Potret Balai Sakinah 'Aisyiyah Pangkep
Rabu, Agustus 03, 2016
1 Komentar
Jika
Bapak/ibu berkunjung ke 2 Desa di Kecamatan Bungoro yakni Desa Bowong Cindea
dan Desa Bulu Cindea serta 4 Kelurahan yakni Pabundukang, Anrong Appaka, Biraeng dan Bonto langkasa kemudian bertemu dengan sejumlah Ibu-Ibu dalam satu kelompok
yang sedang mengikuti kegiatan seperti penyuluhan kesehatan reproduksi, pengajian, atau sosialisasi BPJS, pelatihan berbicara atau membuat keterampilan aneka kripik atau krupuk serta
membuat berbagai kerajinan tangan seperti olahan limbah plastik yang di sulap
menjadi aneka bunga yang indah maka Bapak/Ibu sedang berada di kawasan Komunitas Balai Sakinah
‘Aisyiyah (BSA).
Yah,
Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) ini adalah komunitas yang dibentuk oleh
sekumpulan para Ibu-Ibu usia produktif sebagai wadah bagi mereka untuk saling
berdiskusi membahas berbagai hal yang menyangkut kehidupan mereka sehari-hari.
Sebut saja kegiatan keagamaan dengan rutin melaksanakan pengajian bulanan
menghadirkan ustad/ustadzah guna memberikan siraman rohani serta jadi ajang
curhat mereka kepada para ustad/ustadzah ini ketika di perhadapkan pada
berbagai masalah kehidupan dengan pendekatan Agama, kegiatan lainnya adalah
menghadirkan bidan terlatih dari Puskesmas atau unit layanan kesehatan lainnya
seperti Pustu atau polindes terdekat yang sering mereka sebut Bidan Motivator
untuk memberikan penyuluhan terkait pentingnya Kesehatan Reproduksi (Kespro)
yang membahas secara tuntas mulai dari issu keluarga bencana (KB), ASI
Ekslusif, Kanker Serviks, Kanker Payudara hingga urusan JKN seperti BPJS yang
sedang hangat di perbincangkan.
Selain
itu kegiatan yang juga tak kalah pentingnya adalah pelatihan dasar berbicara di
depan umum dengan melatih para ibu-ibu di komunitas untuk berani bertanya,
berani menyampaikan ide atau pendapatnya di depan ibu-ibu lainnya hingga
keberanian mewakili anggotanya untuk mengikuti Musrenbang di desanya yang
semuanya mereka dapatkan selama bergabung di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah ini.
Kader-Kader 'Aisyiyah Pangkep saat Mengikuti Pelatihan Fasilitator Pendampingan Komunitas BSA |
Adapun
jumlah anggota dalam BSA ini adalah 20 hingga 25 orang yang tersebar di
beberapa titik di perkampungan di setiap Desa dan Kelurahan sasaran Program
MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang 2
diantaranya adalah Desa Bowong Cindea dan Desa Bulu Cindea yang dibentuk sejak
tahun 2014 yang lalu.
Berbicara Program MAMPU sendiri
merupakan salah satu Program kemitraan antara Pemerintah Pusat melalui BAPPENAS
dan Pemerintah AUSTRALIA melalui DFAT untuk mensuport Indonesia khususnya kaum
perempuan keluar dari kemiskinan minimal dapat mencegah atau menanggulanginya
hingga bersepakat bahwa upaya tersebut dinamakan Program MAMPU (Maju Perempuan
Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) dengan menggandeng berbagai NGO
perempuan salah satunya dengan ‘Aisyiyah di tingkat pusat yang mengangkat issu
Kesehatan Reproduksi yang bertujuan untuk Penguatan Kepemimpinan Perempuan untuk
PeningkatanPelayanan Kesehatan Reproduksi Yang Lebih Aksesable dengan
Pendekatan Hak-Hak Perempuan Pada Kelompok Dhuafa Mustadh’afin.
Bidan Motivator 'Aisyiyah Pustu Anrong Appaka Sitti Ramdhana Saat Penyuluhan Bahaya Kanker Serviks di Komunitas BSA Beringin |
Kembali
ke Desa, hampir 2 tahun perjalanan Program MAMPU yang dijalankan oleh Pimpinan
Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Pangkep tentu memilik capaian-capaian yang
menggembirakan namun tak sedikit juga terdapat tantangan dan kendala yang
dihadapi dalam implementasinya.
Pertama, capaian yang turut menjadi kebanggaan ‘Aisyiyah yang selama
ini membina ratusan perempuan dhuafa melalui 28 komunitas BSA salah satunya
adalah meningkatnya kesadaran kaum ibu akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi
seperti kesadaran untuk mau memeriksakan diri ke unit layanan kesehatan
terdekat untuk pemeriksaan IVA sebagai tahap pemeriksaan awal untuk mencegah
kanker serviks. Mengapa kemudian kanker serviks pada akhirnya menjadi issu
penting untuk di dorong pemeriksaannya karna kanker ini setelah kanker payudara
merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan di dunia bahkan di
Indonesia sebagai penyakit pembunuh perempuan disebabkan awamnya pemahaman dan
kesadaran kaum perempuan terkait kanker ini. Advokasi melalui pelayanan
pemeriksaan IVA ini pun cukup berhasil mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan untuk menjadikan pemeriksaan IVA ini sebagai layanan
reguler di seluruh Unit Layanan Kesehatan termasuk mendorong anggaran di masing-masing
Puskesmas sasaran untuk pembelian alkes IVA.
'Aisyiyah Mendorong Pelayanan Pemeriksaan IVA reguler di Puskesmas Minasatene |
Kedua, capaian di bidang ekonomi sendiri para ibu-ibu di
komunitas dilatih membuat berbagai aneka keterampilan seperti pelatihan membuat
aneka kripik dan krupuk aneka rasa, pelatihan membuat nugget ikan, abon ikan,
ikan bandeng tanpa tulang serta berbagai aneka kerajinan tangan dari olahan
plastik bekas yang bernilai ekonomis. Upaya pengembangan semangat berwirausaha
untuk menumbuhkan kemandirian pun dilaksanakan pelatihan motivator BUEKA (Bina
Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) yang menghadirkan pemangku kepentingan
terkait seperti Diskoperindag, Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas
Pariwisata. Hasil yang didapatkan melalui berbagai kegiatan pengembangan
ekonomi komunitas ini sudah dapat dilihat aneka product buatan komunitas di
Kedai ‘Aisyiyah di Jl. Andi Mauraga Pangkajene yang dapat di pesan secara
langsung maupun secara online di facebook ‘Aisyiyah Pangkep.
Pelatihan komunitas BSA Membuat Ikan Bandeng Tanpa Tulang |
Ketiga, capaian di bidang kepemimpinan dapat dilihat dari hadirnya
sejumlah local
leader di Desa seperti kader-kader yang semakin tangguh dalam
memfasilitasi secara baik berbagai pertemuan di komunitas dan kepemimpinan dari
komunitas BSA yang juga semakin sadar untuk berpartisipasi dalam kegiatan
tahunan Musyrenbang Desa, kecamatan hingga tingkat Kabupaten untuk menyampaikan
serta mengawal aspirasi terkait hak-hak perempuan untuk turut bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam merencanakan pembangunan. Sebut saja keberhasilan
komunitas berjejaring dengan Aleg Perempuan di DPRD pasca mengikuti Forum Warga
dan Musrenbang Desa tahun 2014 yang lalu dengan “berteriak” kepada pemangku
kepentingan bahwa mereka membutuhkan berbagai pelatihan untuk
meningkatkan skill mereka sebagai modal untuk mandiri kedepannya dan akhirnya
dapat terinplementasi tahun 2015.
Pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja turun ke komunitas bersama aleg perempuan Nurbaeni Lisa
melatih puluhan ibu-ibu di 2 Desa dan 4 Kelurahan (Desa Bowong Cindea, Desa
Bulu Cindea, Kelurahan Anrong Appaka, Kelurahan Pabundukang, Kelurahan Biraeng,
dan Kelurahan Bonto Langkasa) membuat abon ikan dengan kemasan menarik
dan plan pemasaran product, bukan hanya pelatihan TTG pelatihan lainnya yang
juga di dukung oleh Disnaker adalah pelatihan menjahit di salah satu kelurahan
binaan MAMPU ‘Aisyiyah juga turut dilaksanakan di komunitas. Puncak dari
antusias para ibu-ibu di komunitas ini adalah saat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah
menggelar Dilaog Terbuka bulan April 2015 yang lalu sekitar 700 ibu-ibu tumpah
ruah di rumah jabatan Bapak Bupati guna mendengar komitmen pemimpin nomor satu
ini terkait program dan anggaran yang berpihak pada perempuan.
MoU Bupati Pangkep dengan 'Aisyiyah Pangkep |
Keempat, capaian bidang kesehatan pasca hadirnya Program MAMPU khususnya
di 2 Desa Bowong Cindea dan Desa Bulu Cindea pun menunjukkan hasil yang
menggembirakan, para bidan yang selama ini hanya aktif melayani masyarakat di
Unit Layanan Kesehatan akhirnya mereka tergerak untuk turun ke komunitas
memberikan penyuluhan kesehatan baik itu tentang pentingnya KB, ASI Ekslusif,
bahaya kanker serviks dan kanker payudara, mekanisme pendaftaran BPJS serta
berbagai jenis penyuluhan dan edukasi kesehatan lainnya untuk mendorong
kesadaran ibu-ibu di Komunitas untuk lebih care dengan kesehatan reproduksi
mereka sebagaimana telah diatur dalam PP No. 61 tentang Kesehatan Reproduksi
tahun 2014.
Kedubes Australian Pun telah Mengunjungi 'Aisyiyah Pangkep di Bungoro untuk Berdialog dengan Komunitas BSA Bulan Januari yang lalu |
Terobosan lainnya untuk bidang kesehatan dengan hadirnya Program
MAMPU ‘Aisyiyah ini adalah munculnya kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangkep yang turut mendorong salah satu upaya pencegahan kanker serviks dengan
pemberlakukan pemeriksaan IVA reguler di masing-masing PKM khususnya sasaran
MAMPU dan ini dapat dibuktikan dengan kebijakan kepala Puskesmas Bowong Cindea
yang sudah mengeluarkan anggaran khusus untuk pembelian alkes IVA guna melayani
para ibu-ibu baik yang tergabung di BSA maupun masyarakat perempuan umum
lainnya yang datang ke Puskesmas yang ingin melakukan pemeriksaan tes IVA.
Narasumber Pelatihan Motivator BUEKA |
Pelatihan Motivator BUEKA yang digelar 'Aisyiyah Pangkep |
Begitu
penting dan mendesaknya upaya pencegahan kanker serviks dan juga kanker
payudara untuk melindungi para ibu-ibu dari kematian maka Pimpinan Daerah
‘Aisyiyah pun mendorong agar Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
mengeluarkan Surat Edaran resmi keseluruh Unit Layanan Kesehatan di 13
Kecamatan untuk memberlakukan pemeriksaan IVA sebagai upaya cegah awal Kanker
Serviks dan Sadarnis sebagai pemeriksaan tahap awal cegah kanker payudara
sebagai layanan wajib untuk tahun 2016.
Pelatihan Menulis Cerita Perubahan Komunitas BSA Bonto Labbere Pabundukang |
Kemiskinan yang selalu diidentikkan dengan wajah perempuan
hampir dipastikan tentunya merugikan kaum perempuan itu sendiri. Kehadiran
perempuan hari ini diharapkan tidak selalu menjadi object penderita dalam upaya
menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan melainkan harus
menjadi pelaku aktif yang tercerahkan melalui berbagai kegiatan di komunitas
untuk pada akhirnya bisa terbebas dari jerat rantai bernama Kemiskinan.
Kehadiran Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) di kampung-kampung di Desa menjadi
alternatif upaya sistematis untuk terus menyuarakan pentingnya hak-hak
perempuan dalam berbagai bidang untuk dipenuhi oleh pemangku kepentingan dan
pada akhirnya perempuan ini MAMPU berdiri tegak dan berkata “kami perempuan,
kami maju dan kami mandiri”.
Semangat... ibu2 Aisyiyah, cerahkan bangsa ini dg gerakan2 kita...
BalasHapus