Motor Baru dan Tiga Kampung Kabajikan di Labakkang
Minggu, Juni 05, 2016
Tambah Komentar
Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan adalah Kabupaten yang memiliki 13 kecamatan salah
satunya adalah Kecamatan Labakkang yang merupakan kecamatan nomor satu dengan
jumlah penduduk terbanyak dibanding 12 Kecamatan lainnya.
Membuka
sejarah Kecamatan Labakkang maka tidak dapat dipisahkan dengan sejarah
kekaraengan di Kabupaten Pangkep khususnya di Labakkang. Farid Makkulau dalam
bukunya Sejarah kekaraengan di Pangkep (2008) menjelaskan asal muasal
nama Labakkang yang memang menurutnya secara harfiah berasal dari kata “Labba”
yang artinya luas atau lebar.
Suatu
hari di tahun 2009 yang lalu saat pertama kali memiliki sepeda motor baru, Tettaku
mengajak untuk berkeliling di 3 kampung yang diberi nama Kampung Kabajikan. Pertama, kami mengunjungi Kampung
Pattalassang yang terletak di salah satu Desa di bagian timur labakkang yang
berjarak kurang lebih 4 km dari tempat tinggalku di Kampung Tarrusang Kelurahan
Labakkang. Infrastruktur menuju lokasi itu pun terbilang cukup bagus hingga
tidak butuh waktu lama lama hanya sekitar 10 menit perjalanan akhirnya kami
tiba di lapangan Kampung Pattalassang yang ternyata berada pas di depan kantor
Desa Pattalassang. Tettaku memintaku untuk berlatih mengendarai sepeda motor
baru kami di lapangan tersebut yang awalnya saya sangat grogi juga, kenapa harus ke kampung orang untuk berlatih
mengendarai sepeda motor, pikirku, tapi untunglah masih sangat pagi sehingga
belum terlalu ramai untuk ditonton oleh penghuni kantor Desa berputar
mengelilingi lapangan tersebut.
Kedua, Kampung Maccini Baji yang terletak di bagian barat Labakkang
Kelurahan Pundata Baji. Yah, kampung ini merupakan kampung kedua yang saya
kunjungi keesokan harinya untuk berlatih mengendarai motor baruku yang jaraknya
pun tidak jauh dari kediaman saya hanya sekitar 8 km dari rumah. Dalam bahasa
Makassar, Maccini Baji berasal dari kata Maccini = Melihat dan kata Baji
=Kebajikan. Kampung ini sendiri dahulunya sebelum motor, mobil dan bentor
seramai saat ini hanya bisa di tempuh dengan kendaraan tradisional seperti
bendi/dokar.
Di kampung Maccini Baji ini pulalah jika kaliaan hendak mengunjungi dermaga Maccini Baji atau tepatnya sekarang lebih dikenal pelabuhan Maccini Baji yang sudah menjadi kawasan kunjungan yang paling diminati oleh para muda-mudi menikmati sore menyaksikan matahari terbenam, memandang luas lautan biru, aneka kapal yang sedang bersandar serta puluhan Jolloro yang akan menuju pulau-pulau kecil yang tersebar di Kecamatan Tupabbiring Utara seperti kawasan pulau wisata yang saat ini marak dikunjungi yakni pulau cambang-cambang harus melewati pelabuhan ini.
Salah satu sudut Pelabihan Maccini Baji yang dijadikan tempat bagi pengunjung memarkir kendaraannya sebelum bertolak ke Pulau |
Ketiga, Kampung Malise. Hari ketiga belajar mengendarai motor baru,
saya dan tettaku mengunjungi Kampung Malise yang terletak di Kelurahan
Mangallekkana yang jaraknya juga tidak begitu jauh dari pusat pasar tradisonal
Labakkang sekitar 2 atau 3 km dan terletak di Labakkang Timur. Dari rumah saya
bisa mencapai Kampung ini dengan melewati salah satu kampung tetangga yakni Kampung
Paccikombaja.
Tiba di rumah setelah
berkeliling di Kampung Malise, tettaku memintaku duduk dan menjelaskan filosofi
terkait perjalanan kami tiga hari ini belajar mengendarai motor di 3 Kampung
yakni Kampung Pattalassang, Maccini Baji dan Malise. Beliau mengatakan bahwa
untuk memulai sesuatu harus di niatkan dengan kebajikan. Hari pertama, beliau
mengajakku ke Pattalassang yang dalam bahasa Makassar itu Pattalassang yang
berarti kehidupan, harapannya adalah agar motor baru kami ini memberi kehidupan
yang baik bagi keluarga kami. Kemudian menyusuri hari kedua, mengunjungi Kampung
Maccini Baji yang berarti melihat kebaikan dan berakhir di hari ketiga di
kampung Malise yang dalam bahasa makassar Malise berarti berisi.
Makna umumnya adalah Motor baru
kami ini di harapkan mampu memberi kehidupan yang baik dan penuh banyak manfaat
keberkahan dan tentunya terhindar dari segala keburukan. Demikian pesan tersurat
dari pernyataan Tettaku padaku tentang makna 3 Kampung Kabajikan di Kecamatan
Labakkang ini. (Nan)
Belum ada Komentar untuk "Motor Baru dan Tiga Kampung Kabajikan di Labakkang"
Posting Komentar