Kampanyekan Pentingnya ASI Ekslusif Melalui Edukasi dan Lomba Cerita ASI

Perempuan itu memang istimewa. Begitu ismewanya, hanya perempuan saja yang memiliki peringatan hari perempuan Internasional untuk menghargai peran seorang perempuan di dunia. Nah, lelaki mana ada peringatan hari Lelaki /Pria, ia khan? hahaha.

Nah, itu baru peringatan hari perempuan yang jatuh setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Selain hari perempuan Internasional, hari lainnya yang juga menunjukkan betapa perempuan sangat beruntung adalah peringatan hari Ibu yang setiap tanggal 22 bulan desember pun kadang kita peringati untuk menunjukkan kasih sayang kita sebagai seorang anak kepada Ibunda yang kita kasihi dan kita cinta sepenuh hati, tak jarang biar lebih romantis kita akan memberikan hadiah kecil kepada Ibu-ibu hebat kita. Duh seneng yah, banyak peringatan hari khusus untuk perempuan dan Ibu.   

Gaes, bukannya saya sengaja untuk mendikriminasikan antara lelaki dan perempuan, tapi sungguh perempuan itu selalu jauh menarik untuk dibahas kehidupannya dibanding lelaki (teteup yah Ahahaha).

Pertanyaannya sekarang, apakah blog ini akan membincang kedua hari diatas ? Oh tidak, tapi hari lain yang juga berhubungan dengan sosok Ibu. Hari apakah itu anak-anak?  Hehehe....yup, kali ini kita akan membahas tentang Pekan ASI sedunia yang pekan pertama bulan ini akan jatuh pada tanggal 1-7 Agustus, tetap berhubungan dengan perempuan atau Ibu khan? Yailah, yang menyusui kan Ibu, Ibu itu yah perempuan hehehe.


Bukti betapa Ibu ini sangat special bahkan mengalahkan nasi goreng special langganan saya adalah peran perempuan sebagai seorang Ibu memiliki tanggung jawab yang luar biasa yang terkait dengan kodratnya yang harus dijalankan mulai dari hamil, melahirkan hingga menyusui. Tak jarang ada juga sih beberapa perempuan yang kurang beruntung tak dapat merasakan kodratnya sebagai seorang Ibu karena tak memiliki keturunan. (semoga mereka tetap kuat, tabah dan sabar hingga Allah mewujudkan impian mereka punya bayi yah gaes, amin YRA).

Kembali ke kodrat Ibu khususnya tugasnya untuk menyusui bayinya, nah pada tanggal 1-7 Agustus bulan ini  akan diperingati sebagai World BreastfeedingWeek, Pekan ASI Dunia.

Nah, karena ini berbicara soal ASI. Maka, saya pun tertarik untuk sharing pengalaman saya sebagai seorang perempuan lajang (ups, maaf aku belum jadi Ibu, boro-boro menyusui, itu belum banged hehehe) kebetulan saja saya ini aktif bekerja sebagai koordinator di salah satu program lembaga perempuan yang concern memberdayakan perempuan dhuafa usia produktif bernama ‘Aisyiyah yang sejak tahun 2014 hingga saat ini masih tetap aktif mengedukasi langsung melalui komunitas ibu-ibu di berbagai perkampungan yang tersebar di Desa/kelurahan Kabupaten asal saya Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi-Selatan. 

Nah loh, tahu khan kota Pangkep?, jika belum silahkan googling di mana sih Pangkep itu berada J (lengkap sudah yah alamatku, sisa nunggu kiriman makanan khas para pembaca nih hahaha).

Tujuan edukasi ini tentunya membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, BPPKB (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), dan juga organisasi seperti IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Cabang Pangkep guna mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif bagi Ibu yang memiliki bayi umur 0-6 bulan.

Apa saja dan bagaimana kegiatannya ?
Mungkin diantara pembaca sebangsa dan setanah air sekalian pada bingung yah?, gimana caranya saya yang masih lajang ini bisa mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif kepada puluhan Ibu-Ibu di Komunitas.

Nah, aku ceritain yah !
Jadi begini, sebagai seorang koordinator program, saya harus memfasilitasi pihak yang lebih berkompeten untuk turun ke komunitas secara langsung bertemu dengan puluhan Ibu-Ibu yang tergabung melalui satu kelompok yang kita namakan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA).

Misalnya, di Kelurahan Anrong Appaka binaan saya ini terdiri atas empat kelompok yang tersebar di masing-masing dusun atau perkampungan. Satu kelompok yang kita namakan komunitas A terdiri atas 1-20 orang anggota yang semuanya Ibu-Ibu.

Jadi, jika dijumlah di Kelurahan Anrong Appaka ini, kami memiliki 4 komunitas dengan jumlah anggota keseluruhan ibu-ibu sebanyak 80 orang, banyak khan? Informasi tambahan lainnya adalah saya gak hanya mengelola satu kelurahan tapi 2 Desa dan 4 Kelurahan yang tersebar di 3 kecamatan dengan total komunitas yang telah terbentuk sebanyak 28 kelompok.

Pertanyaan selanjutnya, apakah ke-80 Ibu di setiap kelurahan ini semuanya menyusui ? jawabannya tentu saja tidak, sebahagian besar menyusui dan sebahagian lagi hanya kumpulan para ibu yang memiliki anak usia diatas lima tahun atau usia sekolah namun tetap penting dong untuk diberikan edukasi, tanya kenapa ? yah, siapa yang tahu bulan depan Ibu ini hamil dan segera akan memiliki bayi lagi tahun berikutnya, edukasi ini khan akhirnya penting untuk diimplementasikan hahaha.

Selanjutnya, sebagai koordinator program untuk mendorong Ibu-Ibu di Komunitas ini khususnya yang memiliki bayi mau menyusui maka, sebagaimana perencanaan program kami, kemudian mendesign kegiatan dimana Bidan turun langsung ke komunitas (Go to Community). Nah, jika biasanya bidan hanya memberikan penyuluhan atau edukasi di Unit Layanan Kesehatan baik itu Polindes, Pustu maupun Puskesmas, program saya ini malah mendorong para Bidan ini turun ke lapangan mengedukasi para ibu-ibu ini agar mau melakukan yang namanya ASI Ekslusif, edukasi ini dilakukan secara bergiliran setiap pekan atau setiap bulannya dari komunitas yang satu ke komunitas lainnya. Contoh kegiatan penyuluhan ini dapat dilihat seperti foto dibawah ini gaes, saat Bidan kami turun ke komunitas untuk melakukan edukasi di komunitas BSA Teratai Indah Kelurahan Anrong Appaka.

Bidan Pustu yang turun ke Komunitas BSA Teratai Indah Kelurahan Anrong Appaka melakukan Edukasi pentingnya ASI Ekslusif 
Kampanye Bidan tentang Pentingnya ASI Ekslusif
Ketika Bidan ini berada di komunitas untuk melakukan edukasi maka ada beberapa materi kampanye pentingnya ASI Ekslusif yang dibahas dengan bantuan Buku Lembar Baliknya yang saya ingat persis diantaranya:
  • Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi ibu yang baru melahirkan anaknya sebagai upaya mendekatkan hubungan emosional anak dengan ibunya untuk pertama kalinya di kehidupan pertamanya di dunia.  
  • Air Susu Pertama Ibu dinamakan kolostrum yang memiliki manfaat  yang mengenyangkan bayi pada hari-hari pertama hidupnya. Selain itu kolostrum memberi antibodi kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit.
  • ASI Ekslusif wajib diberikan kepada bayi umur 0-6 bulan dan jika mampu menyusui hingga 2 tahun itu jauh lebih baik.
  • Bayi yang masih menyusui 0-6 bulan tidak boleh mendapatkan makanan tambahan apapun seperti pisang atau biskuit.
  • Bagi Ibu yang menyusui secara aktif hingga 6 bulan lamanya dapat mencegah kehamilan atau berfungsi sebagai KB alami tanpa harus menggunakan alat kontrasepsi apapun. (Nah yang ini kata bidanku ASInya gak boleh keputus yah, takut nanti tetap jebol dan tambahan adik buat si dede malah dapat lagi hahaha)  
Nah itu dia manfaat ASI versi Bidanku di komunitas saat secara langsung saya mendampinginya ketika melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif. Jika para pembaca sekalian searching manfaat ASI lainnya pasti jauh lebih lengkap. Silahkan kunjungi http://doktersehat.com/10-manfaat-air-susu-asi-untuk-bayi/ untuk melihat manfaat ASI lainnya bagi Ibu dan Bayi.

Lomba Cerita ASI Ekslusif Bagi Ibu Menyusui !
Selain edukasi melalui kegiatan penyuluhan atau sosialisasi di komunitas binaan saya, kegiatan lainnya yang coba sudah dilaksanakan untuk memotivasi puluhan ibu-ibu di komunitas mau mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif kepada ibu-ibu lainnya yang belum menyusui atau yang akan menyusui adalah dengan menggelar Lomba Cerita Asi Ekslusif antar komunitas. Wah ini seru gaes !


Ceritanya begini, perwakilan Ibu-Ibu di komunitas dari 4 komunitas yang ada di Kelurahan Anrong Appaka ini diminta untuk menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI Ekslusif baik itu manfaat maupun tantangannya.


Dari Lomba Cerita ASI Ekslusif ini diikuti sekitar 20 orang Ibu yang masih menyusui. Menariknya, mereka tak segang menggendong anaknya saat bercerita pengalamannya saat menyusui dan memprovokasi (ups bahasanya “provokasi” hahaha) ibu lainnya yang masih menyusui tapi enggang memberikan ASI dan justru sebaliknya memberikan susu formula dengan berbagai alasan.

Berikut Cerita Peserta Lomba ASI Ekslusif
Dari 20 Ibu yang menjadi peserta semuanya dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya dalam menyusui. 
  • Sebut saja Ibu Hafsah (37) menyampaikan kepada seluruh peserta lainnya, bidan yang didaulat sebagai juri, undangan serta penonton yang menyaksikan lomba ini mengaku bahwa sejak melahirkan bayinya yang diberi nama Kalisa ia sudah diminta melakukan yang namanya IMD kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI Ekslusif hingga usia bayinya 6 bulan. Tak hanya itu, karena ASInya lancar ia melanjutkan pemberian ASI hingga umur Kalisa saat ini sudah genap 1 tahun 3 bulan.
  • Ibu lainnya yang bernama Ibu Fatimah (29) juga menceritakan pengalamannya menyusui bayi Andi yang tidak mengalami kendala berarti karna mendapatkan dukungan penuh oleh suaminya saat menyusui. Fatimah mengungkapkan kepada saya dan yang lainnya bahwa suaminya sangat memperhatikan makanan yang semestinya di komsumsi oleh Ibu yang sedang menyusui seperti sayur-sayuran dan lauk lainnya yang membantu memperlancar ASI saat menyusui, bahkan suaminya marah jika melihat anaknya menangis terseduh-seduh karena kelaparan hanya karena Ibunya ketiduran hingga lupa memberikan ASI.
  • Masih ada lagi, dari lomba cerita Asi ekslusif ini pun saya mendengar pengalaman Ibu Hasniar (27) yang bercerita dengan logat bahasa lokal kami bahasa Makassar menyampaikan tipsnya saat menyusui bayinya yang diberi nama Puspita yang masih berusia 5 bulan waktu itu. Ia mengaku tak pernah berhenti memberikan ASI kepada anaknya tersebut karna tahu betul pentingnya ASI Ekslusif setelah mengikuti berbagai edukasi oleh Bidan di Pustu. Menurutnya lagi nih, ASI Ibu akan menjadikan anak tak mudah melupakan kasih sayang ibunya karena ikatan emosional antara Ibu dan bayi akan terjalin dengan penuh kasih sayang yang tentunya berbeda jika sang anak harus diberikan susu formula yang notabene merupakan susu langsung dari binatang seperti Sapi. Saya dan yang lainnya pun tertawa ketika Ibu ini membandingkan Air Susu Ibu dan Air Susu Sapi yang kemudian kita kenal dengan susu formula.
Kegiatan Lomba Cerita ASI Ekslusif ini sendiri sempat saya buatkan citizen reportnta dan di muat di salah satu media online http://www.aktualita.co/ketika-puluhan-ibu-ibu-berbagi-cerita-tentang-asi-ekslusif/10521/


Mengingat begitu pentingnya ASI Ekslusif sebagai cara terbaik untuk memberikan bayi dengan nutrisi yang mereka butuhkan sehingga WHO merekomendasikan pemberian ASI Ekslusif ini secara baik oleh seluruh Ibu di dunia. Nah, data Kementrian Kesehatan kita tahun lalu memaparkan bahwa di Indonesia baru sekitar 53 % lebih Ibu mau melakukan ASI Ekslusif sementara target dari pemerintah diharapakan bisa mencapai 80% lebih. Maka dari itu di awal pekan bulan Agustus ini yang kemudian dicanangkan sebagai Pekan ASI Sedunia diharapkan kita semua mau mendorong seluruh ibu di Indonesia, minimal Ibu-ibu di sekitar kita untuk mau memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya dari umur 0-6 bulan dan ASI tambahan jika mampu hingga 2 tahun. 

Dan salah satu partisipasi saya sebagai seorang blogger mengkampanyekan Pekan Asi Dunia ini adalah dengan berkontribusi mengikuti kontes yang diadain oleh rekan kita di blognya http://duniabiza.com/category/moms/ ***

1 Komentar untuk "Kampanyekan Pentingnya ASI Ekslusif Melalui Edukasi dan Lomba Cerita ASI"

  1. lombanya seru mbaa... dan menginspirasi banget... karena satu perempuan ASI akan memberikan keyakinan bagi perempuan lainnya bahwa ASI memang tidak tergantikan... keep inspiring ya mba....

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel