Saat Cat Woman Ketinggalan Pesawat
Minggu, Februari 19, 2017
Tambah Komentar
Jika anda gagal merencanakan
maka sama halnya anda merencanakan kegagalan. Kata bijak ini seharusnya menjadi
peringatan penting bagiku dalam menjalankan seluruh aktifitasku khususnya
pekerjaanku yang sering membuatku harus keluar kota. Perencanaanku gagal eeee
hahaha, bukan gagal belum berhasil saja hahahaha.
Hari ini Senin 20 Februari
jam 7 pagi seharusnya saya sudah flight
ke Djogjakarta untuk mengikuti workshop hasil research Migunani, ticket pesawat sudah di order pergi dan
pulangnya oleh panitia setelah tarik ulur sih soalnya pemberangkatan saya yang
saya request 20 sampai 22 sesuai dengan fasilitas yang ada, taunya panitianya
salah order cuman sampai tanggal 21 terpaksa direschedule lagi, soalnya nyesek
amat waktunya habis meeting sore harus buru2 pulang magrib duh, hellowww butuh
istirahat kali, belum nyari oleh2 untuk mereka yang kemarin belum sempat dapat,
acaranya sih besok tanggal 21 Februari pagi di Alana Hotel, tapi sebelumnya
saya dan peserta lainnya sudah difasilitasi untuk datang lebih awal tentunya,
biar gak lelah.
Sejumlah rekan yang kemarin
bersama saya ke Sydney dari NGO yang berbeda seperti Koalisi Perempuan
Indonesia Kak Lina May dan KP2SK Rumi Handayani dan juga mbakku tersayang Yanti
Ratna dari Komnas Perempuan yang udah aku provokasi sedemikian rupa bikin
planning jelong-jelong selama di Djogja setelah meeting hahahaha dalam kegiatan
ini, maka janjianlah kami untuk bertemu dan melakukan perencanaan menggunakan
waktu untuk tiba lebih awal biar bisa jalan-jalan ke beberapa spot menarik di
Djogja mesti ini bukan yang pertama kalinya, apalagi tujuannya kalau bukan buat
selfie dan wefie sebagai kenangan masa muda kami nantinya saat tua hahaha.
Jadwal pemberangkatan Mbak Yanti dan kak Lina May aku minta ambil pagi, Mbak
Yanti malah dating subuh-subuh dari Batavia ke Djogja wkwkwkwkwkwwk.
Last
Check in di ticket pesawatku adalah jam 7, saya sudah meminta driver rentalku bahwa jam setengah 6
subuh pokoknya setelah sholat subuh kami harus sudah berangkat, tapi duh
sialnya driverku datang jam 5.45 menit telat 15 menit, belum mampir beli bensin
dan akhirnya kejebat macet, baru ngeh ini hari senin woeeee, ah sudahlah,
biasanya kami berangkat pagi juga tapi gak semacet ini.
Pas nyampe di perempatan
masuk bandara jam sudah menunjukkan jam 7 teng kemudian rekan saya yang
sama-sama berangkat dari Makassar nelpon Kak Lina May dari Koalisi Perempuan
Indonesia dan menyampaikan bahwa dia sudah di Bus menuju pesawat, aaaakhhh…..saya
sudah telat ujarku pada driver
tersebut dan ia masih menenangkan bahwa “pasti dapat kok Mbak Nhany, Insha
Allah”, halloooo….ini garuda duh”
gumamku dalam hati, putus asa iyah, bête, iyah, jengkel jangan ditanya. Tapi
disisi lain hati ini berupaya untuk tetap tenang dan mencoba flashback ke belakang bahwa segala
sesuatu pasti ada hikmahnya termasuk keterlambatan ini, tapi sebelum lebih jauh
merenung, aku tersadar kembali ini kasus kedua saya ketinggalan pesawat
hahahaha balada ketinggalan pesawat ini terjadi pada bulan November saat akan
bertolak ke Bali. Jangan salah, ini bukan seorang saja alias diriku, ini 3
orang dengan 2 staf kantorku yang niatnya menghabiskan waktu 3 hari disana
untuk liburan setelah kelelahan bekerja ah ini kisahnya panjang juga tapi pada
akhirnya ikhlas dan mestilah beli ticket baru nombok euy hahahaha. Pas nyampe
di bali rencana mau hemat gara2 ada pengeluaran dadakan ee belanjanya teteup aja
banyak hahahaha.
Kembali balada ketinggalan
pesawat menuju Djogja ini, saya kabari anak-anak staf gua di grup whatsapp kami bahwa diriku telat
berbagai respon yang masuk dan menanyakan kenapa bisa, kenapa telat, blab la bla
kalian bisa prediksi sejumlah pertanyaan yang mereka ajukanlah yah.
Saya mencoba menjawab dengan
bijak atau tepatnya kesannya nrimo
hahaha bahwa sudah takdirnya dan mungkin situasi ini seperti ini, ada yang
mengkrtisi sikapku kenapa masih menggunakan
driver yang sama yang sudah membuat kami telat juga waktu ke Bali, insiden
kehilangan kamera saat pulang dari jelong-jelong di Makassar juga yang sempat
kami curigai dan lainnya yang membuat sebagian anak-anak ini gak sreg tapi saya
jawab lagi-lagi dengan bijak menjawab bahwa memberikan kesempatan untuk berubah
adalah caraku mencoba membangun kepercayaan pada orang lain, berprasangka baik
sambil melihat perubahan yang terjadi setelahnya hahahaa, seperti program yang
kami tangani terkait upaya memajukan kaum perempuan melalui berbagai kegiatan
apakah perilakunya berubah setelah intervensi program atau tidak tidak langsung
atau instant kelihatan hasilnya.
Panjang lebar saya
memberikan jawaban yang kelihatannya bijak tapi saat sebelum mengakhiri obrolan
dengan penghuni grup Jojoba (Jomblo-Jomblo Bahagia) ini, jangan Tanya kenapa
nama grup kami Jojoba yah haahhaha kalian bisa mendugalah personil kayak gimana
semua hahaha pesan penting dan nyelekit
dari member termuda di grup ini adalah “Its Oke to be nice, but not for being
stupid”, ah cermin mana, mau nanya ama cermin, emang hari ini saya sebodoh
itu wkwkwkwkw.
Nasi sudah jadi bubur, sisa dinikmati
ia nggak ? seperti kata mutiara di Profil IGku, bahwa daun yang jatuh
berguguran sekalipun tuh sudah jadi kehendak Allah, jadi gak usah risau,
nikmati saja untuk menjadi pelajaran berharga di masa depan. Begitu kira-kira,
yah akhirnya nyari penerbangan berikutnya setelah cek jadwal, berburu lion jam
2 siang ternyata full kembali deh ke
garuda deh ambil penerbangan sore jam 5, nombok 992 ribu hahaha.
Nunggu Jam 5 Sambil Ngeblog, Apa daya, wajah sudah kucel kayak begini hahahaha |
Pesan moral hari ini yang
jarak rumah ke Bandara membutuhkan waktu yang banyak sebaiknya untuk
penerbangan pagi jam 7an kalian berangkat jam setengah 5 pagi, sholat subuh di
bandara sahaja. Bukan apa-apa kalau lu kaya dan banyak duit mah gak apa kalau
telat, tapi kalau gaji masih pas-pasan kayak gua selain memang harus ikhlas
dengan situasi yang ada dan jika kalian sering diperhadapkan pada situasi tiba
masa tiba akal alias terburu2, please jangan pake ini untuk urusan negoisasi
dengan pesawat. Ini bukan drama korea yah mellow dan baper saat telat
ketinggalan pesawat trus tiba-tiba ketemu cowok ganteng yang masih single, kaya,
mau kenalan dan ngajak nikah dan akhirnya hidup bahagia hingga bikin buku “karena
ketinggalan pesawat aku bertemu dengan jodohku” hahahaa yang ada karena telat saya ketemu Tante Cantik ini Lenynda Tondok dari Tator yang ternyata lagi mau ke Surabaya karena saudara iparnya meninggal, safe flight dah kak Len, seneng ketemu disini dengan situasiku begini hahaha.
With Lenynda Tondok From Tanah Toraja Awardee STA 2 di Sydney |
Hidup ini yah kenyataan hari
ini, kalau gak meninggalkan yah di tinggalkan huaaaaaaaahahaha. Jika sudah di
rencanakan tapi pada akhirnya ada kendala dan mengubah jalan hidupmu, jangan Tanya
saya yah hahahaha, aku menunggu jam 5 sore dengan menulis ini di ruang tunggu,
akh untuk kalian semua.
Di balik kesedihanku yang ketinggalan pesawat, pas
ngeliat foto Mbak Yanti dan Kak Lina May yang sudah di bandara Adi Sucipto,
malah bikin ngakak, mereka seperti terdampar di pulau tak berpenghuni setelah mengikuti peta yang ku berikan hahahaha
aseeeem muka mereka berdua mikirin aku hahahaha J
Belum ada Komentar untuk "Saat Cat Woman Ketinggalan Pesawat "
Posting Komentar