BSA Belajar Bersyukur dan Mengenali Diri Bersama Peace Generation

Balai Sakinah 'Aisyiyah (BSA) adalah wadah bagi sejumlah mayoritas Ibu Rumah Tangga (IRT) untuk berkumpul, belajar dan berbagi cerita akan banyak hal yang terkait dengan kondisi mereka baik itu kesehatan,ekonomi, kepemimpinan maupun issu strategis lainnya yang menjadi bahan diskusi.

Salah satu issu Nasional yang juga saat ini marak dalam pemberitaan baik di Media Cetak maupun Media Televisi adalah issu Toleransi dan keberagamaan yang nyaris memecah persatuan dan kesatuan bangsa dan issu kekerasan pada perempuan dan anak.



Mendiskusikan issu ini BSA Ummul Mukminim Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro yang dikoordinir oleh Ibu Ruqiah menghadirkan pemateri Penyuluh Agama Non PNS yang juga merupakan Agen Peace Generation Sukma Paramita untuk memberikan pencerahan bagaimana menyikapi sejumlah issu ini melalui materi "Kiat Mengenali Diri, Bersyukur dan Jaga Toleransi" sebagai upaya menjaga perdamaian dengan sesama di sekitar kita, Rabu (29/3). 

Dalam materinya Ibu Sukma Paramita mengajak para ibu-ibu untuk memahami siapa diri mereka dan tujuan mereka diciptakan serta menceritakan bentuk-bentuk kekerasan yang saat ini terjadi di sekitar mereka dengan menulis bentuk kekerasan tersebut menggunakan kerta dan ditempel ke gambar pohon kekerasan yang disiapkan.


Setelah menulis sejumlah bentuk kekerasan yang sering terjadi di tengah masyarakat seperti membentak, mencubit anak, dipukul suami, bertengkar dengan mertua, perang adu mulut antar tetangga, disindir kasar, serta bentuk kekerasan lainnya. Ibu Sukma kemudian menggambarkan bahwa ibaratkan buah pohon ini adalah sejumlah bentuk kekerasan tadi, maka itu adalah buah permasalahan. Namun sebelum buah kekerasan ini muncul tentu ada penyebabnya. Dan penyebab inilah yang sesungguhnya menjadi akar masalah diantaranya faktor ekonomi, suami kadang memarahi istrinya, ibu memukul anaknya dan sejenisnya. Sehingga jika akar ini tidak diatasi sejak dinilah yang akan menyebakan pertikaian, perang dan ketidakdamaian terjadi. 

Semua yang ada pada Manusia baik secara fisik maupun psikis itu ada yang bisa dirubah dan ada yang sudah tidak dapat dirubah. Misalnya Ibu ada yang tinggi dan ada yang pendek, untuk merubah atau menukar posisi ibu untuk bisa tinggi atau pendek itu mustahil bisa di rubah, namun di balik penciptaan manusia yang sebaik-baik bentuknya ini memiliki hikmahnya masing-masing. Kelebihan orang yang pendek atau tinggi ada, demikian pula kekurangannya satu sama lain, tapi satu yang pasti keduanya hadir untuk saling melengkapi satu sama lain dan harus disyukuri. 



Namun sifat manusia seperti pemalu, suka marah, egois, suka boros, suka membicarakan aib orang, suka mendiskriminasikan orang yang terdapat dalam diri manusia, semuanya bisa diubah atau dilatih agar kita bisa menghindari kejadian-kejadian atau tindakan kekerasan terjadi di sekitar kita.


Mari membiasakan setiap bangun pagi, sebelum bangun dari tempat tidur, kita merenung dan mengucapkan syukur bahwa setiap paginya kita masih diberikan kesempatan menghidup udara segar dan menjaga shalat kita selama 1 hari penuh, karena tidak ada yang tahu kapan ajal itu datang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 2 BSA yakni Desa Bowong Cindea dan Kelurahan Biraeng tepatnya di BSA Belae. 

Belum ada Komentar untuk "BSA Belajar Bersyukur dan Mengenali Diri Bersama Peace Generation "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel