Wow ! Media dan Communication Workshop digelar Pangkep Initiatif
Senin, Mei 16, 2016
Tambah Komentar
Perpustakaan Daerah
yang terletak di jantung kota Pangkep, Sabtu (14/5) tampak ramai dikunjungi
oleh sekompok pelajar dan penggiat komunitas guna mengikuti Workshop tentang Media dan Communication yang digelar oleh Pangkep Initiatif yang mengangkat tema tentang Passing
The Inspiration yang melatih peserta dengan empat jenis skill yang berhubungan dengan aktifitas Komunikasi
Media Social seperti Skill Menulis,
Basic Photografy, Videografer dan Etika Komunikasi di Media Social yang
dibawakan secara apik selama dua hari oleh Komunitas Kelas Kepo Makassar selaku
Trainer.
Peserta dan Pemateri Media & Comunication Workshop Pangkep Initiatif 2016 |
Ketua Pangkep Initiatif Rahmat HM dalam acara Pembukaan Workshop hari pertama, Sabtu (14/5) |
Dalam sambutannya
penggagas utama Workshop ini Rahmat HM ketua Pangkep Initiatif mengungkapkan bahwa
keberadaan serta kebutuhan Media Social saat ini bagi kalangan
pelajar dan para penggiat komunitas sudah sangat aktif. Hampir seluruh
aktifitas baik secara personal maupun community berhubungan dengan Media Social
ini.
“Pengguna akun Media
Social seperti facebook, twitter, Instagram, Path dan lainnya sudah jadi teman
kedua bagi banyak anak muda setelah teman dunia nyata untuk saling sharing berbagai
informasi namun dalam penggunaannya tak sedikit kadang ada yang over dan tidak memenuhi standart etika
komunikasi medsos yang seharusnya. Demikian pula kebutuhan tentang Photografy
dan Videografy dengan adanya aplikasi seperti Instagram yang lebih menekankan
pada foto-foto dan video mini yang di post juga kadang ada yang hanya sekedar
post, padahal ada tips dan trik yang bisa membuat foto dan tampilan video lebih
menarik dan yang paling penting gak berurusan dengan hukum karena salah post”
Ujar Rahmat
“Sehingga tujuan dari
Workshop ini adalah menyatukan ketiga skill seperti menulis, Photografy dan
videografy untuk mengetahui dengan jelas etika komunikasi Medsos ini sebagai
bekal bagi peserta untuk bijak dalam menggunakan Media Social dan dapat
menumbuhkan Inspirasi bagi banyak orang saat berbagi” Tutup Rahmat HM.
Tiga Trainer Muda dari komunitas Menulis Kepo
Makassar seperti Iful yang lebih dikenal dengan nama Medsosnya Daeng Gassing
yang membahas tentang tekhnik menulis, Fotografer kawakan yang sering menang
lomba Photografy Iqbal Lubis, Videografer sekaligus perawat muda Ardian Wijaya
dan sosok si rambut gimbal Mansyur yang lebih dikenal dengan akun medsosnya
sebagai lelaki bugis mengupas tuntas tentang etika komunikasi di Media Social.
Hari Pertama Workshop,
skill menulis dasar dipaparkan secara gamblang oleh Iful Daeng Gassing yang
menyampaikan bahwa menulis adalah cara terbaik agar keberadaan kita tidak
dilupakan oleh siapapun selama hidup. Banyak para tokoh-tokoh besar Bangsa ini
tetap abadi karena tulisan-tulisannya masih terus dibaca dan menginspirasi
banyak orang.
Trainer Pertama Iful Daeng Gassing yang mengupas tuntas tekhnik Menulis di Medsos, Foto By Syahria 'Aisyiyah |
“Menulis itu adalah
cara terbaik untuk menunjukkan siapa diri kita. Menulis banyak hal yang dulunya
sering dilakukan melalui Diary pun pada dasarnya sama dengan apa yang saat ini
banyak dilakukan di Medsos seperti menjadi blogger aktif. Apa yang menjadi keresahan
kita termasuk pada saat kita galau, lagi happy, lagi travelling dimana jika
ditulis dalam sebuah catatan perjalanan di blog dan pembaca terkesan dengan
tulisan kita tentuya akan menjadi nilai kepuasan tersendiri seperti yang saya
rasakan saat ini. Saya bisa mengunjungi berbagai lokasi wisata di berbagai
pelosok Daerah secara gratis hanya dengan menulis dan aktif jadi seorang
blogger. Kebiasaan menulis harus dipupuk dari hal kecil hingga suatu saat tanpa
menulis rasanya ada yang berbeda” Tutur Daeng Gassing.
“Selain itu, menjadi
penulis dengan mengangkat kearifan lokal Daerah juga menjadi salah satu cara
kita memperkenalkan Pangkep ini. Misalnya memperkenalkan pulaunya, makanannya,
tempat wisatanya dan berbagai komunitas yang ada di Pangkep” Sambung Daeng
Gassing.
Hari Kedua Workshop,
materi Photografy dibawakan oleh Iqbal Lubis Blogger aktif dan Freelancer Photografy
yang pernah bekerja sebagai jurnalis Photo di majalah TEMPO Makassar dan juga
telah memenangkan berbagai penghargaan kontes Photografy lokal maupun Nasional
dalam materinya menjelaskan beberapa tekhnik Photografy Dasar menggunakan
kamera Handphone yang harus diketahui
oleh peserta yang hobby narsis dengan aneka fotonya baik yang bersifat narsis
tentang diri sendiri ataupun mengabadikan berbagai moment komunitas lainnya.
(Trainer Tekhnik Dasar Photografy dengan Kamera Handphone oleh Iqbal Lubis, Ahad 15/5) |
“ Kenapa Photografy saat
ini juga sangat penting? Itu karena tidak sah rasanya tulisan jika tidak
disertai dengan gambar sebagai lampiran utama dalam tulisan kita, apalagi saat
ini aplikasi Medsos seperti Instagram dan Path yang memang secara khusus
memberikan ruang untuk Photo ini semakin membuat peran Photo ini sangat
menarik. Lima tekhnik Photografy untuk pemula yang bisa dilakukan dalam
mengabadikan gambar atau moment tertentu dengan menggunakan tekhnik EDFAT yakni
Entire, Detail, Frame, Angel, and Time”
Ujar Iqbal
“Sehingga kedepannya
dengan fasilitas kamera di Handphone
atau kamera DSLR para peserta bisa mengambil Photo terbaik, tidak hanya sekedar
menjadi penikmat Photo saja tapi berupaya menjadi pelaku Photografy. Mulailah
mengambil atau mengupload foto sebaik mungkin dan memiliki nilai seni karna itu
tentunya jauh lebih menarik. Selain itu rajin melihat berbagai Photo karya
orang lain adalah salah satu cara memahami estetika Photografy yang lebih
berkualitas” Sambung Iqbal.
Materi selanjutnya
adalah Videografer yang dibawakan oleh Ardian Adw yang terinspirasi pertama
kali membuat video dari salah satu Film Remaja Indonesia Catatan Akhir Sekolah.
Menurutnya keberadaan aplikasi Youtube adalah salah satu alternatif bagi kita
untuk mendokumentasikan serta menshare setiap event yang dilakukan dalam bentuk
video. Aplikasi seperti Instagram yang memiliki ruang video meski hanya
beberapa detik pun menjadi ruang bagi kita mengepresikan diri via video. Sama
halnya dengan Photografy lima tekhnik yang digunakan juga seperti EDFAT Entire,
Detail, Frame, Anggel and Time juga bisa digunakan dalam mendokumentasikan
sebuah kegiatan dengan Video.
Materi terakhir dalam
kegiatan Workshop ini adalah tentang Etika Komunikasi di Media Social yang
dibawakan oleh Mansyur atau lebih dikenal di dunia medsos dengan panggilan lelaki bugis yang mengungkapkan bahwa pengguna aplikasi
Medsos yang paling tinggi di Indonesia adalah Facebook . Keberadaan facebook dan aplikasi lainnya dimana jutaan
orang Indonesia menjadi pelaku aktif tak sedikit yang berurusan dengan hukum
dan terjerat dengan UU ITE.
Lelaki Bugis dengan Materi Etika Komunikasi Media Sosial |
Keseriusan Peserta Workshop Media dan Communication Pangkep Initiatif |
“Aktif bersosialisasi diri dengan serangkaian aplikasi Media Social yang ada sesungguhnya tidak masalah, namun ada beberapa rambu-rambu yang tentu harus diperhatikan agar tidak terjerat dengan hukum yang telah diatur dalam UU ITE. Kebanyakan kasus yang ada pengguna Medsos yang over ini cenderung mengeluarkan opini atau status yang menghina atau menjelek-jelekkan seseorang, mengupload foto tidak senonoh di Medsos, atau menposting hal-hal yang yang berbau SARA menganggu banyak pihak dan pada akhirnya berurusan dengan pihak hukum” Ujar lelaki bugis
“Salah satu kasus yang
bisa menjadi pembelajaran adalah ketika salah seorang Ayah yang begitu bangga
menceritakan aktifitasnya mengantar dan menjemput anaknya di sekolah. Hampir
semua informasi dimana anaknya bersekolah, kapan ia berangkat, kapan pulang dan
lainnya di posting di Facebook hingga salah seorang teman facebooknya berniat
jahat dan menculik anaknya” Tambah Lelaki Bugis berambut gimbal ini.
“Jadi catatan penting
dari kasus diatas adalah jangan sekali-kali memberikan informasi seperti nama
anak, sekolahnya, alamat rumah atau nomor ponsel pribadi di akun manapun yang
bisa menyebabkan disalahgunakan dan menumbuhkan niat jahat oknum yang tidak
bertanggung jawab” Ujar Lelaki Bugis.
Tim Manajemen MAMPU 'Aisyiyah yang turut berpartisipasi menjadi Peserta Workshop Pangkepin |
Salah satu peserta yang
turut mengambil bagian dari Workshop ini adalah Syahria yang sehari-hari aktif
bekerja sebagai staf Program MAMPU ‘Aisyiyah Pangkep mengungkapkan bahwa
keikutsertaannya dalam workshop ini adalah untuk menambah ilmu serta
pengetahuan tentang dunia menulis, photografy dan videografer ini. Menurutnya
ketiga skill ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan yang digelutinya
dimana ia harus membuat laporan bulanan, menulis cerita perubahan di komunitas
serta mengabadikan setiap pertemuan di komunitas binaan programnya dengan
tekhnik pendokumentasian yang menarik agar bisa dimuat di web pusat.
Belum ada Komentar untuk "Wow ! Media dan Communication Workshop digelar Pangkep Initiatif"
Posting Komentar