Kampanyekan Pentingnya ASI Ekslusif Melalui Edukasi dan Lomba Cerita ASI
Sabtu, Agustus 06, 2016
1 Komentar
Perempuan
itu memang istimewa. Begitu ismewanya, hanya perempuan saja yang memiliki
peringatan hari perempuan Internasional untuk menghargai peran seorang perempuan
di dunia. Nah, lelaki mana ada peringatan hari Lelaki /Pria, ia khan? hahaha.
Nah,
itu baru peringatan hari perempuan yang jatuh setiap tanggal 8 Maret setiap
tahunnya. Selain hari perempuan Internasional, hari lainnya yang juga
menunjukkan betapa perempuan sangat beruntung adalah peringatan hari Ibu yang
setiap tanggal 22 bulan desember pun kadang kita peringati untuk menunjukkan
kasih sayang kita sebagai seorang anak kepada Ibunda yang kita kasihi dan kita
cinta sepenuh hati, tak jarang biar lebih romantis kita akan memberikan hadiah
kecil kepada Ibu-ibu hebat kita. Duh seneng yah, banyak peringatan hari khusus
untuk perempuan dan Ibu.
Gaes,
bukannya saya sengaja untuk mendikriminasikan antara lelaki dan perempuan, tapi
sungguh perempuan itu selalu jauh menarik untuk dibahas kehidupannya dibanding
lelaki (teteup yah Ahahaha).
Pertanyaannya
sekarang, apakah blog ini akan membincang kedua hari diatas ? Oh tidak, tapi
hari lain yang juga berhubungan dengan sosok Ibu. Hari apakah itu anak-anak? Hehehe....yup, kali ini kita akan membahas
tentang Pekan ASI sedunia yang pekan pertama bulan ini akan jatuh pada
tanggal 1-7 Agustus, tetap berhubungan dengan perempuan atau Ibu khan? Yailah,
yang menyusui kan Ibu, Ibu itu yah perempuan hehehe.
Bukti betapa Ibu ini sangat special bahkan mengalahkan nasi goreng special langganan saya adalah peran perempuan sebagai seorang Ibu memiliki tanggung jawab yang luar biasa yang terkait dengan kodratnya yang harus dijalankan mulai dari hamil, melahirkan hingga menyusui. Tak jarang ada juga sih beberapa perempuan yang kurang beruntung tak dapat merasakan kodratnya sebagai seorang Ibu karena tak memiliki keturunan. (semoga mereka tetap kuat, tabah dan sabar hingga Allah mewujudkan impian mereka punya bayi yah gaes, amin YRA).
Kembali
ke kodrat Ibu khususnya tugasnya untuk menyusui bayinya, nah pada tanggal 1-7
Agustus bulan ini akan diperingati sebagai World BreastfeedingWeek, Pekan ASI Dunia.
Nah, karena ini berbicara soal
ASI. Maka, saya pun tertarik untuk sharing
pengalaman saya sebagai seorang perempuan lajang (ups, maaf aku belum jadi Ibu, boro-boro menyusui, itu belum banged
hehehe) kebetulan saja saya ini aktif bekerja sebagai koordinator di salah
satu program lembaga perempuan yang concern
memberdayakan perempuan dhuafa usia produktif bernama ‘Aisyiyah yang sejak tahun 2014 hingga saat ini masih tetap aktif
mengedukasi langsung melalui komunitas ibu-ibu di berbagai perkampungan yang
tersebar di Desa/kelurahan Kabupaten asal saya Pangkajene dan Kepulauan
(Pangkep) Sulawesi-Selatan.
Nah loh, tahu khan kota Pangkep?, jika belum silahkan googling di mana sih Pangkep itu berada J (lengkap sudah yah alamatku, sisa nunggu kiriman makanan khas para pembaca nih hahaha).
Nah loh, tahu khan kota Pangkep?, jika belum silahkan googling di mana sih Pangkep itu berada J (lengkap sudah yah alamatku, sisa nunggu kiriman makanan khas para pembaca nih hahaha).
Tujuan edukasi ini tentunya
membantu pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, BPPKB (Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana), dan juga organisasi seperti IBI (Ikatan
Bidan Indonesia) Cabang Pangkep guna mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif
bagi Ibu yang memiliki bayi umur 0-6 bulan.
Apa saja dan bagaimana kegiatannya ?
Mungkin diantara pembaca sebangsa
dan setanah air sekalian pada bingung yah?, gimana caranya saya yang masih
lajang ini bisa mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif kepada puluhan Ibu-Ibu
di Komunitas.
Nah, aku ceritain yah !
Jadi begini, sebagai seorang
koordinator program, saya harus memfasilitasi pihak yang lebih berkompeten
untuk turun ke komunitas secara langsung bertemu dengan puluhan Ibu-Ibu yang
tergabung melalui satu kelompok yang kita namakan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA).
Misalnya, di Kelurahan Anrong
Appaka binaan saya ini terdiri atas empat kelompok yang tersebar di
masing-masing dusun atau perkampungan. Satu kelompok yang kita namakan
komunitas A terdiri atas 1-20 orang anggota yang semuanya Ibu-Ibu.
Jadi, jika dijumlah di Kelurahan
Anrong Appaka ini, kami memiliki 4 komunitas dengan jumlah anggota keseluruhan ibu-ibu sebanyak 80 orang, banyak khan? Informasi tambahan lainnya adalah
saya gak hanya mengelola satu kelurahan tapi 2 Desa dan 4 Kelurahan yang tersebar di 3 kecamatan dengan
total komunitas yang telah terbentuk sebanyak 28 kelompok.
Pertanyaan selanjutnya, apakah
ke-80 Ibu di setiap kelurahan ini semuanya menyusui ? jawabannya tentu saja tidak,
sebahagian besar menyusui dan sebahagian lagi hanya kumpulan para ibu yang memiliki
anak usia diatas lima tahun atau usia sekolah namun tetap penting dong untuk diberikan edukasi, tanya kenapa ? yah, siapa yang
tahu bulan depan Ibu ini hamil dan segera akan memiliki bayi lagi tahun berikutnya, edukasi ini khan akhirnya penting untuk diimplementasikan hahaha.
Selanjutnya, sebagai koordinator
program untuk mendorong Ibu-Ibu di Komunitas ini khususnya yang memiliki bayi
mau menyusui maka, sebagaimana perencanaan program kami, kemudian mendesign
kegiatan dimana Bidan turun langsung ke komunitas (Go to Community). Nah,
jika biasanya bidan hanya memberikan penyuluhan atau edukasi di Unit Layanan
Kesehatan baik itu Polindes, Pustu maupun Puskesmas, program saya ini malah
mendorong para Bidan ini turun ke lapangan mengedukasi para ibu-ibu ini agar mau melakukan yang namanya ASI Ekslusif, edukasi ini dilakukan secara bergiliran
setiap pekan atau setiap bulannya dari komunitas yang satu ke komunitas lainnya.
Contoh kegiatan penyuluhan ini dapat dilihat seperti foto dibawah ini gaes,
saat Bidan kami turun ke komunitas untuk melakukan edukasi di komunitas BSA Teratai Indah
Kelurahan Anrong Appaka.
Bidan Pustu yang turun ke Komunitas BSA Teratai Indah Kelurahan Anrong Appaka melakukan Edukasi pentingnya ASI Ekslusif |
Kampanye Bidan tentang Pentingnya ASI Ekslusif
Ketika Bidan ini berada di komunitas
untuk melakukan edukasi maka ada beberapa materi kampanye pentingnya ASI
Ekslusif yang dibahas dengan bantuan Buku Lembar Baliknya yang saya ingat persis
diantaranya:
- Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi ibu yang baru melahirkan anaknya sebagai upaya mendekatkan hubungan emosional anak dengan ibunya untuk pertama kalinya di kehidupan pertamanya di dunia.
- Air Susu Pertama Ibu dinamakan kolostrum yang memiliki manfaat yang mengenyangkan bayi pada hari-hari pertama hidupnya. Selain itu kolostrum memberi antibodi kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit.
- ASI Ekslusif wajib diberikan kepada bayi umur 0-6 bulan dan jika mampu menyusui hingga 2 tahun itu jauh lebih baik.
- Bayi yang masih menyusui 0-6 bulan tidak boleh mendapatkan makanan tambahan apapun seperti pisang atau biskuit.
- Bagi Ibu yang menyusui secara aktif hingga 6 bulan lamanya dapat mencegah kehamilan atau berfungsi sebagai KB alami tanpa harus menggunakan alat kontrasepsi apapun. (Nah yang ini kata bidanku ASInya gak boleh keputus yah, takut nanti tetap jebol dan tambahan adik buat si dede malah dapat lagi hahaha)
Nah itu dia manfaat ASI versi Bidanku di komunitas saat secara
langsung saya mendampinginya ketika melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif.
Jika para pembaca sekalian searching
manfaat ASI lainnya pasti jauh lebih lengkap. Silahkan kunjungi http://doktersehat.com/10-manfaat-air-susu-asi-untuk-bayi/ untuk melihat manfaat ASI
lainnya bagi Ibu dan Bayi.
Lomba Cerita ASI Ekslusif Bagi Ibu Menyusui !
Selain edukasi melalui kegiatan
penyuluhan atau sosialisasi di komunitas binaan saya, kegiatan lainnya yang
coba sudah dilaksanakan untuk memotivasi puluhan ibu-ibu di komunitas mau
mengkampanyekan pentingnya ASI Ekslusif kepada ibu-ibu lainnya yang belum
menyusui atau yang akan menyusui adalah dengan menggelar Lomba Cerita Asi
Ekslusif antar komunitas. Wah ini seru gaes !
Ceritanya begini, perwakilan
Ibu-Ibu di komunitas dari 4 komunitas yang ada di Kelurahan Anrong Appaka ini
diminta untuk menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI Ekslusif baik itu
manfaat maupun tantangannya.
Dari Lomba Cerita ASI Ekslusif ini
diikuti sekitar 20 orang Ibu yang masih menyusui. Menariknya, mereka tak segang
menggendong anaknya saat bercerita pengalamannya saat menyusui dan memprovokasi
(ups bahasanya “provokasi” hahaha)
ibu lainnya yang masih menyusui tapi enggang memberikan ASI dan justru
sebaliknya memberikan susu formula dengan berbagai alasan.
Berikut Cerita Peserta Lomba ASI Ekslusif
Dari 20 Ibu yang menjadi peserta
semuanya dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya dalam menyusui.
- Sebut saja Ibu Hafsah (37) menyampaikan kepada seluruh peserta lainnya, bidan yang didaulat sebagai juri, undangan serta penonton yang menyaksikan lomba ini mengaku bahwa sejak melahirkan bayinya yang diberi nama Kalisa ia sudah diminta melakukan yang namanya IMD kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI Ekslusif hingga usia bayinya 6 bulan. Tak hanya itu, karena ASInya lancar ia melanjutkan pemberian ASI hingga umur Kalisa saat ini sudah genap 1 tahun 3 bulan.
- Ibu lainnya yang bernama Ibu Fatimah (29) juga menceritakan pengalamannya menyusui bayi Andi yang tidak mengalami kendala berarti karna mendapatkan dukungan penuh oleh suaminya saat menyusui. Fatimah mengungkapkan kepada saya dan yang lainnya bahwa suaminya sangat memperhatikan makanan yang semestinya di komsumsi oleh Ibu yang sedang menyusui seperti sayur-sayuran dan lauk lainnya yang membantu memperlancar ASI saat menyusui, bahkan suaminya marah jika melihat anaknya menangis terseduh-seduh karena kelaparan hanya karena Ibunya ketiduran hingga lupa memberikan ASI.
- Masih ada lagi, dari lomba cerita Asi ekslusif ini pun saya mendengar pengalaman Ibu Hasniar (27) yang bercerita dengan logat bahasa lokal kami bahasa Makassar menyampaikan tipsnya saat menyusui bayinya yang diberi nama Puspita yang masih berusia 5 bulan waktu itu. Ia mengaku tak pernah berhenti memberikan ASI kepada anaknya tersebut karna tahu betul pentingnya ASI Ekslusif setelah mengikuti berbagai edukasi oleh Bidan di Pustu. Menurutnya lagi nih, ASI Ibu akan menjadikan anak tak mudah melupakan kasih sayang ibunya karena ikatan emosional antara Ibu dan bayi akan terjalin dengan penuh kasih sayang yang tentunya berbeda jika sang anak harus diberikan susu formula yang notabene merupakan susu langsung dari binatang seperti Sapi. Saya dan yang lainnya pun tertawa ketika Ibu ini membandingkan Air Susu Ibu dan Air Susu Sapi yang kemudian kita kenal dengan susu formula.
Kegiatan Lomba Cerita ASI Ekslusif
ini sendiri sempat saya buatkan citizen reportnta dan di muat di salah satu
media online http://www.aktualita.co/ketika-puluhan-ibu-ibu-berbagi-cerita-tentang-asi-ekslusif/10521/
Mengingat begitu pentingnya ASI
Ekslusif sebagai cara terbaik untuk memberikan bayi dengan nutrisi yang mereka
butuhkan sehingga WHO merekomendasikan pemberian ASI Ekslusif ini secara baik
oleh seluruh Ibu di dunia. Nah, data Kementrian Kesehatan kita tahun lalu memaparkan bahwa di Indonesia baru sekitar 53 % lebih Ibu mau melakukan ASI
Ekslusif sementara target dari pemerintah diharapakan bisa mencapai 80% lebih.
Maka dari itu di awal pekan bulan Agustus ini yang kemudian dicanangkan sebagai
Pekan ASI Sedunia diharapkan kita semua mau mendorong seluruh ibu di Indonesia,
minimal Ibu-ibu di sekitar kita untuk mau memberikan ASI Ekslusif kepada
bayinya dari umur 0-6 bulan dan ASI tambahan jika mampu hingga 2 tahun.
Dan salah satu partisipasi saya sebagai seorang blogger mengkampanyekan Pekan Asi Dunia ini adalah dengan berkontribusi mengikuti kontes yang diadain oleh rekan kita di blognya http://duniabiza.com/category/moms/ ***
Dan salah satu partisipasi saya sebagai seorang blogger mengkampanyekan Pekan Asi Dunia ini adalah dengan berkontribusi mengikuti kontes yang diadain oleh rekan kita di blognya http://duniabiza.com/category/moms/ ***
lombanya seru mbaa... dan menginspirasi banget... karena satu perempuan ASI akan memberikan keyakinan bagi perempuan lainnya bahwa ASI memang tidak tergantikan... keep inspiring ya mba....
BalasHapus