Karna NANI, Saya Dukung PORTUGAL
Minggu, Juli 10, 2016
Tambah Komentar
Saya
mulai mengandrungi Sepak Bola sekitar tahun 2010 yang lalu kala Piala Dunia di
helat di Afrika Selatan. Soundtrak
pagelaran pertandingan yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali ini pun
menyihir penggila bola seluruh dunia yang dibawakan oleh artis seksi Shakira
dengan this time for Africa.
Sebagai
penonton sekaligus pengamat amatiran yang mencoba menerawang sepak bola dengan
pemahaman dangkal versi perempuan untuk menulis tentang Bola dan sekaligus pada
tulisan ini saya ingin memproklamirkan kepada seluruh pembaca blog ini bahwa
saya ada pecinta Spanyol jika ingin lebih spesifik pemain andalan saya adalaha
David Villa hahahaha. Sejak melihat aksi mereka membungkam Belanda di babak final
Piala Dunia tahun 2010 yang lalu, hatiku tergoda melihat permainan dan
kegantengan para pemainnya wkwkkwkw. Pilihan ini pun masih tetap konsisten
hingga sekarang dalam berbagai laga yang diikuti oleh Spanyol termasuk Piala
Eropa 2016 yang dilaksanakan di Prancis, meskipun saya cukup sedih dan kecewa
karna David Villa tak lagi memperkuat team ini.
Piala
Eropa 2016 ini sendiri sejak awal digelar tentunya saya mendukung SPAIN tapi
apa daya, ITALIA membungkam mereka dalam laga 16 besar, seketika pupus juga
harapanku. Namun, kekalahan ini pun diakui oleh Playmaker Spanyol
Andres Iniesta bahwa Italia bermain lebih efisien saat
diperlukan.
"Mereka
superior. Kami menanti terlalu lama untuk melihat apa yang akan lakukan.
Terkadang situasi seperti ini bisa menyakitimu," ujar Iniesta, dikutip
dari laman UEFA. Hal ini juga sebagaimana diberitakan Republika.co.id.
Iniesta berpendapat permainan berubah
pada babak kedua setelah Spanyol lebih berani bertarung. Tapi tetap saja La
Roja akhirnya berada pada sisi yang kalah”.
Tak
apa, setiap pertandingan pastilah akan ada yang menang dan yang kalah, namun
satu yang pasti Show Must Go On yang
menyisahkan tim besar lainnya seperti Italia, Jerman, Portugal dan Prancis.
Laga ini
dimulai tanggal 10 Juni ketika ummat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa
ramadhan sehingga tontonan Piala Eropa yang banyak tayang di jam sahur ini menjadi
sebuah hiburan sambil menunggu hidangan sahur tersedia di meja makan. Mengutip
tulisan rekan saya F. Daus AR, Piala Eropa ini bak “setan” yang menyihir
seseorang antara melanjutkan ibadah sholat lail dan ibadah lainnya versus menonton
tim favoritnya di Piala Eropa di layar televisi, sungguh bagi mereka yang sejak
awal ingin berpuasa dan beribadah menjadi sebuah cobaan telak hahaha.
Total 24 tim nasional yang akan mengikuti
turnamen utama di benua eropa tersebut dalam ajang kompetisi Piala Eropa / EURO
2016, yang kesemuanya berhasil lolos setelah mengikuti babak kualifikasi
terlebih dahulu bersaing dengan 53 negara di Eropa. Hingga pada akhirnya
berhasil lolos total ada 24 tim (negara), dan untuk ajang kompetisi piala eropa
(euro) 2016 telah dilakukan undian dengan membagi menjadi 6 grup (Grup A, B, C,
D, E, F) yang masing-masing terdapat 4 timnas. 16 tim
masuk ke dalam gugur. Pada babak
ini bila pertandingan berakhir seri setelah waktu normal, maka diselesaikan
dengan perpanjangan waktu dan bila perlu dengan adu pinalti.
Jadwal pertandingan ini sendiri telah dishare di berbagai media online.
Membahas
lebih dalam tentang adu pinalti dalam laga piala eropa kali ini ternyata pertemuan
antara Italia dan Jerman pun menjadi
korban. Jerman
harus memenangkan laga ini 5-4 lewat babak adu penalti yang cukup dramatis setelah kedua tim
bermain imbang 1-1 pada waktu normal dan perpanjangan waktu selama 30 menit.
Kemenangan
tersebut menandai pertama kalinya Jerman menang atas Italia pada turnamen
resmi, meski tidak pada waktu normal, saya yakin pendukung kedua tim tatkala
melihat adu pinalti ini banyak yang menahan pipis di celana hahahaha. Namun
perjuangan Ozil,cs mengusir Italia dari lapangan melalui drama adu pinalti tak
bertahan lama karena lawan yang harus ditumbangkan pada laga semi final adalah
tuan rumah Prancis dan match ini
memaksa der Panzer angkat koper dan mengikhlaskan Prancis bertemu Portugal
setelah menang atas Wales hingga bisa sampai ke babak Final.
Akhir dari
babak ini yang dijadwalkan pada tanggal 11 Juli dini hari nanti pun membuat
saya harus memprediksikan siapa yang akan memenangkan laga ini dan mengangkat
Tropi Kemenangan.
Berkaca pada
sejarah laga kedua negara, pertemuan mereka di babak final seperti sebuah
kutukan, mengutip infobola.net bahwa Portugal ternyata selalu memiliki rekor
buruk ketika berhadapan dengan Perancis. Dalam sepuluh laga terakhir, sejak 8
Maret 1978, Portugal kalah terus dari Les Blues. Dalam sepuluh laga terakhir
tersebut, Seleccao das Quinas demikian julukan kesebelasan Portugal, kebobolan
23 gol dan hanya mampu menciptakan tujuh gol.
Berdasarkan fakta tersebut, saat era
Cristiano Ronaldo pada 2003 hingga sekarang, Portugal juga selalu kalah jika
menghadapi Perancis. Terakhir kalinya Portugal mengalahkan Perancis, ketika
kedua tim bertemu dalam pertandingan persahabatan, pada 26 April 1975. Ketika
itu Portugal menang 2-0 atas Les Blues. Total dari 24 pertemuan kedua tim,
Perancis meraih 18 kemenangan dan Portugal hanya lima kali.
Misi lain akan dicanangkan oleh dua
pemain bintang masing masing dari Prancis dan Portugal. Dari Prancis ada
nama Antoine Griezmann yang mengejar Top Skor dan bisa juga menyabet gelar
pemain terbaik di ajang EURO 2016 kali ini. Sementara Antoine Griezmann telah
mengoleksi 6 gol dan memimpin daftar Top Skor sementara.
Sedangkan dari kubu
Portugal ada Cristiano Ronaldo. Jika mengejar gelar Top Skor bisa dibilang
sangat sulit karena CR7 baru mengoleksi 3 gol maka pemain Madrid ini akan
mengejar gelar pemain terbaik. Karena peran Ronaldo sangat besar unbtuk bisa
meloloskan Portugal melaju ke Final. Dan jika Portugal bisa meraih kemenangan
di laga malam ini dan meraih Juara EURO 2016 maka dapat dipastikan Ronaldo
menjadi pemain terbaik EURO 2016.
Terlepas
dari sejarah kekalahan Portugal sebagaimana pemberitaan serta prediksi banyak
media, satu hal yang penulis yakini bahwa keberuntungan itu milik PORTUGAL.
Alasan lainnya, selain CR7 Portugal memiliki pemain handal lainnya seperti NANI,
dan Nhany itu adalah nama saya. Bravo Portugal ! Titik.
Belum ada Komentar untuk "Karna NANI, Saya Dukung PORTUGAL "
Posting Komentar