Kawal Pembangunan Desa, ‘Aisyiyah Pangkep Gelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan

UU Desa No. 6 Tahun 2014 mensyaratkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi warga termasuk perempuan dimaksudkan agar pembangunan desa dilakukan berbasis pada kebutuhan seluruh masyarakat desa khususnya perempuan dan anak yang seringkali menjadi kelompok terpinggir.


Kenyataan tersebut menginspirasi Ormas Perempuan Islam Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep menggelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan dalam Pembangunan Desa yang dilaksanakan di Aula Wisma Celebes, 11-12 Agustus 2016. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Program MAMPU (Maju Perempuan Indonesia untuk Penanggulangan Kemiskinan).

Dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh Tim Program MAMPU Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Nikmah Afidati dan Heny melatih sekitar 35 orang peserta yang merupakan perwakilan perempuan dari berbagai utusan Desa/Kelurahan sasaran maupun desa Scalling Up Program MAMPU seperti Desa Manakku, Desa Bonto Manai, Desa Taraweang, Desa Tabo-Tabo, Desa Bowong Cindea, Desa Bulu Cindea, Kelurahan Bonto Langkasa, Kelurahan Biraeng, Kelurahan Sibatua, Kelurahan Anrong Appaka dan Kelurahan Pabundukang.

Dalam pemaparan materinya Nikmah Afidati mengungkapkan bahwa peran perempuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawal pembangunan baik di desa maupun kelurahan membutuhkan campur tangan perempuan sebagai indikator kemajuan pembangunan di desa sebagaimana telah diatur oleh UU Desa No.6 tahun 2014.


Prinsip partisipasif dalam pembangunan desa sebagaimana menjadi spirit dalam UU Desa perlu diimbangi dengan kapasitas kepemimpinan local leader perempuan agar mampu melakukan penguatan bagi perempuan di tingkat komunitas, dan berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pembangunan desa, dan membangun kemitraan dengan pihak-pihak terkait sehingga terwujud desa yang maju, inovatif, mandiri, dan berpihak pada kebutuhan perempuan “ Ujar Nikmah dihadapan puluhan peserta.


“Terkait peran keterlibatan perempuan itu pula penguatan melalui pelatihan kepemimpinan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan desa sejak dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan” Tambah Nikmah.

Salah seorang peserta dari desa Taraweang misalnya Hasna (28) mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan pemahaman yang baru tentang peran perempuan dalam pembangunan desa yang selama ini awam dengan kegiatan demikian terlebih berfikir untuk terlibat dalam perencanaan dalam Musyrenbang.


“Pelatihan ini membuka pemahaman saya bahwa kegiatan seperti Musrenbang yang dilaksanakan setiap tahunnya di desa harusnya diikuti agar usulan perempuan dapat disampaikan secara langsung” Ujar Hasna

“Namun selama ini saya tidak pernah tertarik karena proses Musrenbang sendiri selama ini sepengetahuan saya lebih banyak yang diundang adalah tokoh masyarakat laki-laki dibanding perempuan. Pelatihan ini pula saya memahami bahwa keterlibatan perempuan sudah diatur dalam UU desa dan itu akan menjadi kunci bagi saya dan tentunya peserta lainnya untuk terlibat dalam kegiatan pembangunan di desa” Tutup Hasna yang merupakan peserta desa scalling-up Program MAMPU ‘Aisyiyah.


Pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan selama dua hari ini membahas berbagai materi kepemimpinan perempuan seperti Karakteristik Kepemimpinan perempuan dalam Islam, Pembangunan Berperspektif Gender dan Identifikasi kebutuhan perempuan dan anak (Field Assessment) yang dilakukan secara langsung dengan mengunjungi salah satu kelurahan terdekat sasaran MAMPU yakni Kelurahan Anrong Appaka guna melihat pengembangan  ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat. (Nan)

Belum ada Komentar untuk "Kawal Pembangunan Desa, ‘Aisyiyah Pangkep Gelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel