Berbagi Hati Dengan Si Introvert, Yakin Sudah Siap ?

Mencintai dan dicintai adalah perasaan penuh dengan kebahagiaan, saling menerima (take) dan memberi (give) dalam sebuah hubungan tentu menjadi keharusan untuk saling memahami satu sama lain. Siapa yang gak seneng, siapa yang gak bahagia jika kita memiliki seseorang yang bisa diajak untuk berbagi apapun dengannya suka maupun duka dirasakan bersama dengan sikap terbuka dan komunikasi yang baik tentunya.

Mungkin perasaan ini pula yang dialami serta dirasakan oleh pasangan Cinta dan Rangga (Sorry namanya mengadopsi film beken AADC2) yah hahahaha saat memutuskan untuk menjalin kasih satu sama lain.

Jalinan kasih yang tumbuh dari benih persahabatan yang membuat keduanya merasa nyaman satu sama lain seharusnya menjadi modal awal yang baik untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius di masa depan (baca:menikah), namun ternyata modal tersebut belum terlalu kuat, sehingga hubungan yang belum genap tiga bulan ini harus kandas di tengah jalan hahaahha. Apa penyebabnya ?

Rangga selalu mengklaim dirinya bahwa ia adalah seorang introvert. Saya mencoba mencari definisi dari kata Introvert ini? Maka saya menemukan beberapa jawaban bahwa sikap Introvert adalah sikap pemalu, tertutup, enggang berbagi dan biasanya lebih senang menyimpan perasaannya sendiri. Tipe kepribadian Introvert mungkin terlihat pemalu karena cenderung memproses sesuatu secara internal dan berfikir dahulu sebelum bicara.



Berikut ciri seorang introvert entah ini tepat dan sesuai dengannya atau tidak, hanya dia yang tahu, saya share ajah yah diantaranya: 

Introvert sangat menikmati “Me Time

Nah sikap ini sepertinya juga berlaku pada si Rangga ini, dia bisa menghabiskan waktunya untuk dirinya sendiri, sehingga ia lupa untuk berbagi kabar kepada pasangannya, menyebalkan yah ? sekedar Whatsapp atau telpon atau apapun bentuknya untuk menunjukkan bahwa dalam keadaan apapun ia tetap mengingat pasangannya. 


Sebenarnya Cinta juga begitu, hanya karena Cinta merasa ia cewek, maka yang paling penting melakukan sikap mengabari lebih dulu dan banyak adalah pihak si Rangga. Rangga pernah pulang kampung, udah dipesan sama Cinta agar ngabarin pas mau berangkat, jangankan ngabarin pamit pergi ajah nggak. Gimana gak nyebelin tuh, padahal hal kecil seperti ini seharusnya yah dilakukan satu sama lain sih.  

Tidak menyukai pembicaraan yang ringan

Sebelum Rangga dan Cinta memutuskan untuk menjalin kasih keduanya sudah begitu nyaman dengan persahabatannya selama ini. Hampir setiap malam mereka berbagi apapun melalui aplikasi whatsapp, bahkan cinta pernah mencatat begitu seringnya mereka begadang ngobrolin banyak hal tentang apapun itu, semua di obrolin. 

Apa yang terjadi setelah mereka memutuskan menjalin kasih, yah sih cinta akui awalnya sih normal yah, lama kelamaan untuk berbagi cerita setiap harinya sudah begitu sulit, yang biasanya ngobrolin panjang lebar akan banyak hal menjadi kurang, bahkan komunikasi yang seharusnya intens terbangun setiap harinya layaknya pasangan itu gak terjadi. 

Cinta pernah komplen dengan gaya begini “Dulu waktu kita masih teman, chatingan sampai larut malam ajah lu ladenin, sekarang setiap kali mau ngobrol lu nyuruh gua tidur, kapan ngobrolnya?” duh, nyesek deh dan betenya lagi si Rangga cuman jawab “Ia khan kemarin belum banyak kerjaan, sekarang banyak kerjaan jadi gak bisa begadang” nah loh, gimana gak nyebelin coba.

Cinta langsung narik kesimpulan bahwa “Oh gitu yah, sekarang sikapnya begini, karena udah ngerasa saya adalah “miliknya” kemarin ajah cuman bisa care sebagai sahabat doang makanya gencar ngasi perhatian dan kode kasih sayang, pas  udah jadi pasangan berubah, gimana kalau udah nikah, hellooooo….jahaaat kamu jahaaat Rangga”.

Meski akhirnya Si Rangga bilang jangan narik kesimpulan sendiri, lantes apa dong ? ini ajah sampai sekarang gua gak dapat jawabannya, termasuk setiap kali aku nanya alasan dia mencintai Cinta pun jawabannya cuman itu “Nyaman”, padahal dia gak pernah sadar bahwa ada sikapnya yang kadang membuat Cinta sungguh gak nyaman, dan dia gak sadari itu wkwkkwkw. Yah sepakat yah bahwa rasa nyaman itu gak boleh hanya dirasain salah satu pihak, keduanya harus saling nyaman eaaaaa, sebenarnya hal sepele sih, tapi tahulah cewek itu gimana, pengen di mengerti, difahami dan di sayang, itu saja.

Tapi dari sekian pembicaraan yang membuat Cinta paling bête adalah sikapnya yang gak Peka setiap kali di beri kode tertentu hahahaaha dan pada akhirnya mungkin ini pulalah yang menjadi alasan besar kenapa Cinta memilih mundur dan tidak melanjutkan lagi hubungan jalinan kasih ini. Sikap gak peka oey !

Pasangan Cinta dan Rangga ini terpaut usia tiga tahun, yup Cinta secara umur lebih dewasalah plus pengalaman tertentu Cinta mungkin lebih jagolah kecuali urusan Cinta hahahaha tapi masing-masing punya pengalamanlah yah yang seharusnya bisa menjadi pembelajaran satu sama lain, tapi yang membuatnya berbeda adalah kami adalah sahabat sehingga kemungkinan rasa canggung saling menyikapi satu sama lain ini yang masih sulit, sehingga masih wajarlah keduanya Rangga dan Cinta berupaya untuk melakukan penyesuaian kenyamanan dalam sebuah hubungan dengan label serius.

Faktanya adalah saat saling melepaskan atau tepatnya Cinta memilih mundur demi menjaga kenyamanan persahabatan mereka, rasa canggung, sikap tidak peka si Rangga dan sikap egois Cinta menjadi kendala bagi Cinta, tapi belum tentu bagi si Rangga yang simple, cuek gak neko-neko itu. Tapi Cinta sudah merasa menderita sedemikian rupa dengan sikap Rangga ini yah sudah, melepaskan Rangga mungkin lebih baik menurut Cinta, yah meskipun masih sayang dan cinta, tapi daripada Cinta sakit hati gak focus dan merasa diabaikan, yah sudah.

Tidak menyukai dering handphone

Untuk ciri ini sepertinya Rangga juga demikian, tebakanku ajah sih. Soalnya dia juga lebih milih focus kerja, lebih milih ngeWA Cinta daripada nelpon, katanya nanti nelpon kalau udah kangen, hmm….hubungan macam apaan nih hahaha. 

Tidak langsung membalas pesan dari seseorang

Rangga juga sepertinya memiliki sikap seperti ini, soalnya setiap kali Chattingan via aplikasi Whatsapp dengan si Cinta, jawabannya singkat-singkat, ngetiknya lama, mikir kali yah mau jawab apa hahahaha. Kadang sikap ini juga yang bikin bete si Cinta, kalau di chat, status online tapi jawabnya lamaaaaaa bangeeddd. Berarti masih ada yang jauh lebih penting dari Cinta atau dia lagi asyik main di grup dan mengabaikan si Cinta, hellowww sumpah itu sikap Rangga yang bikin sebel.


Merasa keramaian membuatnya gila

Yah Rangga kayaknya juga begitu, meski gak akut amat sih, bedalah dengan Cinta yang punya waktu banyak buat nonkrong dan hangout dengan teman-temannya yang banyak di café atau tempat lainnya. Nah si Rangga, meski punya teman yang banyak sih jarang sekali dia terlihat di keramaian, dia lebih seneng naik gunung turun gunung. 

Si Introvert dan Extrovert emang memiliki dunia yang berbeda. Tapi sesungguhnya Cinta selalu merasa betah kok dengannya, dengan kesederhanaannya, dengan sikapnya ini, cuman yah gitu namanya cewek Cinta itu butuh di mengerti, itu saja. Apa yang diinginkan juga gak muluk-muluk yang kadang terasa sulit untuk dilakukan oleh Rangga. Yah, gak perlu menjadi orang lain, yang tiba-tiba romantic dan sejenisnya tapi ada hal-hal tertentu dimana memang dibutuhkan komitmen dan ketegasan yang harusnya di tunjukkan oleh laki-laki, jika memang ia sangat mencintai kekasihnya.

Bukan orang yang (anti) Social tapi seorang yang selektif

Ini juga butuh komfirmasi langsung dari si Rangga, emang selektif gituh ? tapi kayaknya melihat pengalaman yang ada, sepertinya demikian. Gimana nggak, pernah sekali si Rangga di jodohin dengan seseorang oleh si Cinta, maksud hati sih sebenarnya supaya Rangga itu punya seseorang yang bisa diajak saling berbagi kasih, daripada ia gak bisa move on, sama Cinta mulu dan ketakutan Cinta jatuh cinta pada Rangga sih dengan sejuta perhatian dan kasih sayangnya, tapi sayangnya upaya mencoblangi ini tetap gagal, Yah begitulah, gara2 di comblangin, gara2 cemburu keduanya dilanda galau.

Tapi moment ini sungguh membuat Cinta seneng bukan main, melihat Rangga Galau karena dirinya itu sesuatu hahahaha. Rasanya kepengen ngulang lagi situasi itu wkwkkwkw. Singkat kata mah, Cinta seneng ngeliat Rangga menderita karena dirinya hihihi.

Suka mengamati keadaan sekitar dengan sangat cermat

Suka mengamati, kalau feeling saya gak salah, sepertinya Rangga juga demikian sih. Suka mengamati, khususnya mengamati time line facebook Cinta hahahaha. Cinta pun demikian, malah sempat bete dengannya dan memutuskan untuk tidak lagi me-Like kecuali status atau video soal kucing yah, Cinta suka kucingnya bukan status orangnya apalagi orangnya wkwkkww dan sebenarnya Cinta sudah ogah untuk berkomentar khusus di status Rangga, karena sudah ada teman perempuannya yang melakukan itu, mensuportnya segala macam dan Rangga pun seperti senang padanya, disatu sisi itu lebih baik, siapa tahu itu bisa berlanjut ke hubungan yang lebih serius, jadi Cinta bisa berkesimpulan bahwa Rangga sudah bisa move on dengan Cinta wkwkwkkw jadi ada atau tidak adanya Cinta seharusnya tidak lagi menjadi masalah bagi Rangga. Entahlah, ini butuh komfirmasi langsung dari Rangganya. 


Pendengar yang sangat baik dan sangat serius ketika mendengarkan.

Nah karena Rangga jarang sekali nelpon Cinta dan lebih banyak berbagi kabar dengan chattingan via Whatsapp, maka untuk memastikan apakah si Rangga yang Introvert ini jadi pendengar yang baik, itu masih butuh diuji. Soalnya selama mereka bersama bisa dihitung jari deh Rangga nelpon, malah yang ada jadwal nelpon pun harus pakai batasan setiap malam minggu saja. Lu bisa bayangin coba, pas Cinta kangen, atau misalnya Rangga Kangen harus saling nunggu sampai malam minggu, apaan tuh. Yang bikin Cinta agak canggung juga selama ini adalah Cinta gak tahu mau bahas apa dengan si Rangga yang gak ada romantisnya sedikit pun.

Sesungguhnya yang bikin Cinta juga lelah dan capek dengan hubungan mereka yang masih dalam proses (istilah Rangga) adalah yang selalu mencoba menginisiasi pembicaraan adalah dirinya, nah si Rangga diam mulu, gak ada inisiatif pokoknya, kalau deket mah langsung ajah Cinta nyium si Rangga ajah tuh (ups bukan muhrim haahaha), kalau tahunya cuman diam, diam mulu. Hellow ada orang gak sih ? cinta gak sih? sayang gak sih? Kangen gak sih ? Hadeuhhh sungguh melelahkan. Sikap canggung ini sungguh sangat berbeda saat mereka menjadi sahabat.

Mungkin ada benarnya juga sih apa kata Rangga. Dia sempat bilang gini ke Cinta, “Ya sudah ngalir ajah, seperti biasanya”, itu jawabannya saat Cinta bertanya kepada Rangga “Bagaimana ia harus menyikapinya”.

Tapi Cinta ngotot bahwa bagaimanapun hubungan persahabatan dengan “percintaan” paling enggak ada yang membedakan satu sama lain. Masa sikap ke sahabat dan seseorang yang special itu sama, NO.

Maka Cinta sedapat mungkin selalu mencoba bersikap layaknya sebagai seorang kekasih, efek nonton drama korea juga sih, hingga kesannya lebay segala macam, tapi apapun itu Cinta berusaha menunjukkan dengan caranya bagaimana ia sangat sayang dan mencintai Rangga. Nah si Rangga, gimana upayanya sejauh itu ? saat memutuskan berpisah, ia hanya berkata “Mungkin saya belum melakukan yang terbaik untuk hubungan ini”, nah loh, klise banged khan. Buat ukuran Cinta rasanya dia pengen bilang “Lu cowok jantan apa nggak sih ahahahaha”.  

Introvert akan banyak berfikir sebelum berbicara

Sepertinya Rangga pun begitu, dia sangat berhati-hati sebelum berbicara, takut salah ucap dan bikin Cinta Bete hahahaha, May be. Rangga harus mengkomfirmasi ini sendiri.

Cenderung suka menulis

Hmm…..sepertinya ini ciri yang salah besar. Gak pernah dia nulis sesuatu yang romantic atau apapun yang menunjukkan perasaannya pada CINTA, NO. Ini kepribadian yang gak sesuai dengannya. Tapi kalaupun Rangga membantah, bahwa ia suka nulis, yah dia mestinya harus bisa menulis perasaannya misalnya, gak usah di facebook, tulis perasaanmu di email dan kirim ke Cinta untuk melihat bakat nulismu *challenge* 

Introvert adalah perencana yang sangat baik

Memutuskan untuk berkomitmen kearah yang lebih serius ke masa depan tentu membutuhkan perencanaan. Cinta tidak tahu seperti apa Rangga mendefiniskan arti kata KOMITMEN ini katanya ayo planning, tapi tidak disertai dengan sikap yang menunjukkan bahwa okay ini serius dan kita harus planning bersama untuk sebuah masa depan, belum lagi saat kali ditanya bagaimana selanjutnya dan dijawab “sedang proses”, “jalanin ajah”, itu mah Cinta tahu, tapi ada beberapa hal yang harus segera terkomfirmasi dengan adanya hubungan ini, sebuah perencanaan, direncanakan ajah belum tentu berhasil, apalagi jika tanpa perencanaan like “If U Fail To Plan, U Plan To Fail”, buktinya akhirnya Rangga dan Cinta pun terpisah untuk urusan hati ini, padahal Cinta cukup penasaran sih, apa yang sebenarnya ia rencanakan sekiranya hubungan mereka bisa bertahan hahahahaa.

Hal yang merisaukan bagi Cinta sebenarnya dengan hubungan mereka adalah latar belakang keduanya yang saling berbeda satu sama lain dan juga bentuk trauma masa lalu Cinta yang juga pernah menjalin hubungan dengan sosok lelaki non bugis/makassart, yaelaaah hahahaa padahal kalau di piker simple mah ini gak perlu terlalu dirisaukan mengingat mereka gak beda agama segala macam wkwkkww yah kadang sikap Rangga yang simple dan cuek ngadepin hal ini ada benarnya juga sih, tapi tetap ini penting untuk diselesaikan masalah perencanaan masa depan. Rangga tahulah yang Cinta maksud dan ini akan tetap penting bagi Cinta untuk diselesaikan lebih dulu pun jika kedepannya memang Rangga dan Cinta memutuskan untuk bersama lagi kearah hubungan yang lebih serius, jika tidak maka sudah dipastikan keduanya akan mungkin sulit untuk berjodoh dan persahabatan adalah capaian tertinggi yang bisa mereka perjuangkan dari keduanya.

Sahabat yang sangat loyal

Hingga saat ini, lelaki yang dianggap sahabat terbaik bagi Cinta sejauh ini masih di pegang oleh Rangga. Yeah, si Rangga yang nyebelin, si rangga yang cuek, si Rangga yang selalu ada dan mensuport Cinta dalam pekerjaanya dan segalanya bahkan urusan kucing pun dia sangat mensuport Cinta. Si Rangga yang masih sering dirindukan oleh Cinta namun rasanya Cinta ogah untuk mengakuinya, yeee apaan sih. Soalnya rasa rindu itu timbul dan tenggelam, sesaat kangen sesaat bête karena sikapnya atau sesuatu yang bikin Cinta cemburu atau jengkel dengan sikapnya. 

Selama Cinta bersama Rangga sih sejauh ini diakui Cinta lebih banyak nyamannya daripada jengkelnya sih, hanya memang keduanya butuh waktu untuk bisa saling memahami satu sama lain untuk urusan hati, tapi kalau soal persahabatan, rasanya sosok Introvert seperti Rangga susah ditemuin, mungkin untuk 1000 kelahiran, baru ada yang lahir sosok yang kayak begini wkwkwkwkwkw bahasa kerennya "limited edition"cieeeeh hahahaha. 

Tuhan yang mengatur segala yang terbaik bagi hambanya termasuk urusan jodoh, manusia hanya bisa berencana, sebagai sahabat tentunya Cinta berharap yang terbaik untuk Rangga, apalagi jika kebahagiaan. Bagi Cinta jika Rangga bahagia dengan dunianya saat ini, maka itulah yang terbaik, pun demikian pula sebaliknya. Jika harus menuruti perasaan, ah sudahlah….biarkan Tuhan yang mendekatkan atau Tuhan yang menjauhkan setelah usaha terbaik keduanya dilakukan (Drakor banged sih hahaha).

Bagi Cinta saat ini, memiliki pasangan halal jauh lebih penting daripada sekedar melepas predikat jomblo dan terburu-buru ingin memiliki sosok pacar yang ujung-ujungnya malah sering menggalaukan dan menghabiskan waktu pada akhirnya bête, jengkel dan sejenisnya bahkan berantem gak jelas karena cemburu satu sama lain dengan alasan sayanglah, cintalah, duh membuat konsentrasi pekerjaan jadi buyar.

Menahan perasaan, mungkin jauh lebih baik, Cinta harus banyak belajar dari Rangga untuk urusan menahan perasaan ini, Rangga pokoknya number onelah untuk urusan menahan perasaan ini, sekalipun sebenarnya itu menyedihkan hahahaha.

Membaca berbagai kalimat bijak tentang nasihat pernikahan bahwa jika sudah halal, apapun yang dilakukan pasti bernilai ibadah. Jadi kuncinya bersabarlah, hingga waktunya tiba, kalian menemukan pasangan terbaik kalian. 

Mau kemana ajah termasuk travelling mah hayooo, bisa hemat sewa kamar hahahaha. Jadi sebaiknya menabung untuk masa depan adalah solusi terbaik bagi kalian termasuk Rangga untuk menciptakan kebahagiaan masa depan yang lebih nyata daripada membangun kebahagiaan semu yang belum jelas muaranya bakal kemana tanpa komitmen aitsss semuanya bohong.

Namun untuk sampai ke pasangan halal ini tentunya juga harus dengan orang yang tepat gak serta merta, siapa saja hayo, NO

Cinta bukan tifekal perempuan yang harus menjadikan patokan dikejar umur lantes mau nikah dengan siapapun, apalagi dengan status pekerjaannya saat ini. Cinta punya prinsip sendiri, karna kalau mau asal siapa saja ok mah sudah sejak lama Cinta melepas status jomblo dengan status menikah hahaha. 

Kalimat bijak mengatakan bahwa setiap orang berjalan sesuai dengan zona waktunya masing-masing.

Selain itu urusan komitmen bahwa calon pendamping hidup harus jadi imam yang baik kelak bagi keluarga, Cinta pun harus merasa sreg dan nyaman dengan siapapun kelak ia berjodoh. Dan semoga Rangga pun demikian, mendapatkan sosok yang bisa menjadi istri yang baik bagi anak-anaknya kelak dan menjadi imam yang baik pula bagi keluarganya.

Menikah bukan urusan satu atau dua tahun saja, ini menyangkut urusan dunia dan akhirat, sehingga penting bagi pasangan yang memutuskan untuk menikah faham dan mengerti untuk urusan ini. Tidak cukup hanya dengan kalimat “Aku Cinta Padamu” tapi bekal iman ini sungguh amatlah penting. 

Cinta dan Rangga pun harus menyadari satu sama lain soal itu, terlepas siapapun kelak jodohnya, perbaiki diri sambil terus belajar dengan orang yang tepat.

Jodoh itu akan saling menemukan satu sama lain, jika waktu tersebut telah datang. Akan ada kekuatan lain dari sepasang anak manusia jika kelak ia bertemu yang membuatnya yakin dengan seseorang dan berkata bahwa “yah, dialah jodohku”.

"Bukankah laki-laki yang baik tercipta untuk perempuan yang baik-baik pula" itu janji Allah loh dalam Al-Qur'an, so perbaiki diri, minimal sholat lima waktunya gak bolonglah, sholat jumat juga rajin (widih jadinya ceramah tuh)

Saling mendoakan satu sama lain adalah solusi terbaik bagi Rangga dan Cinta, saling mendukung, saling mensuport bagaimana pun keadaan mereka nantinya, mereka harus yakin bahwa siapapun jodoh keduanya nanti maka itulah yang terbaik bagi mereka.

“Cinta dan Rangga bisa memilih dengan siapa ia ingin jatuh Cinta, tapi mereka tak pernah bisa memilih dengan siapa kelak ia berjodoh, itu rahasia Tuhan”

Keyakinan Cinta jika harus mencintai sosok Introvert seperti Rangga (lagi) di masa depan, harus didukung oleh sikap si Introvert itu sendiri. Karena sekali lagi bahwa si introvert ini pun kelak akan jadi Imam, jadi segala keputusan yang akan dia pertaruhkan untuk masa depannya, sedapat mungkin harus dia ikhtiarkan sedari sekarang, sekali lagi siapapun jodohnya kelak….begitu kira-kira. 

Tapi bagi kalian yang ingin mencoba mencintai dan berbagi hati dengan sosok introvert seperti Rangga ini, pastikan untuk menyiapkan batin kalian dan butuh kesabaran yang kuat coy untuk bisa bertahan, tapi yakinlah bersama lelaki introvert penuh tantangan loh haahahaha !

#Catatan Cinta Buat Rangga eleh-eleh, aya-aya wae !
#Menerima klarifikasi dalam bentuk tulisan yah, jika analisa ini salah hahaha. 
Tarusang, Sabtu 25 Februari pukul 04:30 pagi

Belum ada Komentar untuk "Berbagi Hati Dengan Si Introvert, Yakin Sudah Siap ? "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel