Ditanya Masalah Pelayanan Kesehatan, ini kata Kepala Dinas Kesehatan Pangkep
Kamis, Juni 30, 2016
Tambah Komentar
Buruknya pelayanan
kesehatan di Kabupaten Pangkep sebagaimana anggapan sebahagian masyarakat dan
sejumlah aktifis dari berbagai elemen membuat sosok yang paling berpengaruh
menangani masalah kesehatan di Kabupaten Pangkep angkat bicara. Dr. Indiyati
Latief selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep melalui diskusi dengan
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep, Rabu (29/6) diruangannya menyampaikan
beberapa hal diantaranya beliau menyinggung beberapa kasus seperti kasus Bapak
Sanusi yang membonceng mayat anaknya karena sukar membayar biaya ambulance di RS Ibnu Sina, Kasus
Pelaporan Dokter Puskesmas Tondong Tallasa ke Polisi karna kritikan warga akan
pelayanan di Puskesmas yang berujung pada pelaporan dan berbagai anggapan
pelayanan kesehatan yang buruk yang terus berkembang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan |
Dalam curhatannya Kepala
Dinas Kesehatan Pangkep di hadapan penulis dan Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah
Pangkep Hj. Dra. Sri Hajati Fachrul memaparkan bahwa kasus pelayanan kesehatan yang selalu dianggap buruk
oleh sebahagian masyarakat memang menjadi catatan bagi mereka untuk terus
membenahi pelayanan baik ditingkat unit layanan kesehatan seperti Polindes,
Pustu hingga Puskesmas. Berikut petikan wawancara langsung penulis dengan dr.
Indriyati Latief diruangannya.
Diskusi Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Pangkep dengan Kepala Dinas Kesehatan Pangkep |
Bagaimana
Ibu selaku Kepala Dinas Kesehatan Pangkep melihat anggapan sebahagian masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang dianggap buruk ?
Kami
di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep memaklumi beberapa kritikan serta catatan yang
masuk dan menganggap pelayanan kesehatan itu buruk dengan adanya beberapa kasus
yang banyak diberitakan oleh media. Tapi jika kami harus mengklarifikasi
kasus-kasus tersebut sesungguhnya tidak seperti itu. Misalnya saja kasus Bapak
Sanusi yang diberitakan oleh Media katanya istrinya di sandera setelah
melahirkan karna tidak dapat membayar di
RS Ibnu Sina sesungguhnya kronologinya tidak seperti itu.
Bapak
Sanusi yang istrinya waktu itu melalui Puskesmasnya memang dirujuk ke RSUD
Pangkep namun karna kondisinya yang memang membutuhkan pelayanan lebih lanjut
maka dirujuklah ke RS Daya namun karna dokternya juga praktek di RS Ibnu Sina
dan dokternya lebih dekat ke RS Ibnu Sina daripada ke RS Daya maka dirujuklah
kesana. Hingga habis lahiran sekitar beberapa hari setelah melahirkan anaknya
meninggal dan karena kondisi istri Bapak Sanusi juga masih dalam tahap
pemulihan maka belum diijinkan pulang bukan di sandera sebagaimana yang
diberitakan karena tidak mampu bayar RS. Dan tawaran ambulance juga sebenarnya
sudah sempat ditawarkan oleh pihak RS Ibnu Sina tapi keluarga mereka sepakat
untuk membonceng mayat anaknya menggunakan sepeda motor padahal sekiranya
keluarga Bapak Sanusi menghubungi Puskesmas di Kecamatannya pasti kami siap
memfasilitasi apalagi warga tidak mampu. Selain itu yang kami sayangkan juga
adalah pemberitaan di Media yang seakan-akan Istri Sanusi ini di Sandera padahal
kenyataannya tidak seperti itu dan sudah kami jelaskan di Dinas Kesehatan
Provinsi dan meminta klarifikasi dari media yang memberitakan.
Nah,
selain kasus Bapak Sanusi, yang juga saat ini menjadi perhatian banyak pihak
adalah kasus pelaporan salah seorang warga Misbah yang dilapor ke polisi hanya
karna curhat masalah pelayanan puskesmas di Facebook ?
Kasus
laporan salah seorang dokter kami di Puskesmas Tondong Tallasa juga sangat saya
sayangkan seharusnya masalah ini bisa dibicarakan secara baik-baik oleh kedua
belah pihak. Hanya memang, seandainya adik Misbah menyampaikan ketidakpuasannya
ke kami langsung tentu akan berbeda dan tidak serumit ini. Saya pun sebenarnya
sudah menyampaikan ke dokter tersebut untuk mencabut laporannya kemudian
berencana untuk memediasi keduanya, namun terkendala karna suami dokter kami
sungguh berkeberatan dengan tuduhan itu. Tapi mudah-mudahan setelah lebaran ada
jalan keluar yang baik. Disini juga kami sampaikan bahwa Dinas Kesehatan
Pangkep terbuka untuk semua kritik yang bersifat membangun dan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan, kotan saran dan masukan di masing-masing unit
layanan kesehatan pun ada di seluruh Puskesmas, jika masyarakat masih kurang
puas, silahkan datang ke saya untuk berbicara langsung. Puskesmas Tondong
Tallasa sendiri itu adalah PKM yang berprestasi, sehingga jika alasan bahwa
keponakan adik Misbah karna hanya sakit sariawan lalu diabaikan rasanya tidak
seperti itu, jadi keduanya memang harus dipertemukan.
Jadi menurut Ibu sendiri
apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ini ?
Pertama, sesungguhnya saya selaku Kepala Dinas Kesehatan selama ini sebelum adanya Pansus yang dilakukan oleh DPRD telah menginstruksikan kepada semua pimpinan puskesmas untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat tanpa terkecuali dan sebahagian PKM kami sudah ada yang terakreditasi kedepannya kami terus mendorong semua PKM yang ada di Kabupaten Pangkep terakreditas dengan baik. Bahkan saya pun sudah mengintruksikan kepada Kapus saya untuk memberikan pelayanan ambulance gratis bagi warga tidak mampu, semuanya punya call centre jadi jika ada kasus seperti Bapak Sanusi tadi, sekiranya dikomunikasikan ke Puskesmas setempat mungkin kejadiannya tidak akan seheboh ini.
Kedua,
banyak sekali bidan-bidan kami dilapangan yang selalu siaga, jika tiba-tiba
warga membutuhkan bantuan seperti ingin melahirkan atau ingin diperiksa di
tengah malam buta pun mereka siap menjalankan tugas baik didaratan, kepulauan
maupun pegunungan namun kerja-kerja mereka kurang terekspose yang selalu
diberitakan hanya kekurangan. Semoga kedepannya ini juga bisa di ekspose oleh
Media.
Ketiga,
issu Puskesmas yang di Baring Kecamatan Segeri yang diancak akan ditutup dan
sebagainya itu memang kendalanya adalah Dokter yang kami utus kesana untuk
bertugas tidak mendapatkan kenyamanan dalam bekerja sehingga mereka tidak betah
dan memilih pindah dan InshaAllah habis lebaran pun akan kami kirim lagi dokter
kesana dengan harapan masyarakat bisa mendukung dan menjaga kenyamanan para
petugas kami dalam bekerja.
Keempat,
masalah Dokter Obgyn yang juga selama ini didorong oleh ‘Aisyiyah melalui
pertemuan dengan wakil gubernur sulselm POGI, Kedokteran Unhas pertanggal 8
juni yang lalu juga sudah ada pencerahan InshaAllah kalau tidak ada halangan
habis lebaran Dokter Obgyn di RSUD Pangkep akan ditambah dan dokter obgyn
sekarang yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat juga izin prakteknya di Makassar
akan dicabut dan akan diminta untuk fokus melayani masyarakat Kabupaten
Pangkep.
Bagaimana harapan Ibu
kualitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pangkep dimasa yang akan datang ? Dan
langkah kongkrit apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini ?
Pelayanan
Kesehatan yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak tidaklah membuat kami
diam, kami terus berupaya membenahi segala pelayanan yang dianggap kurang. Dan
ini pun telah kami sampaikan ke DPRD Pangkep melalui anggota PANSUS kemarin dan
Bapak Bupati Pangkep. Dalam waktu dekat ini pun saya akan mengeluarkan Surat Edaran
untuk mendukung dan menghimbau kerja-kerja petugas kami di berbagai Unit Layanan
Kesehatan agar lebih dimaksimalkan. Namun, kami juga berharap apa yang menjadi
pencapaian kami di Dinas Kesehatan pun bisa di syiarkan bukan hanya yang
buruk-buruknya saja.
Masalah
kesehatan sesungguhnya bukan hanya kerja Dinas Kesehatan apalagi jika misalnya
kasusnya seperti gizi buruk, itu membutuhkan sinergitas lintas sektor. Makanya
setiap bulan Kepala Puskesmas kami selalui dihimbau untuk mengikuti rapat
lintas sektor ini dengan Bapak desa/lurah, kecamatan dan SKPD lainnya untuk saling
mendukung satu sama lain, sehingga kasus-kasus serupa dimasa yang akan datang
tidak terjadi lagi.
Penyadaran
masyarakat juga membutuhkan peran-peran ormas seperti ‘Aisyiyah yang turun
langsung bersama petugas kami memberikan berbagai pemahaman serta penyuluhan
akan tentang kesehatan dan semoga kerjasama ini juga bisa terus berjalan dengan
baik termasuk dengan ormas dan pihak lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Ditanya Masalah Pelayanan Kesehatan, ini kata Kepala Dinas Kesehatan Pangkep"
Posting Komentar