Tentang Buku Bersampul Kucing
Sabtu, Mei 27, 2017
Tambah Komentar
Saya
sedang bermimpi indah, kemudian dibangunkan oleh suara Ibuku. Sekilas kudengar
suara menggerutu ibuku yang mengatakan bahwa anak gadis kok bangunnya kesiangan
terus, rejeki sudah di patok ayam dan sejumlah rentetan kalimat lainnya yang
menghubungkan antara perempuan lajang, ayam dan jodoh. Ah, sumpah itu sungguh bikin
bête bin menjengkelkan sekali.
Kapan
lagi saya sebagai perempuan lajang, manis tapi belum laku-laku ini hahahaha merasakan
keindahan dan kebahagiaan jika tidak menikmati mimpi indah sekalipun itu hanya
dalam tidur saja. Menikmati asyiknya menjadi lajang sibuk dengan segudang
aktifitas jika tidak dalam kenikmatan tidur dengan mimpi bertemu dengan
pangeran berkuda putih dan membawaku ke istananya haahhaha. Sekali lagi
sekalipun itu hanya ada dalam mimpi saja, oh dodoe hahahaha.
Kupaksakan
kembali mataku tertutup sebagai upaya menyambung mimpi indah itu di tengah
gerutuan ibuku, namun ternyata pada akhirnya sia-sia.
Pagi
yang menawarkan kenyataan dengan rutinitas memaksa untuk dihadapi dengan bersegera
bangun dari kasur yang gak empuk-empuk amat, mata ini mungkin prihatin jika
harus tertutup lagi, saya hanya terjebak pada mimpi semua belaka. Woe…..Kenyataan
harus dihadapi
“Lu
masih single, lu masih harus nunggu jodoh lu dengan bangun sekarang juga,
alih-alih dapat pangeran berkuda, kudanya saja ogah kalau lu masih tidur”,
mungkin kalimat itu yang mata ini ingin katakan padaku, makanya ia enggank tertutup lagi untuk membuatku melanjutkan tidur hahahaa.
Kurang
lebih perasaan inilah yang saya rasakan saat kawan saya Firdaus AR, ia seperti
membangunkan saya dari sebuah mimpi saat ia menyampaikan bahwa bukuku akan
segera dicetak.
Kebanyakan
bercanda dengannya dalam satu grup whatsapp
bernama KOPI DARAT satu tahun terakhir rasanya membuatku seperti orang gila,
betapa tidak, materi diskusi atau tepatnya banyolan dalam grup ini memang hanya
orang gila yang bisa memahaminya, sehingga menganggap bahan diskusi dalam grup
ini serius itu bisa masuk pasal “penistaan” seperti yang sedang heboh di media social hahaha, sehingga berdiskusi
serius perkara buku ini seperti sesuatu kata Syahroni, banyolan fresh yang baru mateng dan keluar dari
oven ibu, sehingga menganggap ini serius pun antara percaya dan gak percaya
saja. Kalau saya percaya berarti saya “Musyrik”.
Ide
si Daus, demikian saya biasa memanggilnya, untuk menerbitkan buku pertengahan
tahun 2016 yang lalu pun seperti bahan diskusi yang penuh banyolan dan okay mari kita berbanyol ria, pikirku
kala itu. Merangkai mimpi dalam banyolan ria sepertinya menarik juga.
Saat
membuka instagram, rekan saya yang
lain. Oh salah, bukan rekan tapi adik saya si Ardian men-tag saya dengan design
buku yang sampulnya ada gambar kucing. Wah, apa lagi ini, pikirku saat itu. Masa
sih banyolan kami sudah sampai ke tahapan sampul buku dan melibatkan pihak
lain, pikirku. Dan respon yang paling wow dariku hanya tertuju pada makhluk
lucu bernama kucing “Lucunyaaaa….” Gak lebih, hahahaha.
Yah
sudah, banyolan kita lanjutkan. Show must
go on saja.
Bagaimana
bisa saya mau percaya bahwa saya akan menerbitkan buku, saya sendiri belum
pernah mengirim naskah ke Daus kala itu.
Suami
beristri satu dan beranak satu itu si Daus bilang ke saya “beberapa tulisanmu
sudah saya kumpulkan” katanya padaku.
Mengembalikan ingatan saya ke belakang memaksaku kembali berfikir tulisan mana saja yang dia maksud, oh Tuhan apa yang ada dalam pikiran pecandu buku itu, brengsek sekali begundal ini mempermainkanku. Lagi-lagi ini hanya banyolan.
Mengembalikan ingatan saya ke belakang memaksaku kembali berfikir tulisan mana saja yang dia maksud, oh Tuhan apa yang ada dalam pikiran pecandu buku itu, brengsek sekali begundal ini mempermainkanku. Lagi-lagi ini hanya banyolan.
Dan
awal tahun 2017 ini tepatnya sekitar bulan Maret-April, dia mengirimkan naskah
yang akan dijadikan buku tersebut, dia memintaku melihatnya dan segera memintaku
agar kata pengantar dibuatkan oleh senior kami etta adil atau Kak Zulkifli.
Kubuka
email itu melalui smartphoneku dan
terlihatlah semua judul naskah yang terbagi dalam sesi kuliner alasanya saya
tukang makan, sesi peristiwa karena sepanjang 2016 saya telah merekam berbagai
peristiwa yang terjadi di Pangkep dalam sebuah tulisan, dan sesi perjalanan
yang tahun 2016 yang lalu pencapaian tertinggi saya katanya adalah melakukan perjalanan
pertama kalinya ke Ibu Kota alias Jakarta hahahahha.
oh
Tuhan, tulisan itu yang terkumpul melalui blog perempuanpangkep.com di sulap
sedemikian rupa menjadi susunan draft buku, gila bener begundal ini. Sejauh
itukah ia berfikir tentang tulisanku yang hendak dibukukan.
Yah saya tahu saat ini ia juga sedang sibuk mengelola web saraung.com yang mengangkat kampung kami Pangkep sebagai icon yang wajib di syiarkan kemana-mana melalui tulisan di web tersebut.
Yah saya tahu saat ini ia juga sedang sibuk mengelola web saraung.com yang mengangkat kampung kami Pangkep sebagai icon yang wajib di syiarkan kemana-mana melalui tulisan di web tersebut.
Berharap
saya terharu atau menangis karena draft buku ini akan dicetak jadi buku? Oh, Jangan
harap.
Sedikitpun saya tidak menangis karena terharu yang ada adalah saat membuka naskah itu saya “guling-guling” dekat kucing-kucing saya di rumah, membuat Jodha dan yang lainnya seperti Khan, Beckina, Jalal juga Jalil pun memandang terheran-heran tanpa berkedip.
Sedikitpun saya tidak menangis karena terharu yang ada adalah saat membuka naskah itu saya “guling-guling” dekat kucing-kucing saya di rumah, membuat Jodha dan yang lainnya seperti Khan, Beckina, Jalal juga Jalil pun memandang terheran-heran tanpa berkedip.
Saya
maklumi, pikiran mereka penuh tanda Tanya “ada
apa dengan ibu bosku?, selucu apakah sesuatu yang ada di hapenya sampai seperti
orang gila” Demikian yang ada di pikiran mereka.
Syukurlah akhirnya saya tersadar juga sebelum ibuku menelpon ambulance dan membawaku ke RS jiwa di Makassart.
Syukurlah akhirnya saya tersadar juga sebelum ibuku menelpon ambulance dan membawaku ke RS jiwa di Makassart.
Dan
akhirnya hari Senin 22 Mei setelah melalui diskusi alot di grup whatsapp KOPI DARAT dengan perencanaan
yang matang akhirnya memutuskan untuk Launching
plus bincang buku Catatan Nhany (Kuliner, Peristiwa dan Perjalanan) akan di
gelar.
Ini pun membutuhkan diskusi panjang sehari semalam mengalahkan rapat paripurna DPR di senayan yang membahas panjang kebijakan untuk rakyat Indonesia, sebelum akhirnya kami memutuskan bersama siapa pembicara yang akan membincang buku fenomenal ini, waktu, tempat, mc dan tamu undangan. Eaaaa!
Kami men-design launching buku fenomenal yang akan mengguncang dunia literasi Pangkep, mengalahkan buku Ayat-Ayat Cinta Habiburahman El-Zhirazy, atau buku favorit Daus Fredy, S dan buku teman tidur Badauni karya Tere Liye. Wow, sempurna.
Ini pun membutuhkan diskusi panjang sehari semalam mengalahkan rapat paripurna DPR di senayan yang membahas panjang kebijakan untuk rakyat Indonesia, sebelum akhirnya kami memutuskan bersama siapa pembicara yang akan membincang buku fenomenal ini, waktu, tempat, mc dan tamu undangan. Eaaaa!
Kami men-design launching buku fenomenal yang akan mengguncang dunia literasi Pangkep, mengalahkan buku Ayat-Ayat Cinta Habiburahman El-Zhirazy, atau buku favorit Daus Fredy, S dan buku teman tidur Badauni karya Tere Liye. Wow, sempurna.
Penulis
dan bukunya di branding sedemikian rupa melalui tulisan saraung.com saat hari
buku Nasional, apik memang. Kebiasaan kami melebaykan sesuatu dalam diskusi group berdampak pada perencanaan launching buku ini yang akan di lebaykan hahahaha Oh Tuhan, ampunilah para begundal itu.
Kadang
saya diperhadapkan pada rasa malu sendiri dibuatnya, tapi yah grup kami
bertahan sejauh ini karena ke-Lebayan itu, urat malu sudah putus sedemikian
rupa jika sudah terjebak dalam perbincangan anggota grup ini, itulah yang memaksa
anggota grup yang semula berjumlah 200 orang tersisa 8 orang saja sekarang.
Kelebayan
dan kekonyolan itu dari hari ke hari semakin heboh saja dan yang terpenting
hanya dengan mereka saya juga berfikir semakin konyol saja dari waktu ke waktu.
Tidak berlebihan rasanya jika motto grup ini adalah membincang perkaran penting
hingga gak penting (baca: konyol) menjadi ruh tersendrii dalam grup ini.
Nantilah saya ulas lebih dalam perkara ini pada Milad pertamanya tanggal 6 juni mendatang
Nantilah saya ulas lebih dalam perkara ini pada Milad pertamanya tanggal 6 juni mendatang
Kembali
ke buku bersampul kucing ini. Akhirnya tanggal 24 Mei 2017 event fenomenal
sejagad raya itu terjadi juga yang awalnya hanya mimpi.
Buku
Catatan Nhany launching di Warkop
Logos resto dan café yang juga dikelola oleh salah seorang anggota grup Kopi
Darat Bang Rameezh dan ownernya bapak Wakil Ketua DPRD Pangkep Kak Saldi
Parumpa, demikian kami biasa memanggilnya, setelah memaksa meminta gratis untuk
sejumlah fasilitas, karena jika itu tidak dilakukan, satu halaman dalam buku
saya yang membahas tentang warkopnya yang juga baru launching ini akan kami
sobek hahahaha.
Hadir
Ibundaku Sri Hajati Fachrul, rekan ngeblog, senior, etta kami dan juga mantan
rekan kerja duileh etta adil, manager dadakan saya Asran Idrus dan si Mr. Pinky
Archut yang didaulat untuk menjadi MC dalam ajang bincang buku ini.
Sejumlah
rekan organisasi, team unyuku, teman kuliah dan rekan fb lainnya nampak hadir,
saya yakin mereka hadir bukan karena minat dengan buku saya atau tertarik
dengan bincang buku ini, mereka hadir karena kasihan dan juga paksaan hahaahahaha.
Melihat
spanduk buku saya yang sudah dicetak oleh penerbit saraung si daus “ Buku selayaknya jodoh, pada akhirnya akan
menemukan pembacanya sendiri”.
Dalam
hati, haruskah kalimat kak Zulkifli dalam pengantarnya dalam buku saya ini di
perbesar dalam spanduk bincang buku ini, sungguh membuatku tercabik-cabik sebagai
seorang cat woman yang masih lajang wkwkwkwk,
karena saya menduga betul bahwa kalimat ini di tulis oleh Kak Zul untuk
menyoroti diriku yang masih lajang dan dihubungkan dengan buku yang biasa-biasa
saja tapi dipaksa untuk luar biasa sejauh ini hahaaha dan ia tahu persis
bagaimana saya selama ini dengan aktifitasku, provokasinya di facebook soal jodoh yang tak membuahkan
kabar bahagia berupa undangan pernikahan juga tak kalah kencangnya padaku
setiap kali urusan perjodohanku di bahas.
Tapi kalimat “Akan menemukan pembacanya sendiri” seperti kalimat motivasi juga padaku bahwa kelak saya akan menemukan jodohku sendiri, entah kapan, dengan siapa, hanya tunggu waktu saja untuk menjawabnya eaaaa “Thanks Kak Zul” suportnya hahahaha.
Tapi kalimat “Akan menemukan pembacanya sendiri” seperti kalimat motivasi juga padaku bahwa kelak saya akan menemukan jodohku sendiri, entah kapan, dengan siapa, hanya tunggu waktu saja untuk menjawabnya eaaaa “Thanks Kak Zul” suportnya hahahaha.
Akhirnya,
akhir dari tulisan ini saya hanya ingin mengatakan kepada team begundal saya
KOPI DARAT plus penerbit rumah saraung, rekan saya Rahmat HM, anak muda Pangkep
yang juga sudah mensuport buku ini melalui endorse gratisnya hahaha sekalian yah Mat, temennya di paksa untuk baca, tepatnya paksa untuk dibeli wkwkkw dan semua
teman saya tanpa terkecuali, mantan saya (mantan teman, mantan atasan dan yang
batal jadi mantan) hahaha dan semua yang telah mensuport aktifitas saya selama
ini, terima kasih, kalian luar biasa, memaksa saya secara tidak langsung untuk
jadi semakin lebih baik, untuk terus berkarya, untuk terus berjuang melawan
batasan dalam meraih mimpi-mimpiku.
Sumpah,
kalian adalah energy tersendiri bagi saya. Sedikit lagi saya berubah menjadi
Satria Baja Ungu, Serius, ini serius, bukan banyolan.
Sungguh
dukungan itu sangat berharga bagiku, kalian adalah harta terbaik yang saya
miliki dalam menjalani setiap episode kehidupan ini dengan karya, buku
bersampul kucing ini, saya pastikan bukan karya terakhir.
Untuk kalian ketahui, saya sengaja bangun jam 1 malam hingga jam 3 dini hari di bulan penuh berkah ini hanya untuk menulis ini, betapa kalian begitu berharga, lihatlah betapa keras saya memikirkan tulisan terima kasih ini eaaaa, hahahaha.
Untuk kalian ketahui, saya sengaja bangun jam 1 malam hingga jam 3 dini hari di bulan penuh berkah ini hanya untuk menulis ini, betapa kalian begitu berharga, lihatlah betapa keras saya memikirkan tulisan terima kasih ini eaaaa, hahahaha.
I Love
you All ....!
Belum ada Komentar untuk "Tentang Buku Bersampul Kucing"
Posting Komentar