berkemajuan Pangkep

Hari ahad yang sekiranya menjadi hari libur bagi sebahagian besar ibu-ibu untuk berkumpul dengan keluarganya justru tidak dirasakan oleh puluhan perempuan yang tergabung dalam Organisasi Perempuan Islam ‘Aisyiyah Pangkep. Mereka memilih untuk mengikuti Rapat Kerja Daerah (Rakerda) selaku pengurus Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep periode 2015-2020 yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Khaerun Nisa yang berlokasi di Jl. Andi Mauraga Pangkajene (21/8).


Puluhan Ibu-ibu yang hadir merupakan unsur Pimpinan Daerah, Cabang maupun Ranting yang terbagi dalam sejumlah majelis dan lembaga organisasi diantaranya majelis kader, tabligh, hukum dan ham, ekonomi, kesejahteraan sosial dan tenaga kerja, dikdasmen, lembaga lingkungan hidup, kebudayaan dan lembaga penelitian dan pengembangan.

Agenda Perubahan
Tujuan pelaksanaan rapat kerja daerah ini adalah merumuskan program organisasi selama lima tahun sebagai bagian dari renstra oleh seluruh majelis dan lembaga berdasarkan amanat Muktamar satu abad ‘Aisyiyah, mandat Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) dan Rakerwil PWA Sul-sel serta menindaklanjuti issu-issu lokal maupun nasional seperti pencapaian SDGs dan sinkronisasi program berdasarkan visi-misi Bupati Pangkajene dan Kepulauan untuk peningkatan pembangunan SDM khususnya perempuan di daerah.

Kata kunci dalam pelaksanaan Rakerda ini adalah agenda perubahan bagi kaum perempuan di berbagai pelosok desa/kelurahan dan kecamatan agar menjadi perempuan yang berkemajuan dalam berbagai bidang agar nantinya dapat bersaing dengan pihak lainnya terlebih dengan era tantangan MEA yang membutuhkan penguatan kompetensi.

Sejauh ini Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep memiliki lima cabang lama yakni Labakkang, Bungoro, Pangkajene, Minasate’ne, dan Sibatua dan tahun 2016 tambahan satu cabang di pegunungan Tondong Tallasa dan puluhan komunitas yang tersebar melalui komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) di dua desa dan empat kelurahan yang membina ratusan perempuan dhuafa serta desa tambahan pengembangan (scalling up) program yang terbentuk dengan hadirnya Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) bekerjasama dengan Department Of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia dengan issu Kesehatan, Ekonomi dan Kepemimpinan Perempuan sebagaimana visi gerakan ‘Aisyiyah mewujudkan perempuan berkemajuan melalui kegiatan pencerahan.

Program Kerja Majelis dan Lembaga
Majelis dan Lembaga dalam kepengurusan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep sebagai bidang kerja menyusun program kerja dengan berdasarkan kebutuhan kaum perempuan sebagai berikut :

Pertama, Majelis Hukum dan Ham yang focus akan melakukan pendampingan hukum bagi perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga serta mengaktifkan sosialisasi melalui penguatan keluarga sakinah sebagai upaya pencegahan KDRT yang banyak terjadi di masyarakat termasuk pendampingan asset organisasi.


Kedua, Majelis Tabligh yang bertugas untuk membentuk korps muballigath untuk melakukan dakwah pencerahan keagamaan di tingkat Pimpinan Daerah, Cabang, Ranting dan BSA. Selain itu majelis ini bertugas untuk mengintensifkan pembinaan aqidah, akhlak, ibadah dan mu’amalah duniawiyyah dikalangan warga ‘Aisyiyah dan masyarakat luas melalui pengajian, kajian, publikasi dan media lainnya secara terprogram sesuai faham agama dalam Muhammadiyah yakni Islam yang berkemajuan.


Ketiga, Majelis Dikdasmen yang bertugas untuk meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sampai pendidikan menengah, baik jumlah maupun kualitas yang diarahkan pada pencerdasan, pembentukan karakter utama dan pemandirian, agar menjadi manusia yang taqwa, berilmu, terampil, berkepribadian yang mandiri dan bertanggungjawab dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan ummat manusia.                                     

Keempat, Majelis Kesehatan menyusun program terkait pengembangan panduan kegiatan promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat yang berkeadilan dan berbasis pada faham Islam yang berkemajuan khususnya bagi perempuan dan anak, antara lain; panduan kesehatan reproduksi, Keluarga Berencana (KB), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular, gizi dan panduan lainnya sebagai acuan/rujukan bagi para penggerak/motivator, muballighat dan penggiat kesehatan di masyarakat.


Kelima, Majelis Kesos dengan program kerja salah satunya upaya meningkatkan fungsi dan peran panti asuhan sebagai wadah untuk menggali dan mengembangkan potensi anak asuh yang berbakat serta menjadi pusat perlindungan anak, mengembangkan sistem dan implementasi konsep asuhan keluarga sebagai bagian dakwah dalam bidang sosial dan Pendampingan pemberdayaan masyarakat miskin di perkotaan dan pedesaan dalam berbagai aspek seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan hukum, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi dengan menggunakan berbagai model dan pendekatan yang pelaksanaannya dilakukan dengan lintas majelis maupun lembaga.

Keenam, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan dengan program yang bertujuan menumbuhkan semangat kewirausahaan (entr preneur) melalui penguatan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah yang dikelola oleh perempuan agar mampu memperjuangkan hak dan kepentingannya sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi ummat.


Ketujuh, Lembaga Lingkungan Hidup dengan program kerja menyusun dan mengembangkan tuntunan/panduan tentang pelestarian lingkungan sebagai panduan bagi anggota, kader, dan Pimpinan untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas dan Meningkatkan kemampuan kelembagaan, sumber daya manusia, dan kerjasama dalam melakukan pendampingan dan advokasi lingkungan hidup bagi masyarakat.


Kedelapan, Lembaga Kebudayaan dengan program kerja melakukan pendataan terhadap budaya-budaya lokal yang ada di Pangkep seperti kesenian, obyek wisata, adat-istiadat, makanan khas daerah dan mengimplementasikan tuntunan dakwah kultural sebagai sarana penanaman budaya-budaya Islami dalam masyarakat.


Kesembilan, Lembaga Pengembangan dan Penelitian dengan program kerja mengembangkan penelitian dan pengkajian isu-isu strategis tentang keumatan/civil society, kebangsaan dan masalah strategis lainnya untuk kepentingan mengembangkan  gerakan dan kontribusi kebangsaan.  


Kesepuluh, Majelis Kader dengan penguatan program kerja pengembangan dan pengoptimalan pelaksanaan pengkaderan, pengembangan pengkaderan utama dan pengembangan pengkaderan fungsional dari tingkat pusat sampai tingkat ranting secara terencana, periodik dan berkesinambungan melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, kajian intensif, dan model kajian lainnya agar mampu berperan sebagai kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa dalam memajukan kaum perempuan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.  

               
Kesimpulan
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep periode 2015-2020 dinahkodai oleh Dra. Hj. Sri Hajati Fachrul Islam berkomitmen untuk memajukan kaum perempuan di Pangkep dengan bergan dengan tangan bersama seluruh pengurus ‘Aisyiyah baik di tingkat BSA, ranting, cabang maupun daerah mencerahkan perempuan melalui berbagai kegiatan pencerahan di tengah-tengah masyarakat.
Sinergitas majelis dan lembaga serta kerjasama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, organisasi eksternal dan stakeholders lainnya menjadi kunci mewujudkan perempuan berkemajuan di berbagai bidang kehidupan.    

Belum ada Komentar untuk "Rakerda Dan Agenda Perubahan Perempuan Berkemajuan Pangkep"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel