Kota Bandung dan Cerita Persahabatan

Kalian warga Pangkep dan sudah pernah berkunjung ke Bandung ? jika yah berarti kita sepakat bahwa Bandung itu memang keren yah, tapi kalau kalian dan traveler lainnya belum pernah ke Bandung semoga artikel ini bisa bercerita pada kalian bagaimana kota Bandung khususnya di pusat kota dan membaca pengalaman penulis untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke kota Bandung ini.

Depan Gedung Sate Kota Bandung

Bandung kota yang terkenal dengan kemajuan fashionnya sehingga dijuluki dengan Paris Van Java, kota yang memiliki tempat nongkrong serta aneka tempat wisata yang banyak di kunjungi pengunjung dari luar kota, namun yang paling penting ketika kamu tiba di Bandung adalah mengunjungi Gedung Sate.

Kemajuan kota Bandung sekarang di bawah nahkoda si Wali Kota Ridwan Kamil dengan segudang prestasi dan menjadi Inspirasi bagi banyak kepala daerah di Indonesia menjadikan penulis sebagai Orang Pangkep pun tertarik untuk mengunjungi kota ini sejak lama namun karena tidak adanya kegiatan yang mengharuskan ke Bandung dan budget juga belum PD kesana jadi tercancel melulu hingga belum lama ini tepatnya bulan Mei yang lalu akhirnya berkesempatan juga kesana dan menikmati suasana Bandung untuk pertama kalinya euy!.

Nah bagi kamu yang pertama kali ingin mengunjungi Kota Bandung tentu harus searching terlebih dahulu jarak tempuh ke Bandung dan berbagai sudut kota Bandung yang ingin dikunjungin mulai dari tempat wisata atau yang jadi trade mark kota ini dan yang paling penting juga adalah wisata kulinernya dan tempat membeli oleh-oleh khas Bandung. Berikut beberapa tips penulis yang bisa kamu lakuin sebelum mengunjungi Kota Bandung

Budget Kunjungan

Namanya melakukan kunjungan ke suatu daerah atau kota tentunya persiapan bunget itu penting agar kita bisa memperkirakan pengeluaran yang akan digunakan selama berjalan-jalan di kota tujuan. Mulai dari kebutuhan ticket pesawat pulang dan pergi, biaya transportasi, penginapan, masuk kawasan wisata, beli oleh-oleh dan kebutuhan penting atau gak penting lainnya yang tiba-tiba menarik mata secara spontanitas (biasanya situasi ini kita katakan tiba-tiba kesihir makhluk halus wkwkkwkw).

Sekedar info juga, saat penulis ngunjungin kota Bandung pun memilih memanfaatkan waktu pelatihan yang di sponsorin hehehe. Jadi ceritanya pelatihannya tuh nanti tanggal 10 Mei di Jakarta, Alhasil memilih datang lebih awal di tanggal 7 mei sebelum training untuk bisa ke Bandung jalan-jalan dahulu adalah salah satu strategi penulis, tentunya setelah berkoordinasi dengan kepanitiaan training yah, bisa atau ngaknya datang lebih awal hehehehe dan akhirnya yah bisa-bisa saja tapi nanti bisa check-in di hotel training pas tanggal 9 atau 10nya, jadilah tanggal 7 dan 8 Mei menghabiskan waktu di kota Bandung ini (tips cerdik ala Nhany Rachman Khan)

Pertama kali ke Bandung tentu dari Makassar penulis memilih lending di Bandara Soekarno Hatta maka sesampainya dibandara jarak tempuh yang harus dilewati untuk bisa ke Stasiun Kereta Api Gambir menuju Bandung itu sekitar satu jam. Dan kendaraan yang bisa digunakan sesungguhnya bisa bus atau taxi tergantung kebutuhan dan budget yah.

Kereta Argo Parahyangan yang penulis tumpangi ke Bandung

Penulis sendiri memilih taxi biar cepat karena harus mengejar jadwal keberangkatan Kereta Api Argo Parahyangan bersama salah seorang teman yang kita beri nama Mas Imam hahaha (namanya memang imam kok 100 %) yang sudah membantu penulis menyiapkan sejak awal ticket kereta Api dan penginapan di Bandung yang dibelinya secara online semua.

My Friend Imam Santoso from Pasti masih Jomblo loh Ahahaha

Cowok penggemar Datok Siti Nurhaliza si Imam
Info gak penting untuk pembaca adalah temen saya ini adalah temen lama yang baru berjumpa lagi setelah terpisah kurang lebih 5 tahunan di kota kendari kala itu, nah karna si teman yang super baik ini ingin membahagiakan teman lamanya yang jauh-jauh datang dari Kampung Pangkep dan pertama kali ke Bandung wkwkkwkww, maka di fasilitasilah si penulis.

Oh iya, jika kalian bertanya berapa biaya taxi dari bandara ke Stasiun Gambir maka jawabannya adalah sekitar 130 ribuan lebih dan disaranin naik taxi Blue Birds adja yah (Endorse yah hahaha).

Nah, pertanyaannya sekarang kenapa penulis memilih kereta Api untuk ke Bandung dan kenapa gak bus saja ? Maka jawabannya adalah karena si penulis gak pernah naik kereta Api seumur hidupnya, so mau nyobain dong rasanya hehehehe, mumpung ke Kota gituh (orang kampung khan gitu mah gayanya, hihihi). Dan yang juga yang penting yang harus kalian yang hoby jalan untuk diketahui adalah biaya ticket kereta Api dari Stasiun Gambir ke Bandung adalah 120.000.

Menikmati perjalanan dengan kereta Api ke kota Bandung untuk pertama kalinya tentu jadi pengalaman yang menyenangkan. Nah, jika penulis ditanya, bagaimana perasaan penulis mengendarai kereta Api maka jawabnya adalah berisik banged hahaha namun semuanya terbayarkan saat melihat pemandangan indah sepanjang perjalanan. Jarak tempuh yang cukup lama sekitar 4 jam, membuat penulis banyak mengabadikan tempat-tempat indah tersebut menggunakan kamera handphone. Jadi, bagi kamu yang hoby travelling alat berupa kamera gak boleh gak ada saat akan menikmati kunjungan ke sebuah kota.

Salah satu pemandangan yang diambil dengan kamera sepanjang perjalanan di kereta

Penginapan Murah Meriah

Jika kalian sudah tiba di Bandung maka tentunya harus nyari penginapan yang sebaiknya gak usah milih yang mahal-mahal, sayang kalau ngaku seorang traveller tapi nginapnya di hotel atau penginapan dengan harga selangit. Helloooowww....mau liburan atau mau travelling nih, hahaha.

Selama di Bandung, penulis memilih penginapan dengan harga murah meriah tepatnya di Pondok Ayuni (searching sendiri yah alamatnya, ada kok) harga kamar 200ribu semalam dengan double bed, nah berhubung penulis ke Bandung dengan teman cowok jadinya gak bisa patungan bayar kamar, yang ada kami masing-masing pesan satu kamar.

Pondok Ayuni 200 ribu semalam Double Bed wkwkwkwk
Sarapan Pagi Pondok Ayuni, Nasi Goreng dan Teh Manis
Nah, kalau kamu ke Bandung dan berangkat dengan teman “sejenis” wkwkwkw tentulah biaya kamar lebih murah bisa patungan 100ribu perorang (catet yah). Saran penulis buat kamu yang bakal ke Bandung sebaiknya untuk penginapan bisa booking lebih awal secara online agar lebih aman jalan-jalannya gak harus ngabisin waktu pas nyampe di Bandung nyari penginapan, sementara waktu harus dimanfaatin sebaik mungkin, hal ini juga yang dilakukan oleh teman travelling penulis yang sudah booking sejak awal penginapan sehingga pas nyampai Bandung kami langsung jalan-jalan deh.

Keliling kota Bandung

Alun-Alun dalam kota Bandung

Hari pertama dan pas nyampai di Bandung dalam keadaaan mendung dan gerimis kami akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan ke beberapa sudut kota Bandung. Meskipun letih menempuh empat jam perjalanan dan sampai sekitar jam empat sore, namun semangat travelling gak mati, akhirnya sambil bertanya dengan warga setempat dan berbekal hasil browsing dan google maps akhirnya kami menyusuri tempat yang pertama yakni melewati Pasar Baru dan menuju ke pusat alun-alun kota Bandung yang juga penuh dengan jualan di berbagai sudut jalan. Kami melaksanakan sholat Ashar di Mesjid Agung Bandung yang ramainya subhanallah. Maklum, di tempat ini menjadi pusat wisata belanja aneka pakaian dan sekaligus menjadi tempat nonkrong para jajaka Bandung hingga tak salah ditempat ini pun kami langsung tertarik membeli baju kaos buat oleh-oleh teman di kampung, lucu juga sih baru nyampe langsung shopping hehehehe, shoppingnya sampai bener-bener letih dan memutuskan makan siang yang dirapel makan malam dengan menikmati Bakso di pinggir jalan pusat alun-alun kota Bandung dan tahukah kalian pemirsa, rasanya mantap banged dah. Dan setelah kenyang akhirnya kami menuju Pondok Ayuni untuk beristirahat.







Gedung Sate

Persiapan menjelajah dihari kedua yang sudah terpikirkan malamnya adalah mengunjungi icon Bandung yang paling cetar membahana apalagi jika bukan Gedung Sate. Melihat gambar gedung ini dengan browsing dan pas berada didepan gedung secara langsung bener-bener berbeda citarasanya. Suasana yang masih pagi saat kami menginjakkan kaki di depan gedung sate ini ternyata telah dibanjiri oleh pengunjung lainnya yang juga ingin turut mengabadikan moment dengan berfoto manja di depan Gedung Sate yang juga ternyata merupakan kantor gubernur Jawa Barat. Dan berhubung karna hari libur maka sempurnalah keramaian di depan Gedung Sate ini dengan para pengunjung baik orang Bandung itu sendiri maupun pengunjung dari daerah lainnya seperti diriku.

Narsis Depan Gedung Sate Kota Bandung tak terlewatkan

Pasar Minggu

Puas berfoto ria di depan Gedung Sate akhirnya penulis memutuskan untuk ke Pasar Minggu yang tak jauh dari lokasi gedung sate ini untuk membeli beberapa pernak-pernik khas Bandung. Yang menarik ternyata menurut pedagang di pasar ini adalah pasar minggu ini hanya di gelar sekali sepekan dan itu juga hanya hari minggu, sehingga pengunjung pasar ini saat dibuka begitu ramai dan padat sekali.


Kami akhirnya menjatuhkan pilihan untuk membeli beberapa assesories seperti kalung dan gantungan kunci khas Bandung euy dan setelah berpanas-panas ria dan berdesakan dalam pasar menikmati suasana hiruk pikuk pasar akhirnya kami mencoba menikmati makanan khas Bandung yakni Cilok dan es Kelapa Muda sambil melepas lelah dan berbincang dengan pemilik warung yang udah manggil penulis dengan sebutan teteh hahaha.

Menikmati Cilook dan Es Kelapa Muda depan Pasar Minggu

Beli Assesories untuk temen-temen di Kampung Pangkep

Museum Pos Indonesia

Beberapa tempat yang cukup berdekatan untuk dikunjungi dengan waktu yang terbatas mengingat petang kami harus meninggalkan kembali kota Bandung untuk ke Jakarta, jadi beberapa tempat yang jaraknya cukup berdekatan seperti Gedung Sate, Museum Pos Indonesia dan Museum Geologi Bandung menjadi alternatif yang harus dikunjungi. Khusus untuk Pos Indonesia, penulis hanya mampir didepan halaman museum dan berfoto ria hahahaha.


At Museum Pos Indonesia Bandung

Meseum Geologi Bandung

Dua tempat yang telah dikunjungi yakni Gedung Sate dan Pos Indonesia maka tempat selanjutnya adalah Museum Geologi Bandung. Ditempat ini kami sempat masuk menikmati beberapa peninggalan sejarah yang berhubungan dengan geologi seperti sisa debu dan barang pasca Gunung Merapi, gempa, batu ratusan tahun serta berbagai cerita sejarah posil masa lampau dan kecanggihan teknologi pencegah gempa yang sudah dirancang guna mendeteksi gempa bumi.







At Museum Geologi Bandung

Nah, museum ini sendiri berlantai dua, dilantai pertama lebih pada peninggalan bebatuan dan sejarah hadirnya bumi ratusan tahun silam sedangkan untuk lantai dua kalian bisa melihat pusat sejarah geologi dan proses terjadinya gempa melalui layar monitor dan bangkai peninggalan gunung meletus merapi di Jogjakarta. Tempat ini ramai dikunjungi oleh anak sekolahan maupun anak kuliahan dan para pengunjung luar daerah, ticket untuk masuk ke museum ini terbilang murah kalau penulis gak salah ingat hanya 5ribu – 10 ribu.

Taman Kota Bandung

Setelah seharian mengelilingi beberapa tempat akhirnya kami pun merasakan letih dan memutuskan untuk istirahat di taman kota yang tak jauh dari lokasi tadi. Di taman ini cukup ramai layaknya taman di pusat kota, sepanjang jalan mobil-mobil keren berjualan baju dan assesories lainnya, maka gak salah yah Bandung dikatakan sebagai Paris Van Japa, dimana-mana orang berjualan pakaian yang mencerminkan bahwa fahion di kota Bandung gak pernah mati.



Taman Kota melepas lelah seharian Jalan sampai kaki bengkak

Di taman ada ruang refleksi, dimana berjejer bebatuan untuk melepaskan rasa letih kaki yang terus berjalan dari pagi hingga siang jelang sore, di dalam taman ini pun banyak penjual makanan dan minuman serta layanan bekam yang digelar dengan tikar-tikar khusus layaknya kita sedang piknik, pokoknya menarik untuk kalian mampir menikmati taman kota, suasana pun adem dan bersih dari berbagai sampah.

CIWALK Mall

Nah tempat terakhir yang kami kunjungi sebelum pulang ke Jakarta adalah Mall kebanggan warga Bandung yeah CIWALK, nah karna temen jalan penulis juga begitu jago dengan aplikasi google mapsnya dengan sigap menemukan mall ini, tempat ini pun kita tempuh dengan mengendarai pete-pete tak kurang dari 20 menit dari lokasi awal kami di jantung kota Bandung Gedung Sate dengan tujuan melihat mall kebanggaan Bandung sekalian nonton AADC 2 yang sumpah bikin penasaran pas liat trailernya di teve hadeuuhhh hahaha mumpung ada waktu, soalnya penulis gak bakalan ada waktu pas pulang ke Makassart nanti untuk nonton bareng dengan para unyuers di kantor karna kesibukan pekerjaan juga sekalian nyari makan siang yang udah telat sejam lebih. Tapi maaf penulis gak punya foto narsis saat berkunjung di sini yang ada cuman bekas karcis nonton di XXI Ciwalk Ahahahaa :)

CIWALK yang namanya juga mirip dengan makanan khasnya CILOOK hahaha bener-bener keren baik dari segi design maupun suasananya di banding kota Makassar. Gambaran uniknya adalah aneka kuliner di Mall ini kebanyakan di lantai satu disana kita bisa memilih beberapa rumah makan yang sudah gak asing lagi bagi kita penikmat makanan instant, bahkan penulis sebenarnya juga sempat antri di lantai satu saat pertama kali memasuki mall ini, yeah karna ingin merasakan nikmatnya Bakmi RN itu loh Bakminya si artis Bandung yang paling terkenal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, namun ternyata antrian dan cara bayarnya lama dan ribet hadeuh, kita batalkan dan terpaksa sambil nunggu penayangan si Nicholas Saputra dan Mbak Dian, makan siang pun jatuhnya ke ayam goreng pak tua.

Yang terlewatkan.......
Berhubung waktu yang sangat terbatas pada kunjungan ini maka penulis hanya bisa berkeliling di pusat-pusat kota karena pas petang kami kembali ke Jakarta dengan menggunakan bus dan biaya untuk naik bus ke Jakarta tentunya lebih murah dibanding kereta Api gak sampai 3 jam kami sudah tiba di Jakarta.

Namun, sesungguhnya beberapa lokasi yang harus terlewatkan pada perjalanan kali ini karna waktu dan jarak yang begitu terbatas dan jauh sehingga urung kita kunjungi. Nah, sebut saja kawah putih ciwideuy, gunung tangkuban perahu, curug dago, Observatorium Bosscha, Danau Situ Patenggang, kampung gajah, paskal food market dan kebun strawberry serta beberapa tempat lainnya yang gak cukup hanya dengan dua hari, minimal sepekanlah kalian di Bandung untuk bisa menikmati semuanya. So, harapan penulis semoga berkesempatan kembali mengunjungi tempat-tempat tersebut di masa yang akan datang bersama sahabat baikku maupun teman-teman lainnya yang pengen berkunjung ke kota Bandung bersamaku. Yuk atur waktumu dan kita ke Bandung lagi ....!

Belum ada Komentar untuk "Kota Bandung dan Cerita Persahabatan "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel