Karna NANI, Saya Dukung PORTUGAL

Saya mulai mengandrungi Sepak Bola sekitar tahun 2010 yang lalu kala Piala Dunia di helat di Afrika Selatan. Soundtrak pagelaran pertandingan yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali ini pun menyihir penggila bola seluruh dunia yang dibawakan oleh artis seksi Shakira dengan this time for Africa.


Sebagai penonton sekaligus pengamat amatiran yang mencoba menerawang sepak bola dengan pemahaman dangkal versi perempuan untuk menulis tentang Bola dan sekaligus pada tulisan ini saya ingin memproklamirkan kepada seluruh pembaca blog ini bahwa saya ada pecinta Spanyol jika ingin lebih spesifik pemain andalan saya adalaha David Villa hahahaha. Sejak melihat aksi mereka membungkam Belanda di babak final Piala Dunia tahun 2010 yang lalu, hatiku tergoda melihat permainan dan kegantengan para pemainnya wkwkkwkw. Pilihan ini pun masih tetap konsisten hingga sekarang dalam berbagai laga yang diikuti oleh Spanyol termasuk Piala Eropa 2016 yang dilaksanakan di Prancis, meskipun saya cukup sedih dan kecewa karna David Villa tak lagi memperkuat team ini.

Piala Eropa 2016 ini sendiri sejak awal digelar tentunya saya mendukung SPAIN tapi apa daya, ITALIA membungkam mereka dalam laga 16 besar, seketika pupus juga harapanku. Namun, kekalahan ini pun diakui oleh Playmaker Spanyol Andres Iniesta bahwa Italia bermain lebih efisien saat diperlukan.

"Mereka superior. Kami menanti terlalu lama untuk melihat apa yang akan lakukan. Terkadang situasi seperti ini bisa menyakitimu," ujar Iniesta, dikutip dari laman UEFA. Hal ini juga sebagaimana diberitakan Republika.co.id.

Iniesta berpendapat permainan berubah pada babak kedua setelah Spanyol lebih berani bertarung. Tapi tetap saja La Roja akhirnya berada pada sisi yang kalah”.

Tak apa, setiap pertandingan pastilah akan ada yang menang dan yang kalah, namun satu yang pasti Show Must Go On yang menyisahkan tim besar lainnya seperti Italia, Jerman, Portugal dan Prancis.
Laga ini dimulai tanggal 10 Juni ketika ummat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa ramadhan sehingga tontonan Piala Eropa yang banyak tayang di jam sahur ini menjadi sebuah hiburan sambil menunggu hidangan sahur tersedia di meja makan. Mengutip tulisan rekan saya F. Daus AR, Piala Eropa ini bak “setan” yang menyihir seseorang antara melanjutkan ibadah sholat lail dan ibadah lainnya versus menonton tim favoritnya di Piala Eropa di layar televisi, sungguh bagi mereka yang sejak awal ingin berpuasa dan beribadah menjadi sebuah cobaan telak hahaha.
Total 24 tim nasional yang akan mengikuti turnamen utama di benua eropa tersebut dalam ajang kompetisi Piala Eropa / EURO 2016, yang kesemuanya berhasil lolos setelah mengikuti babak kualifikasi terlebih dahulu bersaing dengan 53 negara di Eropa. Hingga pada akhirnya berhasil lolos total ada 24 tim (negara), dan untuk ajang kompetisi piala eropa (euro) 2016 telah dilakukan undian dengan membagi menjadi 6 grup (Grup A, B, C, D, E, F) yang masing-masing terdapat 4 timnas. 16 tim masuk ke dalam gugur. Pada babak ini bila pertandingan berakhir seri setelah waktu normal, maka diselesaikan dengan perpanjangan waktu dan bila perlu dengan adu pinalti. Jadwal pertandingan ini sendiri telah dishare di berbagai media online.
Membahas lebih dalam tentang adu pinalti dalam laga piala eropa kali ini ternyata pertemuan antara Italia dan Jerman  pun menjadi korban. Jerman harus memenangkan laga ini 5-4 lewat babak adu penalti yang cukup dramatis setelah kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal dan perpanjangan waktu selama 30 menit.
Kemenangan tersebut menandai pertama kalinya Jerman menang atas Italia pada turnamen resmi, meski tidak pada waktu normal, saya yakin pendukung kedua tim tatkala melihat adu pinalti ini banyak yang menahan pipis di celana hahahaha. Namun perjuangan Ozil,cs mengusir Italia dari lapangan melalui drama adu pinalti tak bertahan lama karena lawan yang harus ditumbangkan pada laga semi final adalah tuan rumah Prancis dan match ini memaksa der Panzer angkat koper dan mengikhlaskan Prancis bertemu Portugal setelah menang atas Wales hingga bisa sampai ke babak Final.
Akhir dari babak ini yang dijadwalkan pada tanggal 11 Juli dini hari nanti pun membuat saya harus memprediksikan siapa yang akan memenangkan laga ini dan mengangkat Tropi Kemenangan.
Berkaca pada sejarah laga kedua negara, pertemuan mereka di babak final seperti sebuah kutukan, mengutip infobola.net bahwa Portugal ternyata selalu memiliki rekor buruk ketika berhadapan dengan Perancis. Dalam sepuluh laga terakhir, sejak 8 Maret 1978, Portugal kalah terus dari Les Blues. Dalam sepuluh laga terakhir tersebut, Seleccao das Quinas demikian julukan kesebelasan Portugal, kebobolan 23 gol dan hanya mampu menciptakan tujuh gol.
Berdasarkan fakta tersebut, saat era Cristiano Ronaldo pada 2003 hingga sekarang, Portugal juga selalu kalah jika menghadapi Perancis. Terakhir kalinya Portugal mengalahkan Perancis, ketika kedua tim bertemu dalam pertandingan persahabatan, pada 26 April 1975. Ketika itu Portugal menang 2-0 atas Les Blues. Total dari 24 pertemuan kedua tim, Perancis meraih 18 kemenangan dan Portugal hanya lima kali.
Misi lain akan dicanangkan oleh dua pemain bintang masing masing dari Prancis dan Portugal. Dari Prancis ada nama Antoine Griezmann yang mengejar Top Skor dan bisa juga menyabet gelar pemain terbaik di ajang EURO 2016 kali ini. Sementara Antoine Griezmann telah mengoleksi 6 gol dan memimpin daftar Top Skor sementara.
Sedangkan dari kubu Portugal ada Cristiano Ronaldo. Jika mengejar gelar Top Skor bisa dibilang sangat sulit karena CR7 baru mengoleksi 3 gol maka pemain Madrid ini akan mengejar gelar pemain terbaik. Karena peran Ronaldo sangat besar unbtuk bisa meloloskan Portugal melaju ke Final. Dan jika Portugal bisa meraih kemenangan di laga malam ini dan meraih Juara EURO 2016 maka dapat dipastikan Ronaldo menjadi pemain terbaik EURO 2016.
Terlepas dari sejarah kekalahan Portugal sebagaimana pemberitaan serta prediksi banyak media, satu hal yang penulis yakini bahwa keberuntungan itu milik PORTUGAL. Alasan lainnya, selain CR7 Portugal memiliki pemain handal lainnya seperti NANI, dan Nhany itu adalah nama saya. Bravo Portugal ! Titik.

Belum ada Komentar untuk "Karna NANI, Saya Dukung PORTUGAL "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel