Catatan Kunjungan Mahasiswi Universitas Sydney di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah Pangkep
Jumat, Juli 22, 2016
Tambah Komentar
Sebanyak
dua belas orang mahasiswa dari Universitas Sydney Australia mengunjungi
Sulawesi Selatan dalam rangka melihat kemajuan perempuan di berbagai daerah
yang dibina sejumlah NGO yang bekerjasama dengan Pemerintah Australian melalui
salah satu program pemberdayaan perempuan.
Salah
satu daerah yang menjadi kunjungan adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
dimana di daerah penghasil ikan bandeng terbesar ini terdapat 2 (dua) NGO atau
lembaga yang menjalankan sebuah Program bernama MAMPU (Maju Perempuan Indonesia
untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang melakukan kerja-kerja penguatan kapasitas
kaum perempuan baik di daratan maupun kepulauan sejak tahun 2014.
Khusus
untuk wilayah daratan organisasi perempuan Islam Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah
Pangkep diberi kepercayaan untuk membina ratusan perempuan miskin atau dalam
istilah ‘Aisyiyah dikenal sebagai perempuan mustad’afin yang masih berada dalam
garis kemiskinan dan kurangnya akses penghidupan yang baik di berbagai bidang
seperti kesehatan.
Maka
tahun 2014 tepatnya bulan Juli melalui Program MAMPU ini, ‘Aisyiyah Pangkep melakukan
pemberdayaan di 3 Tiga Kecamatan yang tersebar di 2 Desa di Kecamatan Bungoro, 2 Kelurahan di
Kecamatan Pangkajene dan 2 Kelurahan di
Kecamatan Minasatene dengan issu Kesehatan Reproduksi yang meliputi kampanye
akan pentingnya ASI Ekslusif untuk Ibu, Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan
oleh pemerintah, JKN atau kini dikenal dengan BPJS sebagai salah satu product
sejenis asuransi kesehatan yang wajib dimiliki oleh masyarakat khususnya
perempuan agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, cegah dini kanker
serviks dan cegah kanker payudara.
Adapun
konsep pemberdayaan yang diusung oleh ‘Aisyiyah adalah dengan membentuk
komunitas kecil di tengah-tengah masyarakat di setiap desa dan kelurahan sasaran
MAMPU yang berjumlah 4 (empat) hingga 5 yang tersebar di beberapa titik
perkampungan, di mana komunitas tersebut kemudian dinamakan Balai Sakinah
‘Aisyiyah (BSA) yang berarti wadah atau tempat berkumpul bagi kelompok ini yang
terdiri dari sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan minim,
ekonomi kecil dan latar belakang pemahaman yang masih rendah untuk belajar akan
banyak hal khususnya tentang kesehatan, ekonomi dan kepemimpinan perempuan.
Konsep
pemberdayaan ini pulalah yang membawa sejumlah mahasiswa Universitas Sydney ini
akhirnya menarik untuk diteliti lebih dalam hingga melalui sinergitas program
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia ini, pada tanggal 18/7
mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk turun ke komunitas melihat langsung
pemberdayaan serta capaian dan perubahan yang terjadi di Desa/kelurahan binaan
‘Aisyiyah Pangkep selama 2 (dua) hari.
Sambutan
Selamat Datang !
Adalah
Jasmine Jaffar, mahasiswi cantik Universitas Sydney ini yang diberikan tugas
untuk melakukan penelitian langsung di komunitas binaan Pimpinan Daerah
‘Aisyiyah Pangkep selama 2 (dua) hari yakni tanggal 19-20 Juli 2016.
Sejak
Selasa tanggal 18 Juli sore, mahasiswi jurusan Bisnis Manajemen Universitas
Sydney ini sudah berada di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah Pangkep yang beralamat di
Jalan Andi Mauraga No.75 Pangkajene yang diantar langsung oleh Sekretaris
Wilayah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi-Selatan Hidayah Quraisy bersama
Dahniar Halim yang membidani Lembaga Pengembangan Penelitian Pimpinan Wilayah
‘Aisyiyah Sulawesi-selatan.
Dalam
sambutan yang dilakukan oleh pengurus ‘Aisyiyah Pangkep dan perkenalan antara
Jasmine Jaffar dengan sejumlah pengurus teras daerah ‘Aisyiyah Pangkep yang
diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati
Fachrul Islam mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswi Sydney di kantor
‘Aisyiyah Pangkep yang akan melakukan penelitian di komunitas dampingan selama
ini adalah sebuah kesyukuran dan kebanggaan yang tak terkira karena tidak semua
daerah memiliki kesempatan yang sama seperti ini. Selain itu, Sri Hajati juga
menyampaikan bahwa selama dua hari akan memberikan pelayanan maksimal untuk
kedatangan Jasmine Jaffar berkeliling di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah
(BSA) Desa/Kelurahan binaan ‘Aisyiyah Pangkep.
Selanjutnya
selaku ketua ‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati dalam penyambutan mahasiswi sydney
ini memperkenalkan seluruh jajaran Pimpinan daerah ‘Aisyiyah yang hadir
meluangkan waktunya guna menerima kedatangannya serta menyampaikan agenda
kunjungan yang sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah
di desa dan kelurahan yang akan dikunjungi untuk melihat pengembangan ekonomi,
kesehatan serta kepemimpinan perempuan.
Sambutan
ini akhirnya ditanggapi balik oleh oleh Jasmine Jaffar bahwa dirinya sudah
tidak sabar untuk melihat kemajuan perempuan Pangkep di Desa/kelurahan binaan
‘Aisyiyah Pangkep sekaligus pada kesempatan tersebut ia memperkenalkan
identitasnya sebagai seorang mahasiswi semester 3 jurusan bisnis yang mengikuti
program semacam seleksi beasiswa di kampusnya hingga dirinya terpilih bersama
rekan lainnya untuk datang ke Indonesia, setelah sepekan sebelumnya telah
berada di Jakarta dan pekan ini akan berada di Sulawesi Selatan termasuk di
Pangkep selama 2 hari ini melakukan penelitian tentang kemajuan perempuan.
Sambutan Awal Kedatangan Jasmine di Gedung 'Aisyiyah Pangkep, 18/7/ 2016 |
Catatan
menarik dalam sesi sambutan mahasiswi sydney ini adalah antusias sejumlah pengurus
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep yang ingin bertanya langsung kepada Jasmine
Jaffar yang hobby dance ini dengan bahasa inggris.
Sebut
saja wakil ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Herlina yang menanyakan
tujuan utamanya mengunjungi Pangkep kemudian wakil ketua lainnya Arni Nurbaya
yang menanyakan tips dan trik kesempatan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah
Australia untuk bisa melanjutkan pendidikan hingga keluar negeri yang dijawab
dengan begitu ramah oleh Jasmine Jaffar.
Sesi akhir penyambutan ini ditutup dengan foto bersama dengan pengurus
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep dengan Jasmine Jaffar.
Hari Pertama, Selasa (19/1)
Kunjungi TK ‘Aisyiyah Mattoanging
Hari
pertama, kunjungan Mahasiswi Sydney Jasmine Jaffar dimulai sekitar pukul 09:00
pagi di Taman Kanak-Kanak (TK) ‘Aisyiyah yang tidak jauh dari kediaman Ketua
‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati Fachrul tempat dimana Jasmine menginap. Taman Kanak-kanak
‘Aisyiyah sendiri merupakan salah satu amal usaha ‘Aisyiyah Pangkep yang
dibangun sejak beberapa tahun silam melalui swadaya pengurusnya dan suport dari
berbagai pihak guna mendidik anak usia balita menjadi generasi unggul, cerdas,
mandiri serta taat kepada nilai agama yang dianutnya termasuk mendidik yang
taat pada ajaran Tuhan dan kedua orang tua.
Kunjungan ke TK 'Aisyiyah Mattoanging Pangkajene |
Pada
kesempatan ini Jasmine Jaffar melihat aktifitas anak-anak yang akan pulang
sekolah yang begitu terlatih menghafal berbagai do’a yang diajarkan oleh Ibu gurunya
seperti do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan serta do’a keselamatan. Pada
sesi ini Kepala Sekolah TK ‘Aisyiyah Hafsah Badollahi sempat berbincang dan
menyampaikan tentang situasi dan kondisi TK yang dipimpinnya dengan Jasmine
Jaffar.
Mengunjungi BSA Teratai Indah
Anrong Appaka
Usai
mengunjungi TK ‘Aisyiyah, kunjungan selanjutnya dilanjutkan ke Kelurahan Anrong
Appaka guna bertemu pengurus Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Anrong Appaka yang
dinahkodai oleh Ibu Rahmah Baso tepatnya di Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA)
Teratai Indah yang beralamat di kampung Paccelang. Memasuki tempat atau BSA
Teratai Indah, rombongan Jasmine Jaffar beserta pengurus ‘Aisyiyah lainnya
disambut dengan begitu hangat oleh Bapak Lurah Anrong Appaka Lukman Murtalak,
Tokoh Masyarakat Puang Baso, Bidan Pustu, Kader serta puluhan anggota Balai
Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Teratai Indah.
Dalam
sambutannya kala menerima mahasiswi Sydney ini, Lukman Murtalak selaku Lurah
Anrong Appaka menyampaikan kebanggaannya akan kedatangan Jasmine Jaffar selaku
mahasisiswa sydney yang akan melakukan penelitian tentang pemberdayaan
perempuan yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Pangkep di Anrong Appaka. Pemimpin yang
dikenal ramah dan memiliki kepedulian yang tinggi ini pula menyampaikan di
hadapan Jasmine bahwa kontribusi besar ‘Aisyiyah Pangkep dalam memajukan kaum
perempuan yang lebih banyak bekerja sebagai Ibu Rumah tangga di rumah. Salah
satu capaian yang terlihat adalah terbangunnya kesadaran ibu-ibu yang tergabung
di BSA Teratai Indah untuk mau datang ke Pustu memeriksakan dirinya melalui
pemeriksaan tes IVA sebagai langkah awal mencegah Kanker Serviks pada perempuan
usia produktif. Hal ini tentunya berkat dukungan penuh oleh Bidan Motivator
Anrong Appaka yang bekerjasama dengan ‘Aisyiyah untuk trus mengkampanyekan
pentingnya pemeriksaan IVA ini.
Sambutan
lurah Anrong Appaka sendiri disambut dengan begitu antusias oleh Jasmine Jaffar
yang sangat terharu dengan penyambutan yang dilakukan oleh pemerintah lurah dan
masyarakatnya serta menyampaikan rasa terima kasih yang begitu dalam atas semua
pelayanan yang diberikan. Sesi lainnya setelah Jasmine memperkenalkan dirinya
adalah sesi tanya jawab, dimana Jasmine dan para ibu-ibu anggota BSA diberikan
kesempatan untuk bertanya satu sama lain tentang kegiatan Balai Sakinah
‘Aisyiyah (BSA) Teratai Indah.
Sebut
saja beberapa pertanyaan yang cukup kritis Ketua Kelompok BSA Teratai Indah
Bahriati seperti mengapa Pemerintah Australia begitu baik memberikan bantuan
kepada Indonesia termasuk di Pangkep yang dijawab apik oleh Jasmine bahwa
sebagai negara yang saling berdekatan atau saling bertetangga, maka sudah
sepantasnyalah Australia memberikan bantuan terlebih dahulu kepada tetangga
dekatnya sebelum negara-negara lain yang lebih jauh melalui NGO yang dipercaya
oleh Pemerintah Indonesia.
Selain
itu selama ini menurut Jasmine, Pemerintah Indonesia dan Australia telah
bekerjasama dalam berbagai program yang berjalan dengan sangat baik sehingga
kerjasama tersebut terus berlanjut seperti sekarang ini.
Pertanyaan
lainnya yang tak kalah kerennya adalah ketika Ibu Erni yang menanyakan apakah
terdapat kegiatan serupa seperti Pemberdayaan Perempuan yang dilakukan oleh di
Balai Sakinah ‘Aisyiyah yang juga dijawab oleh Jasmine bahwa di Australia tidak
semua orang kaya, tapi banyak juga masyarakat yang masih berada di garis
kemiskinan. Namun di Australia juga terdapat banyak komunitas-komunitas
independen yang berjuang untuk memperbaiki taraf hidup masyarakatnya termasuk
kesetaraan hak perempuan. Di Australia, pemerintahnya sangat mendukung
perbaikan nasib masyarakatnya dan disana terdapat juga pendidikan dan kesehatan
gratis.
Setelah
sesi perkenalan dan tanya jawab, kelompok Ibu-Ibu teratai indah ini pun
mengajak Jasmine Jaffar untuk berdiri mengikuti salah satu games tarian
komunitas mereka yakni “Marina Menari diatas Menara” dan membuat Jasmine pun
begitu antusias untuk melakukannya dengan arahan ibu-ibu.
Sebelum
meninggalkan BSA Teratai indah Anrong Appaka, kegiatan foto bersama dan makan bersama
pun dilakukan hingga pukul 13:00 siang rombongan menyempatkan mengunjungi salah
satu pemberdayaan ekonomi komunitas melalui Kedai BUEKA (Bina Usaha Ekonomi
Keluarga ‘Aisyiyah) yang berlokasi di Kampung Bulu-Bulu tepatnya di Komunitas
BSA Nusa indah guna melihat product konveksi karya ibu-ibu BSA setempat. Disini
Jasmine Jaffar membeli beberapa product hasil karya tangan ibu-ibu komunitas
serta berfoto ria.
Kunjungan BUEKA PRA Anrong Appaka |
Kunjungan Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS)
Desa Bowong Cindea
Pukul
14:00 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep mengajak Jasmine Jaffar mengunjungi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro.
Dalam kunjungan ini, rombongan diterima oleh Bidan Motivator Hasbiah yang
dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab terkait peran Puskesmas membantu
perempuan miskin di Desa ini dalam hal pemeriksaan dan kampanye kesehatan
reproduksi sebagai salah satu issu yang dijalankan oleh Pimpinan Daerah
‘Aisyiyah Pangkep di desa ini. Pada kesempatan ini Jasmine banyak bertanya peran
puskesmas, kegiatan, pendanaan dan kebijakan yang akhirnya dikeluarkan oleh
Puskesmas untuk kaum perempuan di bidang kesehatan serta strategi para bidan
mengajak ibu-ibu di Komunitas untuk mengikuti berbagai penyuluhan kesehatan.
Salah
satu pertanyaan yang diajukan oleh Jasmine Jaffar kepada Bidan Hasbiah saat
melakukan wawancara atau tanya jawab adalah pertanyaan yang berbunyi apakah
Puskesmas Bowong Cindea ini melayani juga perempuan atau ibu yang ingin
melakukan Aborsi yang membuat seluruh rombongan Ibu-Ibu ‘Aisyiyah yang
mendampinginya tertawa lebar hingga Bidan Hasbiah menjelaskan bahwa Puskesmas
mereka tidak membolehkan pelayanan Aborsi karna dianggap ilegal oleh Negara dan
Agama.
Foto Bersama Bidan Motivator MAMPU Puskesmas Bowong Cindea |
Selesai
mengupas tuntas tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas Bowong Cindea untuk
perempuan miskin, Jasmine Jaffar kemudian melanjutkan kunjungan ke BSA Rabiatul
Adawiyah dan mengunjungi Kedai BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah)
Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Bowong Cindea
guna melihat product buatan ibu-ibu di lima komunitas yang terdapat di
Bowong Cindea yakni BSA Al-Fiqri yang memproduksi kacang sembunyi, BSA Ummul
Mukminim yang membuat krupuk Doipang, BSA Nurul Huda dan Al-ikhlas yang
memproduksi gantungan kunci, dan BSA Rabiatul Adawiyah yang juga memproduksi
krupuk daun jeruk. Di komunitas ini, Jasmine Jaffar dapat melihat aneka krupuk
buatan ibu-ibu dan menikmatinya secara langsung sambil bertanya komposisi serta
cara membuatnya langsung kepada pengelolanya serta upaya pengembangan pemasaran
productnya.
Bersama Kader, Bidan, Motivator 'Aisyiyah di Depan BUEKA PRA Bowong Cindea |
Bertemu
dengan siswa SMA Ponpes IMMIM Putri
Kunjungan
terakhir dihari pertama ini, Jasmine Jaffar mengunjungi SMA Ponpes IMMIM Putri yang berlokasi di
Kecamatan Minasatene guna bertemu siswi SMA Pondok Pesantren IMMIM Putri
guna berkenalan dan berdiskusi tentang motivasi
Kedatangan
Jasmine sebagai mahasiswi Australia di Pangkep, perbandingan pendidikan luar negeri dan Indonesia
serta memberikan motivasi kepada seluruh pelajar IMMIM Putri menggapai
mimpi-mimpinya.
Tiba-Tiba
Drop.....
Seharian
mengikuti berbagai kunjungan yang dijadwalkan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah
Pangkep, malam harinya membuat kondisi tubuh Jasmine Jaffar tiba-tiba menurun.
Hal ini membuat perempuan 19 tahun ini akhirnya menyampaikan keletihannya ke
pihak ‘Aisyiyah Pangkep namun keletihan yang dirasakannya menurutnya merupakan
tumpukan kelelahan hari-hari sebelumnya, bukan semata kunjungan yang padat hari
ini, (19/7). Namun semangatnya untuk menuntaskan seluruh kegiatan tetap menjadi
motivasinya sebelum memutuskan untuk kembali ke Makassar bergabung dengan
rekannya yang lain dan memilih untuk beristirahat lebih awal setelah melaporkan
kondisinya yang drop ke pihak dosen pembimbingnya.
Hari
Kedua, Rabu (20/7)
Pagi
yang indah ketika terik matahari mulai menyinari bumi, persiapan untuk
melakukan kunjungan di Kecamatan Minasatene yang seharusnya dilaksanakan pada
pukul 09:00 diundur menjadi pukul 10:30 dengan beberapa pertimbangan, salah
satunya adalah menunggu kondisi Jasmine membaik. Begitu bangun dan mandi, mahasiswi
pecinta laut ini pun memilih menikmati sarapan dengan bubur bassang khas
Pangkep sambil berujar kepada tim ‘Aisyiyah Pangkep bahwa dirinya sudah siap
untuk kembali mengunjungi komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah karena sudah mulai
fit dan membaik dengan istirahat yang cukup semalam.
Membuat Tas Cantik dari Olahan Sampah
Plastik
Tak
lama setelah menikmati sarapan, akhirya rombongan kembali melanjutkan kunjungan
ke Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Bonto Puca Kelurahan Biraeng Kecamatan
Minasatene. Tiba di lokasi, puluhan ibu-ibu dan anak-anak menyambut dengan
begitu antusias mahasiswi Sydney ini layaknya seorang aktris yang mengunjungi
fansnya.
Jasmine
pun segera menyambut uluran tangan ibu-ibu yang sudah menunggunya. BSA Bonto
puca adalah salah satu BSA yang paling aktif dan productif melakukan berbagai
kegiatan seperti yang terlihat dalam kunjungan kali ini dimana ibu-ibu
melakukan kegiatan praktek membuat tas dari olahan bahan bekas plastik minuman
ringan, membuat bros untuk khiasan perempuan berhijab dari kain planel serta
membuat tempat tissu dan tatakan gelas air minum yang diolah sedemikian rupa
oleh anggota BSA Bonto puca yang dilatih oleh seorang yang lebih mahir yang
kemudian dikenal dengan Ibu Erna.
Dalam
kunjungan ini Jasmine pun menyempatkan untuk belajar melilit bahan yang
digunakan membuat tas tersebut dengan arahan ibu-ibu, senyum dan tawa Jasmine
pun terlihat senang dan bahagia berada ditengah-tengan perempuan yang
menurutnya begitu hebat. Hal menarik lainnya yang dapat di jumpai di komunitas
BSA Bonto Puca ini adalah terdapat Kedai BUEKA yang juga menjadi pusat untuk
menampung seluruh produksi buatan ibu-ibu anggota komunitas yang sudah mahir
membuat berbagai product handmade.
Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Biraeng Ibu Nurhaeda pun mengungkapkan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya yang terus menguatkan kapasitas keterampilan ibu-ibu yang bisa bernilai ekonomi guna membantu suami mencari nafkah dan menghidupi keluarga di rumah. Dua tas cantik dengan warna hitam dan hijau pun menarik Jasmine Jaffar untuk membelinya sebagai hadiah untuk ibunya saat akan kembali ke Australia.
Makanan
yang disiapkan di komunitas BSA Bonto Puca ini pun membuat Jasmine begitu
senang, hal ini terlihat saat Jasmine yang selalu antusias untuk mencoba aneka
makanan dan kue seperti kue tradisional Onde-Onde
Jawa, Doko-Doko Cangkuning, dan Kaddobo’dong serta makanan khas ibu-ibu
di Minasatene yakni Soup yang terbuat dari Ubi, meskipun sesekali pihak
translater ‘Aisyiyah mengingatkan kondisinya.
Melihat Motivator "Aisyiyah Memberi Inspirasi di
BSA terjauh BELAE
Tepat
pukul 12:00 lewat ketika seluruh rangkaian pertemuan di BSA Bonto Puca termasuk
foto bersama selesai, rombongan akhirnya bertolak kembali menuju BSA terjauh
yang ada di perkampungan BELAE guna melihat langsung aktifitas para Kader dan
Motivator memberikan materi tentang kepemimpinan perempuan dan bidan motivator
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi perempuan di hadapan puluhan
ibu-ibu BSA Belai yang dinahkodai oleh Ibu Nurhayati.
Dalam
pertemuan ini, Jasmine melihat bagaimana pertemuan di komunitas itu digelar.
Salah seorang ketua dalam kelompok tersebut menjadi moderator memperkenalkan
terlebih dahulu rombongan yang hadir di BSA Belae termasuk tujuan kunjungan
salah seorang mahasiswi Universitas Sydney yang akan melakukan penelitian
kegiatan pemberdayaan perempuan binaan ‘Aisyiyah Pangkep.
Pemaparan
materi pertama dibawakan oleh Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kelurahan Biraeng
Fakhriani yang memotivasi seluruh anggota BSA agar menjadi perempuan yang kuat
dan cerdas serta memiliki kreatifitas agar BSA Belae juga memiliki product
unggulan layaknya BSA Bonto Puca yang baru saja di kunjungi.
Pemateri
selanjutnya tentang kesehatan reproduksi yakni kampanye cegah dini kanker
serviks dengan Tes IVA yang dibawakan oleh Bidan Motivator Indryani Syam yang
mengingatkan kembali bahwa meskipun telah beberapa kali materi Ayo tes IVA ini
telah dibawakan namun harus menjadi catatan bagi seluruh yang hadir betapa
pentingnya bahaya kanker serviks ini. Dalam pertemuan ini pula menyampaikan
bahwa pihak Puskesmas akan melaksanakan pelayanan Tes IVA serentak di seluruh
Puskesmas lainnya yang terdapat di Pangkep pada tanggal 29 Juli 2016 mendatang
sehingga diharapkan seluruh ibu-ibu yang belum melakukan pemeriksaan bisa
segera datang saat kegiatan itu berlangsung. Hal lain yang paling
diperbincangkan adalah terkait layanan BPJS sebagai asuransi kesehatan yang
masih banyak anggota BSA belum memilikinya, sehingga peran kader, motivator dan
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep penting untuk memfasilitasi mencarikan data
apakah anggota BSA yang hadir telah terdaftar atau belum guna mendapatkan kartu
KIS atau BPJS PBI tambahan yang akan dibayarkan oleh pemerintah.
Issu
BPJS menjadi issu sentral yang menarik dibahas oleh komunitas BSA Belae ini dan
segera akan ditibdaklanjuti oleh ‘Aisyiyah Pangkep untuk diadvokasi guna
disampaikan langsung kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas
Kesehatan.
Akhir
dari kunjungan ini pun dilakukan foto bersama dan menikmati menu Pisang dan Ubi
Goreng buatan para ibu-ibu di Komunitas BSA Belae.
Kembali ke Makassar
Dua
hari di Pangkep tentunya menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan oleh
Mahasiswi Sydney ini ketika berkeliling mengunjungi komunitas Balai Sakinagh
‘Aisyiyah perwakilan Kelurahan Anrong Appaka, Desa Bowong Cindea dan Kelurahan
Biraeng.
Jasmine Jaffar bersama Dra. Hj. Sri Hajati Fachrul Islam (Ketua PDA Pangkep) |
Sekretaris dan Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Pangkep bersama Jasmine Jaffar |
Berbagai
informasi seputar aktifitas Pemberdayaan Perempuan yang dilakukan oleh Pimpinan
Daerah ‘Aisyiyah Pangkep pun telah didapatkan termasuk pelayanan saat berada di
kediaman Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep dengan berbagai menu yang
telah dinikmati selain daging tentunya.
Team Manajemen MAMPU 'Aisyiyah with Jasmine Jaffar |
Akhirnya
pukul 16:00 sore, Mahasiswi Sydney Jasmine Jaffar akhirnya memutuskan untuk
kembali ke Makassar guna bergabung dengan rekannya yang lain untuk
mempersiapkan bahan presentasi tentang apa yang telah didapatkan selama dua
hari ini di Pangkep.
Presentasi
hasil penelitian ini sendiri rencananya akan dipaparkan di hadapan Pimpinan
Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan di Makassar, sehingga kembali ke Makassar
lebih awal menjadi pilihan terbaik.
So,
Terima Kasih atas kunjungannya Jasmine Jaffar, semoga pelayanan kami selama dirimu di Pangkep, menyenangkan......sukses yah ***
Belum ada Komentar untuk "Catatan Kunjungan Mahasiswi Universitas Sydney di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah Pangkep"
Posting Komentar