18 NGO Perempuan Indonesia Ikuti Program STA di Sydney
Selasa, Januari 24, 2017
Tambah Komentar
The Sydney Southeast
Asia Centre (SSEAC) merupakan pusat keunggulan akademik antar disiplin untuk
Studi Asia Tenggara yang berlokasi di Sydney Australia memfasilitasi pelaksanaan
Kursus Studi Singkat tentang kepemimpinan Kelembagaan dan Manajemen Proyek
untuk Pemberdayaan Perempuan kepada sejumlah NGO Perempuan Indonesia.
Kegiatan ini merupakan
bagian dari Program Short Term Award (STA) yang di support sepenuhnya oleh
Pemerintah Australia melalui salah satu program kemitraan antara Pemerintah
Indonesia dan Australia yakni Program Maju Perempuan Indonesia untuk
Penanggulangan Kemiskinan (MAMPU) angkatan ke-2.
Program Short Term
Award (STA) Australia Awards ini dilaksanakan selama 2 minggu di kampus
Universitas Sydney dari 23 Januari – 5 Februari 2017 yang diikuti sebanyak 26
peserta perwakilan NGO Perempuan dari berbagai wilayah Indonesia seperti
‘Aisyiyah, PEKKA, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), YKPM Sul-sel, KPS2K,
Woman’s Crisis Centre (WCC), Aliansi Perempuan Merangin Jambi, DAMAR, Rumpun
Perempuan SULTRA, LPP Bone, YKS Tanah Toraja, TURC, MPWRI, LBH APIK, Migrant
Care dan Komnas Perempuan.
Adapun agenda 26 peserta
STA selama dua pekan di Sydney menurut Direktur SSEAC Michele Ford dalam
pengantarnya saat menerima kedatangan seluruh peserta di Universitas Sydney
menyampaikan bahwa tujuan kursus singkat tentang pelatihan manajemen
kepemimpinan dan kelembagaan perempuan ini adalah untuk mensuport atau
menguatkan peran sejumlah pemimpin NGO perempuan Indonesia yang bekerja di
bidang pemberdayaan perempuan dengan beragam issu ini agar memiliki kapasitas skill atau kompetensi dalam
manajemen organisasi agar dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai organisasi
yang melakukan pendampingan pemenuhan hak-hak kaum perempuan di ranah public
berjalan dengan baik.
“Program STA yang
disuport oleh Pemerintah Australia ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas
NGO Perempuan Indonesia yang bekerja dengan beragam issu seperti kesehatan,
Buruh Migrant, pekerja rumahan, hukum dan ham, penguatan parlemen untuk
mendorong perubahan kebijakan yang pro terhadap kaum perempuan serta meningkatkan
pemahaman secara mendalam tentang berbagai skill kepemimpinan seperti mengetahui
type kepemimpinan perempuan, strategi kampanye yang efektif serta berbasis
bukti, bagaimana membangun jaringan dengan pemerintah dan pihak lainnya yang
terkait dengan issu mereka dan yang paling utama adalah mereka bisa melihat
serta berinteraksi secara langsung dengan sejumlah NGO local di Sydney yang
juga concern terhadap peningkatan
akses kepemimpinan perempuan di ranah public Australia ” Ujar Michele.
“SSEAC sengaja mengundang
sejumlah narasumber perempuan yang juga aktif menyuarakan suara perubahan untuk
kemajuan kepemimpinan perempuan di Australia melalui pekerjaan yang mereka
geluti seperti Marian Baird peneliti terkemuka Australia di bidang perempuan
dan juga merupakan satu dari 100 perempuan berpengaruh di Australia, Lydia
Santoso Lawyer asli Indonesia – Australia yang bekerja untuk mendampingi
berbagai kasus perempuan baik di Indonesia maupun Australia, Natasha De Silva
Direktur Women NSW yang bekerja di Komisi HAM Australia mendampingi pemenuhan
hak-hak kaum perempuan di tiga Negara Asia termasuk Indonesia dan sejumlah
narasumber lainnya yang akan menambah pengalaman dan pengetahuan seluruh
peserta Program Kursus Singkat ini ” Tambah Michele
Salah satu peserta
program STA Yulianti Ratnaningsih yang aktif bekerja sebagai Koordinator Bidang
perencanaan dan Monitoring dan Evaluasi (PME) Komnas Perempuan di Jakarta ini menyampaikan
kesannya mengikuti program ini bahwa ia sangat bersyukur bisa mendapatkan
kesempatan yang luar biasa dengan mengikuti kursus singkat yang diadakan oleh
SSEAC tentang kepemimpinan perempuan.
”Saya bersyukur bisa
mengambil bagian menjadi peserta program ini sebagai jalan untuk menambah
pengalaman dan pengetahuan seputar managemen kepemimpinan organisasi guna
mendorong percepatan tujuan organisasi dalam menyuarakan hak-hak kaum perempuan
dan mendorong lahirnya berbagai kebijakan yang berpihak pada perempuan. Saya
dan teman lainnya selama dua pecan di Sydney semoga bisa menggunakan kesempatan
ini dengan sabaik-baiknya untuk belajar” Ujar Yanti.
Selain kesempatan
belajar dengan menimba ilmu melalui berbagai narasumber professional SSEAC
melalui program Short Term Courses (STA) di Kampus Universitas Sydney,
fasilitas lainnya yang juga mereka dapatkan adalah kesempatan untuk mengunjungi
berbagai tempat wisata menarik yang ada di Sydney seperti Bondi Beach, Captain
Cook Cruises, Kebun Binatang Taronga, Opera House serta berbagai tempat menarik
lainnya selama berada di Sydney.
Belum ada Komentar untuk "18 NGO Perempuan Indonesia Ikuti Program STA di Sydney "
Posting Komentar