Antara Pekerjaanku dan Kucing Kesayanganku
Kamis, Oktober 20, 2016
Tambah Komentar
Bekerja adalah rutinitas harian yang harus aku lakoni dari Senin-Ahad, lah kapan liburnya yah? jawabnya saat gak ada pekerjaan yang mendesak atau mencoba berdamai dengan kesibukan dengan mengabaikan sejenak pekerjaan tersebut.
Bukan sok sibuk atau apapun dengan pekerjaan yang saya geluti ini, tapi sebagai orang lapangan tanpa jam kerja yang menentu menjadi tantangan tersendiri, tapi dari semua itu sebenarnya saya tifecal orang yang paling susah bekerja beraturan. Makanya kenapa saya sudah ogah daftar di perusahaan atau lembaga yang kerjanya cuman duduk di kantor ngurusin administrasi dan sejenisnya. Kehidupanku ada di lapangan.
Beberapa program pekerjaan jika itu tidak berjalan sempurna berdampak menganggu pikiranku dan endingnya risih dan ogah-ogahan melakukan pekerjaan tersebut. Akhirnya saya memilih begadang sampai pagi untuk mengatasinya atau puncak frustasinya yah aku mengabaikannya sama sekali hingga berbuah keteteran dalam penyelesaiannya dan kesulitan membagi waktu untuk urusan pekerjaan dan urusan piknik meskipun hanya sekedar tinggal di rumah dan mengurus kucing-kucingku yang sungguh membutuhkan kasih sayang dariku saat mereka sakit.
Apa yang salah dengan pekerjaan ini ? jawabannya gak ada, yang salah adalah ketidakmampuanku memanage waktu bekerja dengan waktu istirahatku, ironi lainnya sesungguhnya kadang saya terlalu menganggap enteng pekerjaan tersebut dan berinisiatif menundanya alhasil kejar tayang dah akhirnya di akhir tahun.
Kelemahan lain yang ada padaku terkait pekerjaan adalah sulitnya menolak beberapa tawaran ajakan teman dimana saya seharusnya sudah beristirahat malah terjebak harus hangout lagi dengan teman-teman sekalipun hanya nonkrong di Warkop atau terlibat dalam kegiatan dadakan kemana-mana gituh.
Kelemahan lain yang ada padaku terkait pekerjaan adalah sulitnya menolak beberapa tawaran ajakan teman dimana saya seharusnya sudah beristirahat malah terjebak harus hangout lagi dengan teman-teman sekalipun hanya nonkrong di Warkop atau terlibat dalam kegiatan dadakan kemana-mana gituh.
Yang salah lagi dari kehidupanku yang tak beraturan ini adalah kurangnya waktuku membangun sosialisasi dengan lingkungan masyarakat tempat tinggalku. Mungkin sebahagian sudah ngecap bahwa saya ini sudah begitu mapan dengan pekerjaan ini, sudah banyak duit segala macam sehingga pergi pagi dan pulang larut malam. Ini belum jika saya bener-bener dikejar deadline maka saya bisa bekerja 24 jam. Nah loh, gimana gak stress tuh, sampai ngalahin jam kerja pak presiden nih.
Ah, tanggung jawabku ini sungguh melebihi apa yang seharusnya aku kerjakan, Jadi ceritanya aku mengeluh ? Oh tidak, sesungguhnya saya gak mengeluh dengan rutinitas ini, karna saya faham betul bahwa tak ada yang gratis di dunia ini, semua butuh uang, butuh penghargaan dan butuh pencapaian yang menjadi nilai tentang seberapa pantas diri kita untuk dihargai, karena sungguh rasa syukur dengan segala kesibukan ini jauh lebih baik tanpa ada kesibukan (baca: tak ada pekerjaan).
Keputusan memilih bekerja di 2 tempat dengan bidang pekerjaan yang hampir sama dan pastinya sesuai dengan passionkulah yang membuatku bertahan hingga saat ini. Dan tentunya untuk sebuah mimpi membahagiakan orangtua dan menolong sesama termasuk pastinya impian memiliki rumah/pondok kucing yang bisa menampung kucing-kucing terlantar seperti Jodha kesayanganku.
Rasa lelah setelah seharian bekerja hampir setiap hari emang membuat jenuh dan bikin minta ampun, tapi sungguh setiap kali pulang ke rumah dan melihat kucing-kucingku aku bisa survive lagi tapi sebaliknya juga, aku bisa stress habis jika kucing-kucingku sakit tapi di waktu yang sama saya harus ke lapangan untuk bekerja, oh Tuhan sungguh itu situasi yang paling menyedihkan setelah Ibu sakit.
Dan karena kesibukan ini aku tidak bisa merawat Sweety dan Sweeto yang jatuh sakit, anaknya Mom Jodha hingga akhirnya mereka mati, kasihan sekali....maafkan aku sweety dan sweeto. Dan sekarang Nakula yang lemas banged gak mau makan.
Saat Sweety Meninggalkan Kami Semua karena sakit |
Dan malam ini saat paksakan nulis di blog ini di tengah persiapan Peringatan Hari Kanker Payudara Plus Launching Gerakan Infaq Sayang Ibu (GISI) yang dilaksanakan oleh organisasi tempat dimana aku bekerja. Saya bener2 gak plong, jika kegiatan ini belum kelar dan berjalan sukses, meskipun sebenarnya setelah ini tak ada libur yang menunggu, karena pekerjaanku di kantor yang berbeda pun sudah menunggu deadline semua. Dan kesempatan untuk bermain dengan Nakula, Ruhi, Sadewa, dan yang lainnya semakin sulit. hikz.....
Belum ada Komentar untuk "Antara Pekerjaanku dan Kucing Kesayanganku"
Posting Komentar