Ramah Tamah, Organ Tunggal dan Hiburan Rakyat
Rabu, Agustus 31, 2016
Tambah Komentar
Habis
Isya puluhan masyarakat sudah memadati Lapangan Desa Tabo-Tabo, Rabu (30/8).
Suara musik organ tunggal terdengar cukup keras menandakan hiburan rakyat akan
mewarnai malam ini, anak-anak berlarian di depan panggung dengan penuh
keceriaan menunggu hasil pengumuman penyerahan hadiah lomba, disisi lain sebahagian
panitia masih nampak sibuk menyusun
kursi tamu dan komsumsi yang akan dijamukan.
Harpina Organ Tunggal Desa Tabo-Tabo |
Yah,
malam ini sekelompok pemuda dan pemudi desa yang tergabung dalam pengurus Forum
Tabo-Tabo Sejahtera atau biasa disingkat dengan Fortas dengan dukungan kepala
desa setempat melaksanakan Malam Ramah Tamah Peringatan HUT RI ke-71 sekaligus
pembubaran panitia.
Kades Tabo-Tabo Saat Penyerahan Hadiah Lomba |
Dalam
kegiatan ini penyerahan hadiah lomba yang telah digelar pada hari kemerdekaan
yang lalu pun diserahkan oleh pihak panitia, beberapa lomba yang turut
diperlombakan seperti lomba lari maraton keliling desa yang diikuti sejumlah
siswa SMP, lomba memasukkan kelereng dalam botol yang diikuti oleh murid sd,
lomba lari karung, lomba panjat pinang, lomba volley untuk ibu-ibu serta lomba
tarik tambang antar dusun baik bapak-bapak maupun ibu-ibunya.
Team Leader Saat Menyerahkan Hadiah Lomba |
Kegiatan
yang di suport oleh CSR PT. Semen
Tonasa, Pemerintah Desa dan sumbangan perusahaan tambang lokal di desa ini
adalah bukti bahwa seluruh pihak mau berkontribusi mendukung kegiatan kepemudaan
ini dalam memeriahkan HUT RI ke 71 yang lalu.
Yang
menarik dalam setiap pagelaran malam ramah tamah seperti ini adalah antusias
masyarakat berbagai usia yang mau datang berbondong-bondong menyaksikan
kegiatan penerimaan hadiah lomba dan tentunya menyaksikan biduanita menyanyi berbagai
lagu dangdut dengan iringan organ tunggal lokal di desa.
Lapangan
yang begitu luas pun terasa sesak dengan banyaknya pengunjung. Hiburan ini
seperti hiburan rakyat yang selalu dirindukan setiap tahunnya untuk mengusir
jenuh masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan buruh tambang yang
seharian beraktifitas mencari nafkah bagi keluarga, seluruh masyarakat terlihat
begitu menyatu dengan penuh kekompakan menyaksikan seluruh kegiatan dari awal
hingga larut malam.
Silih
berganti para biduanita pun menyanyi menghibur seluruh penonton hingga tengah
malam, sebahagian penonton lainnya turut menyumbangkan suaranya yang diiringi
dengan musik Harpina Organ Tunggal seakan ingin membuktikan bahwa organ tunggal
dengan irama dangdut khas ini adalah
hiburan yang sudah begitu lekat di hati masyarakat, bahkan pada moment ini pula
potensi lain dari desa ini terlihat, yup salah seorang anak gadis di desa ini
begitu piawai menyanyikan berbagai jenis lagu daerah dan dangdut. Suaranya
sungguh banyak mengalahkan penyanyi dangdut ibu kota yang sering nongol di
televisi dengan modal paras kecantikan yang di make over sedemikian rupa.
Oh
Tuhan, ini juga adalah bagian dari potensi desa yang harus dibina dan
difasilitasi kemampuannya sebelum terjebak dalam kegiatan bermusik vulgar yang paling sering mewarnai hajatan
pernikahan yang dikenal sebagai istilah cadoleng-doleng,
karena sesungguhnya menyanyi itu adalah bakat tersendiri yang tidak semua
orang memilikinya, hanya malangnya anak ini menurut sejumlah pengunjung telah
memutuskan berhenti sekolah di bangku SMP dan memilih untuk menyanyi. Kabarnya
lagi anak ini sempat mengikuti ajang pencarian bakat yang dilaksanakan oleh
salah satu stasiun TV Nasional yakni Indonesia Mencari Bakat (IMB), namun harus
puas tersingkir di babak penyisihan karena masih minimnya koleksi lagu pop yang
menjadi tantangan dari juri saat itu.
Kembali
pada pelaksanaan malam ramah tamah malam ini yang dihadiri oleh tokoh
masyarakat, kantibmas, babinsa serta segenap undangan menginspirasi Kepala Desa
setempat agar kegiatan yang bertajuk hiburan rakyat ini memang cukup penting
dilaksanakan bukan hanya pada momentum hari tertentu seperti hajatan pernikahan
atau peringatan seperti hari kemerdekaan untuk menghibur masyarakat tapi event khusus hiburan rakyat yang
melibatkan banyak potensi hadir dalam pelaksanaannya. Tak perlu mewah sepanjang
kreatifitas para anak muda ini tersalurkan melalui kegiatan positif dan musik
organ tunggal ini menjadi hiburan alternatif bagi masyarakat yang haus akan
hiburan yang mendidik dan semua bisa di prakarsai oleh komunitas pemuda yang
ada di desa. (Nan)
Belum ada Komentar untuk "Ramah Tamah, Organ Tunggal dan Hiburan Rakyat"
Posting Komentar