Kucing Pun Butuh Kehidupan Ramah Manusia
Selasa, Agustus 30, 2016
Tambah Komentar
Hewan yang paling
disayangi oleh Rasulullah Saw adalah Kucing. Dalam sejarahnya, Nabi pernah
memelihara seekor kucing yang diberi nama Mueza yang begitu beliau sayangi.
Romantisme Nabi dengan makhluk lucu ini tatkala membiarkan Mueza tetap tertidur
di jubahnya, disaat beliau sesungguhnya ingin melaksanakan sholat lima waktu,
bahkan beliau rela merobek jubahnya hanya untuk melihat mueza tetap tertidur
pulas dan tidak terganggu, Subhanallah!
Keluarga Whucink Besar, Anak dan Cucunya Nih di rumah |
Melihat kasih sayang Rasulullah
dizamannya ini tentu kita sebagai ummat Islam yang mencintai Rasul Allah apa
yang menjadi kebiasaan baik beliau pun harusnya menjadi teladan bagi kita
dengan cara yang sederhana misalnya saja dengan mencintai dan menyanyangi
makhluk lucu ciptaan Tuhan bernama kucing ini.
Kucing di Indonesia
memang populasinya sudah sangat banyak mengingat makhluk ini sekali melahirkan
bisa empat ekor bayi kucing yang terlahir, sehingga memang bagi pecinta kucing
pun terkadang kewalahan jika harus membiarkan kucing kesayangan kita beranak
setiap tiga bulan sekali, dalam setahun saja kita punya “cucu” sebanyak 12
hingga 15 ekor. Pertanyaannya mau di tampung dimana yah ? rumah pasti sudah bau
pufnya si kucing.
Kegalauan ini pula
yang sesungguhnya membuat saya juga serba salah, namun karena cintaku pada
kucing lebih besar dari pada tantangan serta hambatannya dan kekhawatiran bau
puf dimana-mana dalam merawat mereka, maka cara yang paling egois adalah yah
biarkan sajalah, nanti kalau sudah besar bisa mandiri. Mandiri membuang
kotorannya sendiri di luar rumah.
Sejarah kepemilikan
dan kecintaan saya pada makhluk lucu ini terhitung kalau gak salah ingat
sekitar tahun 2008 atau 2009 yang lalu.
Whucink Besar 2013 |
Alkisah.....sepasang
kucing kecil berbulu putih tiba-tiba saja masuk dalam rumah. Dan reaksi yang
paling keras menolak kedatangannya adalah Ibuku, tahulah bagaimana ibu-ibu
begitu malas melihat kucing karna harus berperang dengan makhluk lucu ini dalam
merebut dan mempertahankan ikan yang akan menjadi lauk saat makan siang atau makan
malam.
Awalnya Ibuku cuek
saja membiarkan sepasang kucing ini mondar-mandir seperti kucing kebingungan
untuk tidur dan berlari kesana kemari, hingga tragedi pembuangan kucing pun
akhirnya terjadi.
Makan Siang Berjamaah |
Merasa sedih melihat
perlakukan Ibuku ini yang membuang kucing ini di dekat kuburan di kampungku,
maka dengan terseduh akhirnya mencari makhluk lucu itu dan salah seekor dari
mereka harus mati dengan menyedihkan. Nasi sudah jadi bubur, tindakan ibuku ini
sungguh sangat saya sesalkan hingga salah satu kucing ini pun saya rawat hingga
dewasa sampai saat ini masih hidup di rumah kami, ia saya beri nama Whucink
Besar dan ia adalah pejantan hahaha.
Sadewa, Mhooty dan Karna |
Jolly Khan |
Rentang waktu tahun
2009 hingga 2016 ada yang bisa menebak berapa keturunan Whucink Besar ? Ah
pasti banyak yah. Sebut saja setelah menikah dengan Ayu kucing tetangga
memiliki anak bernama Mueza, Paul, Siti Badriah dan Zaskia, ahaa nama artis
dangdut yah wkwkw. Nah dari ketiga kucing ini, mereka terdeteksi 2 kucing
jantan dan 2 kucing betina. Dari Zaskia lahirlah Jodha dan Mhooty. Nah si Jodha
cewek dan Mhooty si jantan, asyik! Dan dari Jodha untuk kelahiran pertama lahirlah
Sadewa dan Nakula. Lahiran kedua maka lahirlah Jalil dan Jalal dan terakhir
lahiran ketiga lahirlah Baby 2 ekor yang belum saya beri nama karena belum
mampu mendeteksi jenis kelaminnya hahaha. Selain mereka, saya juga sempat
memungut kucing di jalan raya ada Jolly dan Karna dan mereka hidup bahagia
berdampingan bersamaku di rumah. Orangtuaku pun sudah begitu sayang pada
mereka.
Nakula Saat Masih Baby |
Hanya, yang paling
menyedihkan adalah ketika harus melihat pemandangan di jalan raya kucing yang
ketabrak kendaraan dua roda atau mobil atau saat melihat kucing yang sengaja
dibuang oleh pemiliknya pas di pinggir jalan dan mati mengenaskan. Oh Tuhan,
cukuplah Ibuku yang kala itu belum sadar betapa makhluk ini pun butuh
perlindungan, please jangan buang mereka di pinggir jalan, itu sama saja anda
ingin membunuhnya dengan kendaraan yang lalu lalang. Saya pun beberapa pekan
yang lalu, meski bukan di jalan raya yang begitu ramai menemukan 3 ekor kucing
yang mati sangat mengenaskan, lihat deh fotonya.
Kucing Korban Pembuangan Dan Di Tabrak Kendaraan |
Melihatnya tergeletak mati tak
berdaya, sebelum hancur saya masukkan dalam karung dan meminggirkannya ke
pinggir dengan harapan tubuhnya gak hancur. Kawans, kita boleh tidak senang
dengan kucing, tapi tolong jangan perlakukan mereka sekejam itu. Mereka hanya
mencari sisa-sisa nasi kalian untuk hidup, biarkanlah mereka menikmati
kehidupannya dengan nyaman jauhkan mereka dari perlakukan yang tidak adil.
Bagaimanapun mereka si kucing-kucing lucu ini seperti dengan kita yang tetap
membutuhkan kehidupan yang ramah dengan manusia. Selamatkan mereka jika kalian
menemukannya dalam situasi yang mengancam, biarkan mereka hidup berdampingan dengan kita semua!
Belum ada Komentar untuk "Kucing Pun Butuh Kehidupan Ramah Manusia "
Posting Komentar