Catatan Kunjungan Mahasiswi Universitas Sydney di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah Pangkep

Sebanyak dua belas orang mahasiswa dari Universitas Sydney Australia mengunjungi Sulawesi Selatan dalam rangka melihat kemajuan perempuan di berbagai daerah yang dibina sejumlah NGO yang bekerjasama dengan Pemerintah Australian melalui salah satu program pemberdayaan perempuan.

Salah satu daerah yang menjadi kunjungan adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dimana di daerah penghasil ikan bandeng terbesar ini terdapat 2 (dua) NGO atau lembaga yang menjalankan sebuah Program bernama MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan) yang melakukan kerja-kerja penguatan kapasitas kaum perempuan baik di daratan maupun kepulauan sejak tahun 2014.

Khusus untuk wilayah daratan organisasi perempuan Islam Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep diberi kepercayaan untuk membina ratusan perempuan miskin atau dalam istilah ‘Aisyiyah dikenal sebagai perempuan mustad’afin yang masih berada dalam garis kemiskinan dan kurangnya akses penghidupan yang baik di berbagai bidang seperti kesehatan.

Maka tahun 2014 tepatnya bulan Juli melalui Program MAMPU ini, ‘Aisyiyah Pangkep melakukan pemberdayaan di 3 Tiga Kecamatan yang tersebar di 2  Desa di Kecamatan Bungoro, 2 Kelurahan di Kecamatan Pangkajene dan 2  Kelurahan di Kecamatan Minasatene dengan issu Kesehatan Reproduksi yang meliputi kampanye akan pentingnya ASI Ekslusif untuk Ibu, Keluarga Berencana (KB) yang digalakkan oleh pemerintah, JKN atau kini dikenal dengan BPJS sebagai salah satu product sejenis asuransi kesehatan yang wajib dimiliki oleh masyarakat khususnya perempuan agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal, cegah dini kanker serviks dan cegah kanker payudara.

Adapun konsep pemberdayaan yang diusung oleh ‘Aisyiyah adalah dengan membentuk komunitas kecil di tengah-tengah masyarakat di setiap desa dan kelurahan sasaran MAMPU yang berjumlah 4 (empat) hingga 5 yang tersebar di beberapa titik perkampungan, di mana komunitas tersebut kemudian dinamakan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) yang berarti wadah atau tempat berkumpul bagi kelompok ini yang terdiri dari sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan minim, ekonomi kecil dan latar belakang pemahaman yang masih rendah untuk belajar akan banyak hal khususnya tentang kesehatan, ekonomi dan kepemimpinan perempuan.

Konsep pemberdayaan ini pulalah yang membawa sejumlah mahasiswa Universitas Sydney ini akhirnya menarik untuk diteliti lebih dalam hingga melalui sinergitas program Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia ini, pada tanggal 18/7 mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk turun ke komunitas melihat langsung pemberdayaan serta capaian dan perubahan yang terjadi di Desa/kelurahan binaan ‘Aisyiyah Pangkep selama 2 (dua) hari.

 Sambutan Selamat Datang !

Adalah Jasmine Jaffar, mahasiswi cantik Universitas Sydney ini yang diberikan tugas untuk melakukan penelitian langsung di komunitas binaan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep selama 2 (dua) hari yakni tanggal 19-20 Juli 2016.


Sejak Selasa tanggal 18 Juli sore, mahasiswi jurusan Bisnis Manajemen Universitas Sydney ini sudah berada di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah Pangkep yang beralamat di Jalan Andi Mauraga No.75 Pangkajene yang diantar langsung oleh Sekretaris Wilayah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi-Selatan Hidayah Quraisy bersama Dahniar Halim yang membidani Lembaga Pengembangan Penelitian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi-selatan.




Dalam sambutan yang dilakukan oleh pengurus ‘Aisyiyah Pangkep dan perkenalan antara Jasmine Jaffar dengan sejumlah pengurus teras daerah ‘Aisyiyah Pangkep yang diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati Fachrul Islam mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswi Sydney di kantor ‘Aisyiyah Pangkep yang akan melakukan penelitian di komunitas dampingan selama ini adalah sebuah kesyukuran dan kebanggaan yang tak terkira karena tidak semua daerah memiliki kesempatan yang sama seperti ini. Selain itu, Sri Hajati juga menyampaikan bahwa selama dua hari akan memberikan pelayanan maksimal untuk kedatangan Jasmine Jaffar berkeliling di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Desa/Kelurahan binaan ‘Aisyiyah Pangkep.


Selanjutnya selaku ketua ‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati dalam penyambutan mahasiswi sydney ini memperkenalkan seluruh jajaran Pimpinan daerah ‘Aisyiyah yang hadir meluangkan waktunya guna menerima kedatangannya serta menyampaikan agenda kunjungan yang sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah di desa dan kelurahan yang akan dikunjungi untuk melihat pengembangan ekonomi, kesehatan serta kepemimpinan perempuan.

Sambutan ini akhirnya ditanggapi balik oleh oleh Jasmine Jaffar bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk melihat kemajuan perempuan Pangkep di Desa/kelurahan binaan ‘Aisyiyah Pangkep sekaligus pada kesempatan tersebut ia memperkenalkan identitasnya sebagai seorang mahasiswi semester 3 jurusan bisnis yang mengikuti program semacam seleksi beasiswa di kampusnya hingga dirinya terpilih bersama rekan lainnya untuk datang ke Indonesia, setelah sepekan sebelumnya telah berada di Jakarta dan pekan ini akan berada di Sulawesi Selatan termasuk di Pangkep selama 2 hari ini melakukan penelitian tentang kemajuan perempuan.   

Sambutan Awal Kedatangan Jasmine  di Gedung 'Aisyiyah Pangkep, 18/7/ 2016
Catatan menarik dalam sesi sambutan mahasiswi sydney ini adalah antusias sejumlah pengurus Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep yang ingin bertanya langsung kepada Jasmine Jaffar yang hobby dance ini dengan bahasa inggris.

Sebut saja wakil ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Herlina yang menanyakan tujuan utamanya mengunjungi Pangkep kemudian wakil ketua lainnya Arni Nurbaya yang menanyakan tips dan trik kesempatan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Australia untuk bisa melanjutkan pendidikan hingga keluar negeri yang dijawab dengan begitu ramah oleh Jasmine Jaffar.  Sesi akhir penyambutan ini ditutup dengan foto bersama dengan pengurus Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep dengan Jasmine Jaffar.

    Hari Pertama, Selasa (19/1)

    Kunjungi TK ‘Aisyiyah Mattoanging

Hari pertama, kunjungan Mahasiswi Sydney Jasmine Jaffar dimulai sekitar pukul 09:00 pagi di Taman Kanak-Kanak (TK) ‘Aisyiyah yang tidak jauh dari kediaman Ketua ‘Aisyiyah Pangkep Sri Hajati Fachrul tempat dimana Jasmine menginap. Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah sendiri merupakan salah satu amal usaha ‘Aisyiyah Pangkep yang dibangun sejak beberapa tahun silam melalui swadaya pengurusnya dan suport dari berbagai pihak guna mendidik anak usia balita menjadi generasi unggul, cerdas, mandiri serta taat kepada nilai agama yang dianutnya termasuk mendidik yang taat pada ajaran Tuhan dan kedua orang tua.
Kunjungan ke TK 'Aisyiyah Mattoanging Pangkajene
Pada kesempatan ini Jasmine Jaffar melihat aktifitas anak-anak yang akan pulang sekolah yang begitu terlatih menghafal berbagai do’a yang diajarkan oleh Ibu gurunya seperti do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan serta do’a keselamatan. Pada sesi ini Kepala Sekolah TK ‘Aisyiyah Hafsah Badollahi sempat berbincang dan menyampaikan tentang situasi dan kondisi TK yang dipimpinnya dengan Jasmine Jaffar.


    Mengunjungi BSA Teratai Indah Anrong Appaka

Usai mengunjungi TK ‘Aisyiyah, kunjungan selanjutnya dilanjutkan ke Kelurahan Anrong Appaka guna bertemu pengurus Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Anrong Appaka yang dinahkodai oleh Ibu Rahmah Baso tepatnya di Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Teratai Indah yang beralamat di kampung Paccelang. Memasuki tempat atau BSA Teratai Indah, rombongan Jasmine Jaffar beserta pengurus ‘Aisyiyah lainnya disambut dengan begitu hangat oleh Bapak Lurah Anrong Appaka Lukman Murtalak, Tokoh Masyarakat Puang Baso, Bidan Pustu, Kader serta puluhan anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Teratai Indah.

Dalam sambutannya kala menerima mahasiswi Sydney ini, Lukman Murtalak selaku Lurah Anrong Appaka menyampaikan kebanggaannya akan kedatangan Jasmine Jaffar selaku mahasisiswa sydney yang akan melakukan penelitian tentang pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Pangkep di Anrong Appaka. Pemimpin yang dikenal ramah dan memiliki kepedulian yang tinggi ini pula menyampaikan di hadapan Jasmine bahwa kontribusi besar ‘Aisyiyah Pangkep dalam memajukan kaum perempuan yang lebih banyak bekerja sebagai Ibu Rumah tangga di rumah. Salah satu capaian yang terlihat adalah terbangunnya kesadaran ibu-ibu yang tergabung di BSA Teratai Indah untuk mau datang ke Pustu memeriksakan dirinya melalui pemeriksaan tes IVA sebagai langkah awal mencegah Kanker Serviks pada perempuan usia produktif. Hal ini tentunya berkat dukungan penuh oleh Bidan Motivator Anrong Appaka yang bekerjasama dengan ‘Aisyiyah untuk trus mengkampanyekan pentingnya pemeriksaan IVA ini.

Sambutan lurah Anrong Appaka sendiri disambut dengan begitu antusias oleh Jasmine Jaffar yang sangat terharu dengan penyambutan yang dilakukan oleh pemerintah lurah dan masyarakatnya serta menyampaikan rasa terima kasih yang begitu dalam atas semua pelayanan yang diberikan. Sesi lainnya setelah Jasmine memperkenalkan dirinya adalah sesi tanya jawab, dimana Jasmine dan para ibu-ibu anggota BSA diberikan kesempatan untuk bertanya satu sama lain tentang kegiatan Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Teratai Indah.

Acara Sambutan Lurah Anrong Appaka, PRA Anrong dan Anggota BSA Teratai Indah 
Sebut saja beberapa pertanyaan yang cukup kritis Ketua Kelompok BSA Teratai Indah Bahriati seperti mengapa Pemerintah Australia begitu baik memberikan bantuan kepada Indonesia termasuk di Pangkep yang dijawab apik oleh Jasmine bahwa sebagai negara yang saling berdekatan atau saling bertetangga, maka sudah sepantasnyalah Australia memberikan bantuan terlebih dahulu kepada tetangga dekatnya sebelum negara-negara lain yang lebih jauh melalui NGO yang dipercaya oleh Pemerintah Indonesia.


Selain itu selama ini menurut Jasmine, Pemerintah Indonesia dan Australia telah bekerjasama dalam berbagai program yang berjalan dengan sangat baik sehingga kerjasama tersebut terus berlanjut seperti sekarang ini.

Pertanyaan lainnya yang tak kalah kerennya adalah ketika Ibu Erni yang menanyakan apakah terdapat kegiatan serupa seperti Pemberdayaan Perempuan yang dilakukan oleh di Balai Sakinah ‘Aisyiyah yang juga dijawab oleh Jasmine bahwa di Australia tidak semua orang kaya, tapi banyak juga masyarakat yang masih berada di garis kemiskinan. Namun di Australia juga terdapat banyak komunitas-komunitas independen yang berjuang untuk memperbaiki taraf hidup masyarakatnya termasuk kesetaraan hak perempuan. Di Australia, pemerintahnya sangat mendukung perbaikan nasib masyarakatnya dan disana terdapat juga pendidikan dan kesehatan gratis.

Setelah sesi perkenalan dan tanya jawab, kelompok Ibu-Ibu teratai indah ini pun mengajak Jasmine Jaffar untuk berdiri mengikuti salah satu games tarian komunitas mereka yakni “Marina Menari diatas Menara” dan membuat Jasmine pun begitu antusias untuk melakukannya dengan arahan ibu-ibu.



Sebelum meninggalkan BSA Teratai indah Anrong Appaka, kegiatan foto bersama dan makan bersama pun dilakukan hingga pukul 13:00 siang rombongan menyempatkan mengunjungi salah satu pemberdayaan ekonomi komunitas melalui Kedai BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) yang berlokasi di Kampung Bulu-Bulu tepatnya di Komunitas BSA Nusa indah guna melihat product konveksi karya ibu-ibu BSA setempat. Disini Jasmine Jaffar membeli beberapa product hasil karya tangan ibu-ibu komunitas serta berfoto ria.
Kunjungan BUEKA PRA Anrong Appaka 

Kunjungan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
Desa Bowong Cindea

Pukul 14:00 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep mengajak Jasmine Jaffar mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro. Dalam kunjungan ini, rombongan diterima oleh Bidan Motivator Hasbiah yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab terkait peran Puskesmas membantu perempuan miskin di Desa ini dalam hal pemeriksaan dan kampanye kesehatan reproduksi sebagai salah satu issu yang dijalankan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep di desa ini. Pada kesempatan ini Jasmine banyak bertanya peran puskesmas, kegiatan, pendanaan dan kebijakan yang akhirnya dikeluarkan oleh Puskesmas untuk kaum perempuan di bidang kesehatan serta strategi para bidan mengajak ibu-ibu di Komunitas untuk mengikuti berbagai penyuluhan kesehatan.


Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Jasmine Jaffar kepada Bidan Hasbiah saat melakukan wawancara atau tanya jawab adalah pertanyaan yang berbunyi apakah Puskesmas Bowong Cindea ini melayani juga perempuan atau ibu yang ingin melakukan Aborsi yang membuat seluruh rombongan Ibu-Ibu ‘Aisyiyah yang mendampinginya tertawa lebar hingga Bidan Hasbiah menjelaskan bahwa Puskesmas mereka tidak membolehkan pelayanan Aborsi karna dianggap ilegal oleh Negara dan Agama.


Foto Bersama Bidan Motivator MAMPU Puskesmas Bowong Cindea 
Selesai mengupas tuntas tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas Bowong Cindea untuk perempuan miskin, Jasmine Jaffar kemudian melanjutkan kunjungan ke BSA Rabiatul Adawiyah dan mengunjungi Kedai BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Bowong Cindea  guna melihat product buatan ibu-ibu di lima komunitas yang terdapat di Bowong Cindea yakni BSA Al-Fiqri yang memproduksi kacang sembunyi, BSA Ummul Mukminim yang membuat krupuk Doipang, BSA Nurul Huda dan Al-ikhlas yang memproduksi gantungan kunci, dan BSA Rabiatul Adawiyah yang juga memproduksi krupuk daun jeruk. Di komunitas ini, Jasmine Jaffar dapat melihat aneka krupuk buatan ibu-ibu dan menikmatinya secara langsung sambil bertanya komposisi serta cara membuatnya langsung kepada pengelolanya serta upaya pengembangan pemasaran productnya.


Bersama Kader, Bidan, Motivator 'Aisyiyah di Depan BUEKA PRA Bowong Cindea 
    Bertemu dengan siswa SMA Ponpes IMMIM Putri

Kunjungan terakhir dihari pertama ini, Jasmine Jaffar mengunjungi SMA Ponpes IMMIM Putri yang berlokasi di Kecamatan Minasatene guna bertemu siswi SMA  Pondok Pesantren IMMIM Putri guna berkenalan dan berdiskusi tentang motivasi
Kedatangan Jasmine sebagai mahasiswi Australia di Pangkep, perbandingan pendidikan luar negeri dan Indonesia serta memberikan motivasi kepada seluruh pelajar IMMIM Putri menggapai mimpi-mimpinya.



      Tiba-Tiba Drop.....

Seharian mengikuti berbagai kunjungan yang dijadwalkan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep, malam harinya membuat kondisi tubuh Jasmine Jaffar tiba-tiba menurun. Hal ini membuat perempuan 19 tahun ini akhirnya menyampaikan keletihannya ke pihak ‘Aisyiyah Pangkep namun keletihan yang dirasakannya menurutnya merupakan tumpukan kelelahan hari-hari sebelumnya, bukan semata kunjungan yang padat hari ini, (19/7). Namun semangatnya untuk menuntaskan seluruh kegiatan tetap menjadi motivasinya sebelum memutuskan untuk kembali ke Makassar bergabung dengan rekannya yang lain dan memilih untuk beristirahat lebih awal setelah melaporkan kondisinya yang drop ke pihak dosen pembimbingnya.
   
Hari Kedua, Rabu (20/7)

Pagi yang indah ketika terik matahari mulai menyinari bumi, persiapan untuk melakukan kunjungan di Kecamatan Minasatene yang seharusnya dilaksanakan pada pukul 09:00 diundur menjadi pukul 10:30 dengan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah menunggu kondisi Jasmine membaik. Begitu bangun dan mandi, mahasiswi pecinta laut ini pun memilih menikmati sarapan dengan bubur bassang khas Pangkep sambil berujar kepada tim ‘Aisyiyah Pangkep bahwa dirinya sudah siap untuk kembali mengunjungi komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah karena sudah mulai fit dan membaik dengan istirahat yang cukup semalam.

Membuat Tas Cantik dari Olahan Sampah Plastik

Tak lama setelah menikmati sarapan, akhirya rombongan kembali melanjutkan kunjungan ke Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Bonto Puca Kelurahan Biraeng Kecamatan Minasatene. Tiba di lokasi, puluhan ibu-ibu dan anak-anak menyambut dengan begitu antusias mahasiswi Sydney ini layaknya seorang aktris yang mengunjungi fansnya.

Jasmine pun segera menyambut uluran tangan ibu-ibu yang sudah menunggunya. BSA Bonto puca adalah salah satu BSA yang paling aktif dan productif melakukan berbagai kegiatan seperti yang terlihat dalam kunjungan kali ini dimana ibu-ibu melakukan kegiatan praktek membuat tas dari olahan bahan bekas plastik minuman ringan, membuat bros untuk khiasan perempuan berhijab dari kain planel serta membuat tempat tissu dan tatakan gelas air minum yang diolah sedemikian rupa oleh anggota BSA Bonto puca yang dilatih oleh seorang yang lebih mahir yang kemudian dikenal dengan Ibu Erna.

Dalam kunjungan ini Jasmine pun menyempatkan untuk belajar melilit bahan yang digunakan membuat tas tersebut dengan arahan ibu-ibu, senyum dan tawa Jasmine pun terlihat senang dan bahagia berada ditengah-tengan perempuan yang menurutnya begitu hebat. Hal menarik lainnya yang dapat di jumpai di komunitas BSA Bonto Puca ini adalah terdapat Kedai BUEKA yang juga menjadi pusat untuk menampung seluruh produksi buatan ibu-ibu anggota komunitas yang sudah mahir membuat berbagai product handmade.


Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Biraeng Ibu Nurhaeda pun mengungkapkan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung hampir 2 tahun lamanya yang terus menguatkan kapasitas keterampilan ibu-ibu yang bisa bernilai ekonomi guna membantu suami mencari nafkah dan menghidupi keluarga di rumah. Dua tas cantik dengan warna hitam dan hijau pun menarik Jasmine Jaffar untuk membelinya sebagai hadiah untuk ibunya saat akan kembali ke Australia.


Makanan yang disiapkan di komunitas BSA Bonto Puca ini pun membuat Jasmine begitu senang, hal ini terlihat saat Jasmine yang selalu antusias untuk mencoba aneka makanan dan kue seperti kue tradisional Onde-Onde Jawa, Doko-Doko Cangkuning, dan Kaddobo’dong serta makanan khas ibu-ibu di Minasatene yakni Soup yang terbuat dari Ubi, meskipun sesekali pihak translater ‘Aisyiyah mengingatkan kondisinya.

Melihat Motivator "Aisyiyah Memberi Inspirasi di BSA terjauh BELAE

Tepat pukul 12:00 lewat ketika seluruh rangkaian pertemuan di BSA Bonto Puca termasuk foto bersama selesai, rombongan akhirnya bertolak kembali menuju BSA terjauh yang ada di perkampungan BELAE guna melihat langsung aktifitas para Kader dan Motivator memberikan materi tentang kepemimpinan perempuan dan bidan motivator memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi perempuan di hadapan puluhan ibu-ibu BSA Belai yang dinahkodai oleh Ibu Nurhayati.


Dalam pertemuan ini, Jasmine melihat bagaimana pertemuan di komunitas itu digelar. Salah seorang ketua dalam kelompok tersebut menjadi moderator memperkenalkan terlebih dahulu rombongan yang hadir di BSA Belae termasuk tujuan kunjungan salah seorang mahasiswi Universitas Sydney yang akan melakukan penelitian kegiatan pemberdayaan perempuan binaan ‘Aisyiyah Pangkep.

Pemaparan materi pertama dibawakan oleh Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kelurahan Biraeng Fakhriani yang memotivasi seluruh anggota BSA agar menjadi perempuan yang kuat dan cerdas serta memiliki kreatifitas agar BSA Belae juga memiliki product unggulan layaknya BSA Bonto Puca yang baru saja di kunjungi.


Pemateri selanjutnya tentang kesehatan reproduksi yakni kampanye cegah dini kanker serviks dengan Tes IVA yang dibawakan oleh Bidan Motivator Indryani Syam yang mengingatkan kembali bahwa meskipun telah beberapa kali materi Ayo tes IVA ini telah dibawakan namun harus menjadi catatan bagi seluruh yang hadir betapa pentingnya bahaya kanker serviks ini. Dalam pertemuan ini pula menyampaikan bahwa pihak Puskesmas akan melaksanakan pelayanan Tes IVA serentak di seluruh Puskesmas lainnya yang terdapat di Pangkep pada tanggal 29 Juli 2016 mendatang sehingga diharapkan seluruh ibu-ibu yang belum melakukan pemeriksaan bisa segera datang saat kegiatan itu berlangsung. Hal lain yang paling diperbincangkan adalah terkait layanan BPJS sebagai asuransi kesehatan yang masih banyak anggota BSA belum memilikinya, sehingga peran kader, motivator dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep penting untuk memfasilitasi mencarikan data apakah anggota BSA yang hadir telah terdaftar atau belum guna mendapatkan kartu KIS atau BPJS PBI tambahan yang akan dibayarkan oleh pemerintah.

Issu BPJS menjadi issu sentral yang menarik dibahas oleh komunitas BSA Belae ini dan segera akan ditibdaklanjuti oleh ‘Aisyiyah Pangkep untuk diadvokasi guna disampaikan langsung kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Akhir dari kunjungan ini pun dilakukan foto bersama dan menikmati menu Pisang dan Ubi Goreng buatan para ibu-ibu di Komunitas BSA Belae.

Kembali ke Makassar

Dua hari di Pangkep tentunya menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan oleh Mahasiswi Sydney ini ketika berkeliling mengunjungi komunitas Balai Sakinagh ‘Aisyiyah perwakilan Kelurahan Anrong Appaka, Desa Bowong Cindea dan Kelurahan Biraeng.


Jasmine Jaffar bersama Dra. Hj. Sri Hajati Fachrul Islam (Ketua PDA Pangkep) 
Sekretaris dan Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Pangkep bersama Jasmine Jaffar 
Berbagai informasi seputar aktifitas Pemberdayaan Perempuan yang dilakukan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep pun telah didapatkan termasuk pelayanan saat berada di kediaman Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep dengan berbagai menu yang telah dinikmati selain daging tentunya.
Team Manajemen MAMPU 'Aisyiyah with Jasmine Jaffar 
Akhirnya pukul 16:00 sore, Mahasiswi Sydney Jasmine Jaffar akhirnya memutuskan untuk kembali ke Makassar guna bergabung dengan rekannya yang lain untuk mempersiapkan bahan presentasi tentang apa yang telah didapatkan selama dua hari ini di Pangkep.

Presentasi hasil penelitian ini sendiri rencananya akan dipaparkan di hadapan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan di Makassar, sehingga kembali ke Makassar lebih awal menjadi pilihan terbaik.

So, Terima Kasih atas kunjungannya Jasmine Jaffar, semoga pelayanan kami selama dirimu di Pangkep, menyenangkan......sukses yah *** 

Belum ada Komentar untuk "Catatan Kunjungan Mahasiswi Universitas Sydney di Komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah Pangkep"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel