Ditanya Masalah Pelayanan Kesehatan, ini kata Kepala Dinas Kesehatan Pangkep



Buruknya pelayanan kesehatan di Kabupaten Pangkep sebagaimana anggapan sebahagian masyarakat dan sejumlah aktifis dari berbagai elemen membuat sosok yang paling berpengaruh menangani masalah kesehatan di Kabupaten Pangkep angkat bicara. Dr. Indiyati Latief selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep melalui diskusi dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep, Rabu (29/6) diruangannya menyampaikan beberapa hal diantaranya beliau menyinggung beberapa kasus seperti kasus Bapak Sanusi yang membonceng mayat anaknya karena sukar membayar biaya ambulance di RS Ibnu Sina, Kasus Pelaporan Dokter Puskesmas Tondong Tallasa ke Polisi karna kritikan warga akan pelayanan di Puskesmas yang berujung pada pelaporan dan berbagai anggapan pelayanan kesehatan yang buruk yang terus berkembang. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Dalam curhatannya Kepala Dinas Kesehatan Pangkep di hadapan penulis dan Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Hj. Dra. Sri Hajati Fachrul memaparkan bahwa kasus pelayanan kesehatan yang selalu dianggap buruk oleh sebahagian masyarakat memang menjadi catatan bagi mereka untuk terus membenahi pelayanan baik ditingkat unit layanan kesehatan seperti Polindes, Pustu hingga Puskesmas. Berikut petikan wawancara langsung penulis dengan dr. Indriyati Latief diruangannya.

Diskusi Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Pangkep dengan Kepala Dinas Kesehatan Pangkep
Bagaimana Ibu selaku Kepala Dinas Kesehatan Pangkep melihat anggapan sebahagian masyarakat akan pelayanan kesehatan yang dianggap buruk ?

Kami di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep memaklumi beberapa kritikan serta catatan yang masuk dan menganggap pelayanan kesehatan itu buruk dengan adanya beberapa kasus yang banyak diberitakan oleh media. Tapi jika kami harus mengklarifikasi kasus-kasus tersebut sesungguhnya tidak seperti itu. Misalnya saja kasus Bapak Sanusi yang diberitakan oleh Media katanya istrinya di sandera setelah melahirkan  karna tidak dapat membayar di RS Ibnu Sina sesungguhnya kronologinya tidak seperti itu. 

Bapak Sanusi yang istrinya waktu itu melalui Puskesmasnya memang dirujuk ke RSUD Pangkep namun karna kondisinya yang memang membutuhkan pelayanan lebih lanjut maka dirujuklah ke RS Daya namun karna dokternya juga praktek di RS Ibnu Sina dan dokternya lebih dekat ke RS Ibnu Sina daripada ke RS Daya maka dirujuklah kesana. Hingga habis lahiran sekitar beberapa hari setelah melahirkan anaknya meninggal dan karena kondisi istri Bapak Sanusi juga masih dalam tahap pemulihan maka belum diijinkan pulang bukan di sandera sebagaimana yang diberitakan karena tidak mampu bayar RS. Dan tawaran ambulance juga sebenarnya sudah sempat ditawarkan oleh pihak RS Ibnu Sina tapi keluarga mereka sepakat untuk membonceng mayat anaknya menggunakan sepeda motor padahal sekiranya keluarga Bapak Sanusi menghubungi Puskesmas di Kecamatannya pasti kami siap memfasilitasi apalagi warga tidak mampu. Selain itu yang kami sayangkan juga adalah pemberitaan di Media yang seakan-akan Istri Sanusi ini di Sandera padahal kenyataannya tidak seperti itu dan sudah kami jelaskan di Dinas Kesehatan Provinsi dan meminta klarifikasi dari media yang memberitakan.

Nah, selain kasus Bapak Sanusi, yang juga saat ini menjadi perhatian banyak pihak adalah kasus pelaporan salah seorang warga Misbah yang dilapor ke polisi hanya karna curhat masalah pelayanan puskesmas di Facebook ?

Kasus laporan salah seorang dokter kami di Puskesmas Tondong Tallasa juga sangat saya sayangkan seharusnya masalah ini bisa dibicarakan secara baik-baik oleh kedua belah pihak. Hanya memang, seandainya adik Misbah menyampaikan ketidakpuasannya ke kami langsung tentu akan berbeda dan tidak serumit ini. Saya pun sebenarnya sudah menyampaikan ke dokter tersebut untuk mencabut laporannya kemudian berencana untuk memediasi keduanya, namun terkendala karna suami dokter kami sungguh berkeberatan dengan tuduhan itu. Tapi mudah-mudahan setelah lebaran ada jalan keluar yang baik. Disini juga kami sampaikan bahwa Dinas Kesehatan Pangkep terbuka untuk semua kritik yang bersifat membangun dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, kotan saran dan masukan di masing-masing unit layanan kesehatan pun ada di seluruh Puskesmas, jika masyarakat masih kurang puas, silahkan datang ke saya untuk berbicara langsung. Puskesmas Tondong Tallasa sendiri itu adalah PKM yang berprestasi, sehingga jika alasan bahwa keponakan adik Misbah karna hanya sakit sariawan lalu diabaikan rasanya tidak seperti itu, jadi keduanya memang harus dipertemukan.

Jadi menurut Ibu sendiri apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ini ?

Pertama, sesungguhnya saya selaku Kepala Dinas Kesehatan selama ini sebelum adanya Pansus yang dilakukan oleh DPRD telah menginstruksikan kepada semua pimpinan puskesmas  untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat tanpa terkecuali dan sebahagian PKM kami sudah ada yang terakreditasi kedepannya kami terus mendorong semua PKM yang ada di Kabupaten Pangkep terakreditas dengan baik. Bahkan saya pun sudah mengintruksikan kepada Kapus saya untuk memberikan pelayanan ambulance gratis bagi warga tidak mampu, semuanya punya call centre jadi jika ada kasus seperti Bapak Sanusi tadi, sekiranya dikomunikasikan ke Puskesmas setempat mungkin kejadiannya tidak akan seheboh ini.   

Kedua, banyak sekali bidan-bidan kami dilapangan yang selalu siaga, jika tiba-tiba warga membutuhkan bantuan seperti ingin melahirkan atau ingin diperiksa di tengah malam buta pun mereka siap menjalankan tugas baik didaratan, kepulauan maupun pegunungan namun kerja-kerja mereka kurang terekspose yang selalu diberitakan hanya kekurangan. Semoga kedepannya ini juga bisa di ekspose oleh Media. 

Ketiga, issu Puskesmas yang di Baring Kecamatan Segeri yang diancak akan ditutup dan sebagainya itu memang kendalanya adalah Dokter yang kami utus kesana untuk bertugas tidak mendapatkan kenyamanan dalam bekerja sehingga mereka tidak betah dan memilih pindah dan InshaAllah habis lebaran pun akan kami kirim lagi dokter kesana dengan harapan masyarakat bisa mendukung dan menjaga kenyamanan para petugas kami dalam bekerja. 

Keempat, masalah Dokter Obgyn yang juga selama ini didorong oleh ‘Aisyiyah melalui pertemuan dengan wakil gubernur sulselm POGI, Kedokteran Unhas pertanggal 8 juni yang lalu juga sudah ada pencerahan InshaAllah kalau tidak ada halangan habis lebaran Dokter Obgyn di RSUD Pangkep akan ditambah dan dokter obgyn sekarang yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat juga izin prakteknya di Makassar akan dicabut dan akan diminta untuk fokus melayani masyarakat Kabupaten Pangkep.   
   
Bagaimana harapan Ibu kualitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pangkep dimasa yang akan datang ? Dan langkah kongkrit apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini ? 

Pelayanan Kesehatan yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak tidaklah membuat kami diam, kami terus berupaya membenahi segala pelayanan yang dianggap kurang. Dan ini pun telah kami sampaikan ke DPRD Pangkep melalui anggota PANSUS kemarin dan Bapak Bupati Pangkep. Dalam waktu dekat ini pun saya akan mengeluarkan Surat Edaran untuk mendukung dan menghimbau kerja-kerja petugas kami di berbagai Unit Layanan Kesehatan agar lebih dimaksimalkan. Namun, kami juga berharap apa yang menjadi pencapaian kami di Dinas Kesehatan pun bisa di syiarkan bukan hanya yang buruk-buruknya saja.

Masalah kesehatan sesungguhnya bukan hanya kerja Dinas Kesehatan apalagi jika misalnya kasusnya seperti gizi buruk, itu membutuhkan sinergitas lintas sektor. Makanya setiap bulan Kepala Puskesmas kami selalui dihimbau untuk mengikuti rapat lintas sektor ini dengan Bapak desa/lurah, kecamatan dan SKPD lainnya untuk saling mendukung satu sama lain, sehingga kasus-kasus serupa dimasa yang akan datang tidak terjadi lagi.
Penyadaran masyarakat juga membutuhkan peran-peran ormas seperti ‘Aisyiyah yang turun langsung bersama petugas kami memberikan berbagai pemahaman serta penyuluhan akan tentang kesehatan dan semoga kerjasama ini juga bisa terus berjalan dengan baik termasuk dengan ormas dan pihak lainnya.  

Belum ada Komentar untuk "Ditanya Masalah Pelayanan Kesehatan, ini kata Kepala Dinas Kesehatan Pangkep"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel