Motor Baru dan Tiga Kampung Kabajikan di Labakkang



Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah Kabupaten yang memiliki 13 kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Labakkang yang merupakan kecamatan nomor satu dengan jumlah penduduk terbanyak dibanding 12 Kecamatan lainnya. 

Membuka sejarah Kecamatan Labakkang maka tidak dapat dipisahkan dengan sejarah kekaraengan di Kabupaten Pangkep khususnya di Labakkang. Farid Makkulau dalam bukunya Sejarah kekaraengan di Pangkep (2008) menjelaskan asal muasal nama Labakkang yang memang menurutnya secara harfiah berasal dari kata “Labba” yang artinya luas atau lebar.

Suatu hari di tahun 2009 yang lalu saat pertama kali memiliki sepeda motor baru, Tettaku mengajak untuk berkeliling di 3 kampung yang diberi nama Kampung Kabajikan. Pertama, kami mengunjungi Kampung Pattalassang yang terletak di salah satu Desa di bagian timur labakkang yang berjarak kurang lebih 4 km dari tempat tinggalku di Kampung Tarrusang Kelurahan Labakkang. Infrastruktur menuju lokasi itu pun terbilang cukup bagus hingga tidak butuh waktu lama lama hanya sekitar 10 menit perjalanan akhirnya kami tiba di lapangan Kampung Pattalassang yang ternyata berada pas di depan kantor Desa Pattalassang. Tettaku memintaku untuk berlatih mengendarai sepeda motor baru kami di lapangan tersebut yang awalnya saya sangat grogi juga, kenapa harus ke kampung orang untuk berlatih mengendarai sepeda motor, pikirku, tapi untunglah masih sangat pagi sehingga belum terlalu ramai untuk ditonton oleh penghuni kantor Desa berputar mengelilingi lapangan tersebut.

Kedua, Kampung Maccini Baji yang terletak di bagian barat Labakkang Kelurahan Pundata Baji. Yah, kampung ini merupakan kampung kedua yang saya kunjungi keesokan harinya untuk berlatih mengendarai motor baruku yang jaraknya pun tidak jauh dari kediaman saya hanya sekitar 8 km dari rumah. Dalam bahasa Makassar, Maccini Baji berasal dari kata Maccini = Melihat dan kata Baji =Kebajikan. Kampung ini sendiri dahulunya sebelum motor, mobil dan bentor seramai saat ini hanya bisa di tempuh dengan kendaraan tradisional seperti bendi/dokar. 

Di kampung Maccini Baji ini pulalah jika kaliaan hendak mengunjungi dermaga Maccini Baji atau tepatnya sekarang lebih dikenal pelabuhan Maccini Baji yang sudah menjadi kawasan kunjungan yang paling diminati oleh para muda-mudi menikmati sore menyaksikan matahari terbenam, memandang luas lautan biru, aneka kapal yang sedang bersandar serta puluhan Jolloro yang akan menuju pulau-pulau kecil yang tersebar di Kecamatan Tupabbiring Utara seperti kawasan pulau wisata yang saat ini marak dikunjungi yakni pulau cambang-cambang harus melewati pelabuhan ini.  
Salah satu sudut Pelabihan Maccini Baji yang dijadikan tempat bagi pengunjung memarkir kendaraannya sebelum bertolak ke Pulau
Pelabuhan Maccini Baji Labakkang yang diabadikan oleh Jaya Pos Online
Ketiga, Kampung Malise. Hari ketiga belajar mengendarai motor baru, saya dan tettaku mengunjungi Kampung Malise yang terletak di Kelurahan Mangallekkana yang jaraknya juga tidak begitu jauh dari pusat pasar tradisonal Labakkang sekitar 2 atau 3 km dan terletak di Labakkang Timur. Dari rumah saya bisa mencapai Kampung ini dengan melewati salah satu kampung tetangga yakni Kampung Paccikombaja.  

Tiba di rumah setelah berkeliling di Kampung Malise, tettaku memintaku duduk dan menjelaskan filosofi terkait perjalanan kami tiga hari ini belajar mengendarai motor di 3 Kampung yakni Kampung Pattalassang, Maccini Baji dan Malise. Beliau mengatakan bahwa untuk memulai sesuatu harus di niatkan dengan kebajikan. Hari pertama, beliau mengajakku ke Pattalassang yang dalam bahasa Makassar itu Pattalassang yang berarti kehidupan, harapannya adalah agar motor baru kami ini memberi kehidupan yang baik bagi keluarga kami. Kemudian menyusuri hari kedua, mengunjungi Kampung Maccini Baji yang berarti melihat kebaikan dan berakhir di hari ketiga di kampung Malise yang dalam bahasa makassar Malise berarti berisi.

Makna umumnya adalah Motor baru kami ini di harapkan mampu memberi kehidupan yang baik dan penuh banyak manfaat keberkahan dan tentunya terhindar dari segala keburukan. Demikian pesan tersurat dari pernyataan Tettaku padaku tentang makna 3 Kampung Kabajikan di Kecamatan Labakkang ini. (Nan)

Belum ada Komentar untuk "Motor Baru dan Tiga Kampung Kabajikan di Labakkang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel